Thursday, December 28, 2006

Catatan Lampung

akhirnya balik juga aku dari lampung!!!
puas, gembira, jengkel dan juga sedih........

puas karena aku bisa melaksanakan rencana dengan baik.
gembira karena sambutan teman-teman di lampung begitu riang.
jengkel karena, pas pulang saat bus singgah di Merak.
aku mampir makan dan bus berangkat meninggalkan aku.
sedih karena harus pulang cepat-cepat.

di Lampung juga seru banget tuh. soalnya aku tidak di Bandar Lampung.
aku berkunjung ke kabupaten Tulang Bawang. tepatnya di kota Menggala.
disana aku disambut oleh teman-teman dengan ceria.
maklum kunjungan dari Jakarta nih.

hihihihi.. mereka tidak tahu Jakarta tuh sama aja dengan di sana, cuma beda ramai doang. malah disana lebih adem, asri dan banyak pepohonan hijau, maklum daerah perkebunan karet.

rencananya sih aku mau lama-lama, tapi ternyata waktu bisa menjadi alasan yang logis dan bisa diterima semua orang ketika kita akan melakukan pilihan sikap. aku pulang dengan alasan bahwa waktu kunjungan sudah habis.

wakakakak.. kayak pejabat saja ya...
padahal...pejabat kere...
tapi jujur deh, aku suka Menggala.
aku sih buat beberapa puisi bisa dibaca disini

Wednesday, December 20, 2006

Besok Ke Lampung

meski aku belum pulih benar. seorang teman mengajakku ke lampung. tepatnya di daerah tulang bawang, lampung timur. kembali lagi, persoalannya aku sudah janji dan tak mungkin aku menolaknya selama aku masih bernafas dan hidup.

selama sakitku, aku ditemani seorang teman yang rajin mengirimiku sms, kalau aku kehabisan pulsa, aku cuma bisa call me kepadanya. dia tampaknya mengerti aku kehabisan pulsa, maka dia akan mengirimiku pulsa sekedar agar aku bisa membalas smsnya. sungguh mulia dia, semoga Allah memerinya rezeki yang banyak.

ada lagi seorang teman yang membuatku sedikit gemanaaaa getho.... dia selalu sms dengan nada yang membuat kepalaku pening. sudah sakit, diajak diskusi filsafat pula. dia menanyaiku tentang hakikat kematian dan pernikahan. bahkan terakhir, dia menanyaiku trik untuk mengundang kematian datang. aku jadi pusing................

Monday, December 18, 2006

Kesehatanku Terganggu

beberapa hari terakhir kesehatanku agak terganggu. beberapa waktu kemarin (13-14 desember 2006) aku ikut seminar internasional di sebuah hotel di Jakarta Pusat. nah disinilah sumber masalahnya. ruangan seminarnya ber-AC sementara aku tidak tahan. pada hari kedua, ketika pulang, aku masuk angin sampai muntah-muntah.

belum hilang rasa capek dan lemasku, seorang teman datang dan "memaksa"ku ikut dia ke bogor malam harinya dengan naik motor. lengkaplah sudah penderitaanku. sudah lemas, masuk angin dan muntah-muntah diajak naik motor ke bogor malam-malam. hujan lagi...

tapi mau bagaimana lagi...aku sudah janji untuk ikut..sepertinya selama nafas masih berhembus, sangat sulit aku mem"pending" janji yang telah kuucap. meskipun akhirnya aku hanya bertahan semalam di bogor. besoknya aku kembali ke jakarta. sakitku menjadi-jadi...aku tergeletak istirahat...

Wednesday, December 13, 2006

Aku Makin Tua

Senin kemarin (11/12/2006) usiaku bertambah tua... sekarang aku sudah 27 tahun. kulalui hari itu dengan biasa-biasa saja. Tak ada kado, tak ada traktiran, tak ada tart, juga tak ada siram-siraman.

Yang membuatnya berbeda dengan hari yang lain adalah karena beberapa teman dekat (dekat banget nih) mengingatkanku pada hari yang selalu berusaha kulupakan (karena mengingatkanku bahwa aku makin tua) ini. mereka mengirim sms ucapan selamat ataupun wallpaper...

seorang kawan malah mengirimiku kartu elektronik...
anda juga bisa menikmatinya disini...

Friday, December 08, 2006

Mom of The Year 2006

Sambil bercanda, saya mengirim sms kepada beberapa teman yang bunyinya begini
“siapa yang bisa menjadi Mom of The Year 2006 menurutmu, apakah Teh Ninih (istri Aa’ Gym) atau Syarmila (istri Yahya Zaini)?”

Beberapa saat kemudian teman tersebut menjawabnya
“Aku lebih memilih ketua Kohati Makassar sekarang ini, anda setuju dengan saya?? Berarti anda dapat banyak keberuntungan..”

Teman yang lain menjawab
“menurutku Teh Ninih (istri Aa’ Gym), tapi kalau saya disuruh memilih selain pertanyaannya, semua ibu berhak mendapatkan.”

Sebuah sms malah mengajak bercanda
“Girl of The Year 06 adalah para akhwat yang terus menanti pinangan sang ikhwan...mereka menunggu dengan cemas, adakah jodoh dari Tuhan? Segera hadir dengan DAFTAR GAJI PNS sebagai MAHARnya!”

Bagi saya sendiri, kedua-duanya berhak mendapatkan gelar tersebut, karena mereka telah mampu membuktikan dedikasi dan kesetiaan mereka (bukan pada suami) pada keutuhan keluarga ditengah goncangan badai yang melanda. Merekalah

Teh Ninih, demi menunjukkan ketaatannya kepada Allah untuk menjadi istri yang shalehah dan ibu yang baik bagi anak-anaknya, tetap setia mendampingi Aa’ Gym meskipun tahu bahkan harus merestui Aa’ Gym menikah lagi. Sementara Syarmila, demi menjaga keutuhan rumahtangga dan kepentingan masadepan anak-anaknya, juga tetap setia mendampingi Yahya Zaini meski tahu suaminya telah selingkuh dengan wanita lain.

Bagaimana dengan anda? Milih teh Ninih atau Syarmila? Atau anda punya kandidat lain?

Poligami dan Keadilan

Beberapa waktu terakhir, perbincangan tentang poligami sedang marak diruang publik kita, bahkan sampai menjurus pada polemik yang tdak berkesudahan. Ada pihak yang menyepakati bahkan mendukung poligami, ada yang menolak dengan mati-matian. Bahkan presiden SBY sampai harus memberikan perhatian khusus atas masalah ini.

Keadaan ini dipicu oleh aksi Aa’ Gym yang menikah lagi untuk yang kedua kalinya. Sungguh besar resonansi pilihan tindakan ini, keseharian publik Indonesia tidak pernah lepas lagi dari perbincangan tentang poligami. Yang menarik adalah karena Aa’ Gym melakukan ini bukan dengan sembunyi-sembunyi melainkan dibawah izin sang istri tercinta, Teh Ninih.

Memang yang menjadi perdebatan serius terkait dengan persoalan poligami ini adalah kesiapan dan kemampuan seorang suami untuk berbuat adil diantara istri-istrinya. Disinilah picu perdebatan yang terjadi, para penolak poligami mengatakan bahwa adalah nonsense untuk bisa berbuat adil, karena itu jangan berpoligami.

Tapi sepanjang pengamatan saya, mereka yang menolak poligami ternyata mengukur keadilan dengan sangat kuantitatif dan material, padahal sesungguhnya keadilan kualitatif dan psikologislah yang mendasar. Sehingga dalam hal ini saya mendukung poligami selama semua pihak yang terkait tidak ada yang merasa terdzalimi dengan keadaan itu.

Thursday, December 07, 2006

Poligami dan Keadilan

Beberapa waktu terakhir, perbincangan tentang poligami sedang marak diruang publik kita, bahkan sampai menjurus pada polemik yang tdak berkesudahan. Ada pihak yang menyepakati bahkan mendukung poligami, ada yang menolak dengan mati-matian. Bahkan presiden SBY sampai harus memberikan perhatian khusus atas masalah ini.

Keadaan ini dipicu oleh aksi Aa’ Gym yang menikah lagi untuk yang kedua kalinya. Sungguh besar resonansi pilihan tindakan ini, keseharian publik Indonesia tidak pernah lepas lagi dari perbincangan tentang poligami. Yang menarik adalah karena Aa’ Gym melakukan ini bukan dengan sembunyi-sembunyi melainkan dibawah izin sang istri tercinta, Teh Ninih.

Memang yang menjadi perdebatan serius terkait dengan persoalan poligami ini adalah kesiapan dan kemampuan seorang suami untuk berbuat adil diantara istri-istrinya. Disinilah picu perdebatan yang terjadi, para penolak poligami mengatakan bahwa adalah nonsense untuk bisa berbuat adil, karena itu jangan berpoligami.

Tapi sepanjang pengamatan saya, mereka yang menolak poligami ternyata mengukur keadilan dengan sangat kuantitatif dan material, padahal sesungguhnya keadilan kualitatif dan psikologislah yang mendasar. Sehingga dalam hal ini saya mendukung poligami selama semua pihak yang terkait tidak ada yang merasa terdzalimi dengan keadaan itu.

Saturday, November 25, 2006

Ke Batur Raden

Akhirnya terlaksana juga cita-citaku untuk menghilangkan penat seminggu ini. Aku dengan beberapa teman berangkat ke kawasan wisata Batur Raden.

Wuiiiiiiiii.. udaranya sejuk banget men!!! Gemericik air di sela-sela bongkahan batu membuat suasana bergemuruh. Hari itu pengunjung cukup banyak, bahkan disekitar kawasan sedang berlangsung sebuah acara jambore pramuka se-Indonesia, tapi entah pelaksananya siapa aku malas menanyakannya.

Rasanya aku ingin menginap di tempat itu saja, tidur dialam terbuka disela-sela pokok kayu yang berdaun lebat dan beralaskan tanah berlapis rumput menghijau yang segar. Tapi aku harus pulang muadzin telah memaggil-manggil. Astaga hampir lewat....ini hari jumat bro.

Friday, November 24, 2006

Janjiku Terhalang Hujan

Tadi pagi aku menghabiskan waktu di kamar tamu di Sekretariat HMI Cabang Purwokerto sambil menikmati sebuah novel. Apalagi cuaca agak mendung menghiasi langit, aku menjadi malas ngapa-ngapain.

Sebenarnya sore tadi aku punya janji, mau ketemu Nta, seorang blogger dari purwokerto. Belum pernah ketemu sih sebelumnya, hanya komunikasi lewat sms dan tag board di blog masing-masing aja. Tapi sayang hujan memudarkan semuanya.

Nampaknya kami memang belum ditakdirkan bertemu, tapi tak apalah... waktu masih tersedia banyak untukbertemu, lagian kan kami juga masih bisa komunikasi lewat email, sms dan tag board di blog masing-masing. Batul kan Nta?

Thursday, November 23, 2006

Lesehan Depan Unsoed

Di depan pintu gerbang Kampus Unsoed di kawasan Grendeng, semalam aku menikmati makam malamku di warung lesehan. Suasana malam Purwokerto yang sejuk menambah syahdu suasana. Tapi aku tak bisa berlama-lama, ngantuk mulai menyerangku.

Setelah istirahat cukup semalam, pagi ini aku menjadi pembicara pada pelatihan instruktur (Senior Course) yang dilaksanakan oleh HMI Cabang Purwokerto. Aku berbicara di dalam forum sampai tiba waktu shalat dhuhur. Cukup melelahkan dan menyita banyak enegri. Tapi melihat antusiasme para peserta semua itu tidak terasa.

Sorenya aku istirahat saja, baru terasa lelahnya, ditambah dengan angin sore yang sepoi, kelopak mataku tak mampu lagi untuk diangkat. Aku tertidur sampai hampir maghrib.

Wednesday, November 22, 2006

Semalam Ngalayap Di Jogja

Semalam, aku ngelayap ke acara bazar buku murah yang dilaksanakan oleh UGM, aku lupa lokasi tepatnya. Yang pasti buku-buku yang di jual membuat aku ngiler karena harganya yang begitu murah. Tapi sayang aku tidak punya uang banyak...

Di lokasi bazar buku juga tersedia sebuah panggung hiburan yang mengadakan festifal teater remaja. Untuk mengobati hati yang merana karena tidak mampu membeli banyak buku, aku menikmati teater kocak yang dipentaskan pada malam itu.

Sehabis dari situ aku menuju sekretariat HMI Cabang Sleman untuk silaturahmi. Disana kami hanya cerita-cerita ringan bertanya kabar ditemai segelas teh hangat sampai larut malam aku pamit pulang karena kecapean dan ngantuk. Aku butuh tidur karena rencananya siang ini aku harus ke Purwokerto.

Tuesday, November 21, 2006

Konsolidasi Semangat

Aku main di Padepokan Syeh Siti Djenar Yogyakarta di pagi hari. Bahkan masih sempat tidur-tiduran sambil membaca buku-buku di perpustakaan padepokan. Suasana sunyi dan senyap, mungkin sengaja diciptakan untuk membuat kesan khusyu’ bagi para pengunjung yang ingin bertafakkur.

Siang harinya, aku diminta memberi pengantar diskusi pada acara pelantikan teman-teman pengurus Korp pengader HMI Cabang Yogyakarta di Karangkajen. Pada kesempatan itu kami banyak membincang tentang pentingnya ukhuwah bagi menguatkan tradisi perkaderan.

Sayang sekali pada kesempata tersebut, aku tidak sempat untuk menyambangi makam pendiri HMI, bapak Lafran Pane. Aku hanya sempat mengirim Al-Fatihah untuk beliau dari masjid yang berada disamping komplek pemakaman beliau. Semoga ini merupakan sebentuk konsolidasi semangat dan penguatan spirit ke-HMI-an.

Monday, November 20, 2006

Silaturahmi Ke Marakom

Semalam tiba di Yogya larut malam, tak ada kata selain istirahat total bahkan sampai sore hari kami masih saja tergeletak kecapean. Kami hanya beranjak dari pembaringan ketika mandi, shalat dan makan. Seharian kami hanya tidur-tiduran sambil melihat perkembangan aksi penolakan kedatangan Bush di Bogor.

Malam harinya selepas maghrib aku silaturahmi ke teman-teman HMI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Markas mereka digelari Markas Anak Komisariat alias Marakom yang sering diplesetkan menjadi Marxisme dan Komunisme. Mungkin karena mereka berani melakukan penjelajahan intelektual yang merambah sampai pada ajaran terlarang itu.

Pada kesempatan tersebut, aku berbincang tentang rekayasa perkaderan HMI masa depan yang harus mampu menjawab tuntutan realitas dunia perkuliahan yang kian ketat dan karakter mahasiswa yang ditenggarai kian hedonis dan pragmatis. Kami diskusi sampai larut malam ditemani segelas kopi.

Sunday, November 19, 2006

Malangnya Nasibmu, Sidoarjo

Pagi hari tadi kami bertolak meninggalkan Malang. Sengaja kami tidak makan apa-apa di pagi hari sebelum berangkat. Kami akan melakukan tindakan gila-gilaan dengan sarapan apel. Malang sebagai kota yang terkenal dengan apelnya akan makin terkenang kalau kita melakukan ini, demikian saran seorang teman.

Sepanjang jalan pulang ke Yogya, kami menempuh arah ke Sidoarjo sekalian untuk melihat lumpur lapndo, kami hanya mengkonsumsi apel dan air putih. Gila kan! Beberapa kilo apelyang kami beli ludes untuk mengganjal perut yang memang belum diisi apa-apa. Setelah beberapa jam kami menempuh perjalanan yang macet, sampailah kami di lokasi meluapnya lumpur lapindo.

Menyaksikan bencana ini kami semua hanya bisa termangu dan berdoa pada Allah yang Maha Kuasa, berharap semoga ini bukan adzab dan siksa. Rumah-rumah, kendaraan, tempat ibadah, dan fasilitas pendidikan telah dilumat oleh semburan lumpur ini. Aku jadi merenung, betapa besar perlawanan alam pada manusia yang telah bertindak eksploitatif kepadanya.

Saturday, November 18, 2006

Mengucap Sumpah

Setelah menempuh perjalanan selama delapan jam dari Yogyakarta, pagi tadi aku bersama beberapa kawan tiba di kota Apel, Malang. Sebagaimana rencana, pagi ini akan dilaksanakan Seminar Ekonomi, Syawalan HMI se-Indonesia Bagian Tengah serta pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan bagi para pengurus Koordinator Nasional Korp Pengader HMI yang aku pimpin.

Acara yang berlangsung di Aula gedung pertemuan alumni Universitas Brawijaya Malang ini dimulai pada pukul 09.30 pagi dengan diikuti oleh perwakilan dari pengurus cabang HMI se-Indonesia Bagian Tengah yang sempat hadir serta beberapa undangan dari perwakilan organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan yang adadi kota Malang.

Acara seminar berlangsung sampai dhuhur, setelah shalat dhuhur dan makan siang, acara dilanjutkan dengan Syawalan HMI se-Indonesia Bagian Tengah. Acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan bagi para pengurus Koordinator Nasional Korp Pengader HMI dilaksanakan pada pukul 15.15. Dengan rasa hati deg-degan, aku mengucap sumpah dengan khusyu’ “...inna shalati, wanusuki, wamahyaya,wamamati lillahi rabbil alamin”.

Friday, November 17, 2006

Menyambut Tuan Bush

Aku tiba di Lempuyangan (Yogyakarta) dengan kereta ekonomi pada pukul 08.00 pagi. Setelah istirahat, sarapan dan mandi pagi, sekitar pukul 10.00 aku ikut tergabung dalam massa HMI se Indonesia Bagian Tengah di bundaran UGM untuk melaksanakan aksi penolakan terhadap kedatangan Bush ke Indonesia.

Pada kesempatan aksi tersebut, kami melakukan simbolisasi penolakan terhadap Bush dan segala yang berbau Amerika dengan menyegel salah satu restoran cepat saji yang ada di pusat kota Yogyakarta. Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari petugas kepolisian yang memang sudah mendapat pemberitahuan resmi tentang pelaksanaan aksi tersebut.

Diakhir aksi, rombongan melaksanakan shalat jum’at berjamaah pas di tengah jalan di samping Tugu Yogyakarta. Shalat jum’at yang diimami oleh Ki Ashad Kusuma Djaya ini dalam khutbahnya mengajak seluruh jamaah demonstran yang shalat jum’at untuk meluruskan niat. “Kita semua tidak berhak membenci seorang manusia termasuk Bush, yang kita benci adalah ketidakadilan dan kekejaman perang yang dilakukan olehnya”.

Wednesday, November 15, 2006

Diktum Pribadi

Saya Muhammad Kasman, dengan ini menyatakan misi hidup saya:

Menjalani hidup dengan sederhana,
hidup yang dihayati dan diperjuangkan

Menjalani hidup yang damai dan tanpa kekerasan,
hidup yang menghargai perbedaan sebagai anugrah

Menjalani hidup dengan memberi dan berbagi,
hidup yang menjadi bukan memiliki

Menjalani hidup sebagai pelajar seumur hidup,
setiap tempat adalah sekolah,
setiap orang adalah guru
dan alam semesta sebagai buku pelajarannya

Menjalani hidup yang berarti,
hidup yang membuat orang lain berbangga
karena mengenal saya

Menjalani hidup dengan penuh cinta,
dalam dunia penuh harapan,
yang diisi dengan tindakan
yang penuh makna

Tuesday, November 14, 2006

Andaikan…

Andaikan
Engkau bertanya tentang kebenaran, tentu saja engkau tidak akan mengenalinya. Sebelum engkau sanggup mencium dan meresapi aroma amis darah ketakbenaran.

Andaikan
Engkau berargumen tentang keadilan, tentu saja engkau tidak akan pernah mencicipinya. Sebelum engkau mengerti bagaimana menguliti jazad sombong ketidakadilan.

Andaikan
Engkau berdesah tentang kesejahteraan, tentu saja engkau tidak akan merasakannya. Sebelum engkau mampu mengarahkan moncong senapan mesinmu ketengkuk ketimpangan.

Andaikan
Engkau bertanya tentang kedamaian, tentu saja engkau tidak akan bisa mencintainya. Sebelum engkau melepaskan senja dari dendam dan keserakahan.

Monday, November 13, 2006

Munajat Ali bin Abi Thalib

Ya Ilahi…
Kini aku datang menghadap kepadaMu
Setelah semua kecerobohan dan pelanggaran
Kumohon maaf…
Aku menyesal…

Dengan hati yang hancur dan luluh
Kumohon ampun…
Kuberserah diri…
Kuakui segala kenistaanku…

Tidak kutemui tempat melarikan diri
Dari dosa-dosa yang telah kulakukan
Tiada tempat berlindung
Agar kuterlepas dari noda dan beban
Melainkan Kau kabulkan permohonan ampunku
Dan masukkan daku kedalam lautan kasihMu

Saturday, November 11, 2006

Janji Allah Buatmu

Hari ini,seluruh Indonesia sedang mengharubiru mengelu-elukan para pahlawannya. memang tak ada salahnya memuja dan menghargai mereka sepantasnya. tapi apakah derajat kepahlawanan merupakan derajat tertinggi disisi Allah? tentu jawabannya adalah bukan!!!

Dalam Al Qur’an derajat kemanusiaan yang tertinggi adalah manusia yang bertakwa. Sebagai sebentuk penghargaan Allah terhadap mereka, Al Qur’an telah menyampaikan Allah kepada hamba-Nya yang bertakwa tersebut, diantaranya:
1. Dihapus kesalahan, digandakan pahala (At Thalaq : 05)
2. Selamat dri siksa neraka (Az Zumar : 06)
3. Akhir yang baik (Al A’raaf : 128)
4. Diwarisi dengan surga (Maryam : 63)
5. Selalu bersama Allah (Na nahl : 128)
6. Dicintai Allah (Ali Imran : 76)
7. Diterima do’a dan amalannya (Al Ma’idah : 27)

Friday, November 10, 2006

Aforisme Jiwa

Aforisme 01
Izinkan aku meluhatmu sekali lagi
dan kan kusimpan kenangan ini
dalam lembaran memori hati
yang kan kubuka saat kumimpi

Aforisme 02
Cinta, siapakah aku?
Apakah aku cinta itu sendiri
Ataukah cinta dan aku
Harus selalu menyendiri?

Aforisme 03
Rengkuh aku kepelukmu
Dan kunikmati wajahmu
Lalu kujamah tubuhmu
Agar terpuaskan hasratku

Aforisme 04
Aku terpaku
Dalam tatapanmu
Raga berlalu
Roh diam membisu

Aforisme 05
Kucoba gapai hari
Namun terantuk sepi
Kuingin turut pergi
Tapi malam melangkah sendiri

Aforisme 06
Sirami kerontang jiwa
Lewat percik cahaya
Sejukkan keping sukma
Lewat teduhnya pandang mata

Aforisme 07
Kicau burung menyambut pagi
Mendendangkan sebait elegi
Kuterpaku merenung diri
Jauh kelubuk hati
Kutemukan kau berkubang
Dalam lingkar cahaya

Aforisme 08
Mozaik yang kau gores
Pada wajah pelangi
Tidaklah lebih indah
Saat kutatap wajahmu

Thursday, November 09, 2006

Andai…

Andai saja kau tahu
Aku bukanlah bagian
Dari bunga yang ada di taman raja

Andai saja kau tahu
Aku bukanlah setangkai mawar
Yang dapat memberikan warna

Andai saja kau tahu
Aku bukanlah seroja
Yang dapat menebarkan pesona

Andai saja kau tahu
Aku bukanlah melati
Yang dapat menaburkan mewangian

Tapi…
Aku adalah si anggrek yang patahPatah tak sengaja

puisi dari sahabat: yayang

Sunday, November 05, 2006

Beduka Cita

Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun
TURUT BERDUKA CITA
atas meninggalnya putra dari
MUZAKKIR DJABIR-ANDI ASNAYANTI
moga diberi ketabahan

Friday, October 27, 2006

Sms Dari Sahabat

Memasuki 1 Syawal 1427 H, beberapa teman menyapaku melalui kiriman pesan singkat. Untuk menghargai itu semua, aku menampilkan pesan-pesan mereka berikut ini. Ada yang sempat aku balas, ada yang tidak. Menurut anda, diantara pesan-pesan ini pesan nomor berapa yang paling menarik? Beri komentar dong!

01. Ahmad Rusaidi, +62813920xxxxx, Makassar
Taqabbalallahu minna waminkum. Minal aidin wal faidzin. Slamat hari raya idil fitri mhon maaf lahr n bathin. Smga mraih drjt muttaqin

02. Amrullah, +62852428xxxxx, Palopo
“Jika HATI sejernih AIR, jgn biarkan ia KERUH. Jika HATI seputih AWAN, jgn biarkan ia MENDUNG. Jika HATI seindah BULAN, hiasilah ia dgn IMAN” Taqabbalallahu minna waminkum shalihal a’mal, kullu ‘amin wa antum bikhaer SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1427 H MOHON MAAF LAHIR BATIN Amrullah_Fitriah

03. Anthomi Kusairi, +6281715xxxx, Bekasi
SeLamat hari raya iduL fitri 1427 H, mohon maaf Lahir & batin. Anthomi kusairi

04. Arief Gunawan, +62813557xxxxx, Makassar
* JJJJJJ *
Ada banyak dosa, salah & kekeliruan yang kami perbuat. Tibalah saat saling memberi maaf, agar suci nan indah hati kita. Selamat IDUL FITRI
* ARIEF-NURIANI *

05. Ashar Ilyas, +62813435xxxxx, Makassar
Sering maTa saLah mLihat, kerAp muLut kliRu brKata, Tak jaRang haTi brPraduGa. Mat iedul fitri., Maaf Lhir n Batin, smOga puAsa qta dtriMa Allah SWT.

06. Aulia, +62813435xxxxx, Makassar
Asslm Alaikm…Taqabbalallahu Minna Wa Minkum, Shiyamana Wa Shiyamakum. AuLiA UcaPKan *Selamat Idul Fitri 1427 H* MoHoN Maaf LaHiR&BaTIN

07. Bahtiar Ali, +62852556xxxxx, Bantaeng
Dgn hormat sy haturkn slmt hari raya idul fitri.mohon maaf lahir batin p bahtiar ali

08. Candra Sosiawan, +62813838xxxxx, Balikpapan
Untuk sahabat yg tak tergapai tangan namun sangat dekat di hatiku, mohon maaf lahir batin, selamat IDUL FITRI 1427 H. Candra Sosiawan & family

09. Faisal Andi Rizal, +62819437xxxxx, Palu
SaBaR aDlH MnaHaN JiWa dr gLiSAH, LisaN dr KelUh kEsaH, RaGa dR cApEK, bUah dR Smua iTu aDlH kbEsaRaN HaTi uTk sLnG mMaaFkaN. Met IDUL FITRI miNaL aiDiN waL FaiDzin

10. Fajar, +62813772xxxxx, Bone
cappo addampengakka marajadi’.mumuare narekki alessingeng Puangge Lao makkasiwiyang rialeNa.selama’idul fitri cappo.wasalam.

11. Fatmawati Hafidz, +62815243xxxxx, Makassar
1 senyum sggp sjkkan jiwa, 1 kt sggp ubahkn ht & 1 Maaf qpinta andai khilaf pnh qpbuat, qucap Maaf dgn tulus. Met hr Raya Idul Fitri Mohon Maaf Lahir Batin

12. Fatmawati Said, +62852424xxxxx, Makassar
Bning hatimu hadir lewat senyummu, fitrah jiwamu ada dlm MAAFMU taqabbalallahu minna waminkum, minal aidzn walfaidzn. Mhn maaf lahr/btin J

13. Haris, +62852424xxxxx, Makassar
AssWRWb..Ada ust ybAik HT L9 NgEJaR2 aYaM,’Tu ayaMX mO dPaKe bUaT LeBaRaNan,tP kRn Ga’ TeGa Liat MuKa hOPeLeSS ‘Tu aYaM,aKHiRX Ga’ JaDi dEeh ‘Tu aYaM dTaNGeP,dYa MaLaH MenTa MaAp,SkALiAn bUaT SoDaRa2 SkALiAn “mOhOn DiMaAPiN LaHiR bATiN YaA,“ MeT iDuL FiTRi 1427 H :)

14. Hasbullah, +6014860xxxx, Serawak
Ada KeTiKa MaTa SiLaP mMaNdanG, TeLinGa sLh M’dGr, LiDaH T’LaNjuR B’KaTa, FiKiRaN KhiLaF MeNaFSiR & HaTi SiLaP M’DuGa. MoHoN Maaf aTaS SgaLaNya & SaLaM AiDiL FiTRi =) HasbulLah

15. Imam Mudhofir, +62818034xxxxx, Jakarta
Untuk sahabat yg tak tergapai tangan namun sangat dekat di hatiku, mohon maaf lahir batin, selamat IDUL FITRI 1427 H. Mudofir

16. In-aRt, +62819415xxxx, Makassar
.,?!-&1abc2def3ghi4jkl5mno6pqrs7tuv8wxyz90 ini bkn slh ktk,cm lg pmanasan jempol bwt krm sms bnyk2. MINAL AIDZIN wal FAIDZIN… Maaf Lahir batin! *In-aRt*

17. Indra Dely Selang, +62852560xxxxx, Manado
KELUARGA BSAR HMI CAB.MANADO Mngucapkan: “SLMT HARI RAYA IDUL FITRI 1427 H” Mohon Maaf lahir&Batin Ats Sgala Khilaf baik sngaja/tdk..Smga kita mndptkn kmenangan yg paripurna didlm fitrah ALLAH.

18. Itho Murtadha, +62852106xxxxx, Palu
T4 blEh b’jArak, tpI kAsih&inGat tAk blEh…hrap maaf yg tulus t’ bAsuh nodA&Khilaf.mEt idul fitri 1427 H (Itho M+Zainab Dj, anak kami Miftah A. Muthahhari)

19. Irmawati, +62852424xxxxx, Makassar
Suara takbir tlah dipdengarkn, sluruh alam btasbih pada-Nya,mari bsujud mmohon ampunan&ridho-Nya agr dihari yg fitri qt kmbali fitrah.Mhn MAAF lahir batin..

20. Jumriani, +62852551xxxxx, Bone
Slmat Id Fitri 1427 H, maaf lhr btn.

21. Kasyono, +62813274xxxxx, Yogyakarta
“taqabbalallahu Minna Wa minkum. Shiyamana Wa shiyamakum. Met Idul Fitri 1427H Maafkn Ats kslhnq y, mg kt kmbli fitrah Bgai Bayi Yg dr rahim IBU.AMIN” by. KASYONO

22. Lamise, +62813553xxxxx, Banjarmasin
Mudah-mudahan Trmsk org2 kembli suci Mndpt kmenangan J Slamat hari raya J *Idul Fitri* ^ maaf lahir-bathin ^

23. Lukman Salsabil, +62813555xxxxx, Bone
Oo kasman engkaka mae melo addampeng na ati macenning lao ri idi makkotoro selessurekku maji’ na juse’, nasaba engka ammeng ada talliwa’ nennia gau’ku pura engkata siduppamata. Salama manekki’ tu mai takkapposi uleng allepperengge mamuare’I engkaki’ lisu riammula jajitta’ mancaji lolo mappakario-rio, salama’ki di.

24. Madjid Bati, +62856911xxxxx, Jakarta
Ass. Shaum tlah ditunaikn. Shalat tlah ditegakkn, dzikr dn wirid tlah dilafazkn. Sekulum do’a tlah dpanjtkn, takbir tlah dkumandangkn, pelita hati tlah dinyalakn… Nmn apalh gunanya bila tiada maaf darimu ats kekersn hatiku, melukai klembutan nuranimu… Mhn maaf lhr dn Bathin. Minal ‘aidzin walfaidzin. 4JJI Akbar 3x walillahilhamd. Wass. Madjid Bati

25. Mahania Saha, +62852409xxxxx, Tidore
Tiad4 kTa SiNdah zkir, tiAda bLn seiNdah Rmadhon tiada hri seindh ‘id’, ijiNkn k-2 tNgan brsimpuh mhn maf wlupn mta tak smpt meNtap utk lisan yg tak trjaga,Jnji yg trabaikn,hati yg brprasngka&smua sikAp yg pernah mNyakitkn, MINAL’AIDIN WAL’FAIzIN,mohon maf lhir btin, slmt hr raya idul fitri1 Syawal 1427 H. (Kel. Mahania Saha)

26. Masri Ikoni, +62852181xxxxx, Jakarta
Taqabbalallahu minna wa minkum, siyamana wa siyamakum. Selamat idul Fitri 1427 H. Minal ‘Aidin Wal faidzin. Mohon maaf Lahir dan batin. Masri Ikoni –PII-

27. Muhammad AS, +6281568xxxxx, Bogor
Karena aku manusia biasa, dan karena aku sadar tak sepenuhnya benar, aku minta maaf. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1427 H

28. Muhammad Ilyas, +62813606xxxxx, Polewali Mandar
Ramadhan datang silih berganti…Smoga membawa perubahan diri… Selamat lebaran 1 Syawal 1427 H

29. Muhammad Ismir, +628152555xxxxx, Makassar
Taqabbalallahu minna waminkum, minal aidin wal faidzin, mohn maaf lahir bathin dunia wal akhirat.., Smoga sehat2 slalu. Salam dr ismir/niken skeluarga.

30. Muhammad Kasim, +62852428xxxxx, Bone
Takbr mnggma,mmbhna kslrh pnjr dunia,mnggncng smsta,mnghdrkn rsa siap u mmaafkn ssama n mnghlngkn prsngka agr kt kmbali suci n trbbas dr dosa.Slmt Idul Fitri…

31. Muliati Rahmad, +62813392xxxxx, Kupang
Rmdhn hmpr Sj brlalu, sedihkh htmu ktika ia prg tak trasa hr kmnngn mnnti, smoga hikmahx tetap trasa. Met brlebaran, maaf utkku lahir-batin

32. Mursida, +62813424xxxxx, Palopo
Slm! Untuk lisan yg tak t’jaga, janji yg t’abaikan,hati yg b’prsangka & kekhilafan yg tak t’duga,Mohon maaf lahir batin,Met mymbt idul Fitri 1 Sywl 1427 H

33. Musaddaq, +62813550xxxxx, Sinjai
Tak1 pUN MnSiA yg Tdk pNh mlKux kslh@N Kcuali Org Yg tAk pNh mlkukan Ap@pun.slMt hr rAYa id fitri.Maaf L@hiR & bAtiN…(dadang)

34. Ndy, +62813555xxxxx, Makassar
Ramadhan kian di penghujung. Simbolik hari kemenangan pun makin terpenuhkan. Tak lupa untaian rasa u/kerabat: SELAMAT IDUL FITRI 1427 H, Maafin Ndy Lahir bathin

35. Nurdiyah, +62852554xxxxx, Polewali Mandar
Aslm aq sgt brhrp m’ap dr qt..tlg ampuni slh+khilafq dulu,kini&nanti..tntux aq pun Snntisa mmbrix m’apq 4 qt kak,minal aidzin wal faidzin slmt lebrn 1427 H..J

36. Nurhayati, +62813553xxxxx, Makassar
“Mhon dgn sangat.. u sgl kbodohan yg trulang… sudilh qrax mbr ‘maaf’ bg playan yg tak stia ini… sbg wjud cinta pdNya… Met Lbaran kawan…

37. Nurhidayah, +62813559xxxxx, Makassar
Smbut kmenangan dgn snyum tulus maaf 4 kmbali fitrah. Taqabbalallahu minna wa minkum. Slamat hr raya idulfitri 1427 H, mhn maaf lahir & bathin…, by yaya

38. Nurmin, +62852410xxxxx, Palu
Dihri yg fitri ini Walau lngkh tak brtmu, tngan tk brjbt, ucap tk trdngar, tpi iznkn ht mmhn maf, minl aidn wlfaizn met idul fitri 1syawl 1427 H, tqabballlahu minna waminkm.dr NURMIN koht palu

39. Nurrosida, +62852361xxxxx, Makassar
Seuntai kata trungkap dr jiwa seulas senyum mberi pesona.Kualun nada tp tak bsuara hax lewat sms kutuliskan sbuah kt maaf lahir batin.Slmt HARI RAYA IDUL FITRI 1427 H.

40. Pengurus Badko HMI Indonesi Bagian Utara, +62451471xxxx, Palu
Ass sgnap pngrus badko inbagtar ucpkan slmat idil fitri mhn maaf lhr btin mga mnamba nergi prjuangan

41. Pengurus KP HMI Cabang Semarang, +62856409xxxxx, Semarang
Untk Kasman & Pngurus KPN: Tiad Kta Sindh Dzikr, Tiad Ucpn Sindh Doa, Tiad Hati Sbersih Fitr. Pngurs KPC HMI cab Smg Mengucapkn Minl Aidin Walfaidzin.Mhn Maaf Lahr & Batn. Met Idul F3-1427 H

42. Ratnasari, +62813426xxxxx, Polewali Mandar
Taqabbalallahu Minna Wa Minkum, kullu am wa antum bikhair. Jka sblumx,banyak laku dan kata membekas lara menusuk sukma, mohon bukakan pintu maaf. Smoga sgala amal qt mndpat blasn dari Allah. Ratnasari&kel )I(

43. Ria Wardhani, +62813197xxxxx, Jakarta
t’raNgKai KaTa dgN BISMILLAH…, T’ucap SaLaM mEngiRiNg Doa…, Ku HaTuR Maaf diatas SaLaH…, SaMbuT KeMEnangn dlm SyaWAL 1427 H.
“TaQabBalallaHu MinNa wAminKum”.

44. Rusdi, +629852464xxxxx, Tenggarong
wkt jg yg ‘buat qta srg lp. Br sj qta b’cara ttg ‘gala. Qta pun bergerak meraba. Qta akhirx menyapa diri sendiri. Tp suara itu semakn kabur dlm hati. Hanya bintik cahaya menari2 d’dlm badn yg berdiri menyepi. Kini hari yg fitri tlh tiba.Tolong maafkan sgl salah&dosa. Yg pernh menyertai pershbtn qta.

45. Rospiah, +62852550xxxxx, Makassar
SsuCi Air Wudhu,SeIndah sholAt LimA Waktu,Smoga Berkah RamdHan tErgApai&sMoGa AllAh MengampN dOsA2 HambAx yG BtobAt…Dgn Sgl kRndhn Ht qMmhn MaafMu aTas sGala sLh&kHilaF. TqaBBalaLLhuMnna WmnquM. Kullu ‘Amin wanTUm biKHoir. . . zLMT hR Ry IdL FtRI 1sywl 1427 H,MnL AiDIN WlFaidZIN..Mhn Maaf LhrBathiN…

46. Salma Auliah, +62852428xxxxx, Bulukumba
SeHaRi MeNJeLaNG LeBaRaN, aku SeKELuarGa MeNgHaTuRKaN MiNaL AiDiN WaL Fa!dZiN MoHoN MaAf LaH!R DaN BaTh!N… SeLMaT HaRi RaYa !DuL FiTrI 1427 H…

47. Salmawati, +62852552xxxxx, Makassar
Maafkan tuk lisan yg tak terjaga, janji yg trabaikn, amnh yg trsiakan, hati yg brprasangka&sikap yg pernah menyakitkan.. Slmt merayakn Iedul Fitri 1427 H. Mohon maaf lahir&batin..

48. Sudarmiah, +62813557xxxxx, Makassar
“Tuhnmu lbh mgthui apa yg ada dlm htmu; jk km org2 yg baik, mk ssgguhx Ia mh pgmpun bg org2 yg brtaubt (al israa’, 17:24)” sjtix maf adl mmbri tnpa dipinta. Slmt idul fitri, smoga kt semua brsih dr prasngka n skp brpura2 n chy ikhls trpancr lwt matamu yg jrnih

49. Susiyanti, +62813194xxxxx, Jakarta
Taman indah taman syurga,phn bringin daun brtaraf.Jika dosa trcipta disaat brsua,briring takbir kmhnkn maaf. MINAL AIDIN WAL FAIZIN 1427H. susi

50. Syahidah Said, +62813477xxxxx, Kaltim
Ass. Met Menyambut Hari Nan Fitri, “Bening Hatimu Hadir Lwat Senyummu, Fitra Jiwa Ada Dlm Maafmu” (ibid) Takabbalallahu Minna Waminkum, Mohon Maaf Lahir Bhatin

51. Syamsuddin Jufri, +62815242xxxxx, Makassar
Mulut kadang salah brcap,telinga kdang slah mdengar,hati kadang salah mduga, Taqabbalallahu minna wa minkum Taqabbal ya Karim.Mhn maaf lhir bathin.Samju-Narti.

52. Wahyuni Hafidz, +62852346xxxxx, Makassar
SsuCi Air Wudhu,SeIndah sholAt LimA Waktu,Smoga Berkah RamdHan tErgApai&sMoGa AllAh MengampN dOsA2 HambAx yG BtobAt…Dgn Sgl kRndhn Ht qMmhn MaafMu aTas sGala sLh&kHilaF. TqaBBalaLLhuMnna WmnquM..zLMT hR Ry IdL FtRI 1sywl 1427 H,MnL AiDIN WlFaidZIN..Mhn Maaf Lhr BathiN…

53. Wahyuni Sahidin, +62852556xxxxx, Palopo
Smog@ mnjd 1 Anugr@h mngen@lm, 1 kbhgi@@n brintraks dgnm n 1 kehilafn jk mmbtm kcew; u it dr lbk hati qmohn ktulus@nm MeM@@Fknq.Met Hari Raya Idul Fitri.Wahyuni

54. Widi Arini, +62818025xxxxx, Semarang
Mmaafkn Sblm Di Mnta Adlh Bntk Kbsaran Jiwa & Mminta Maaf Adlh Crmin Kmuliaan Hati, Mhn Dikhlaskn Jk Da Slh Yg T’dsngja. Taqabbalallahu Minna Wa Minkum. Minal Aidin Wal Faizin. Widi&Widayat

55. Yenni Mutiara Sari, +62852551xxxxx, Makassar
MenyeLAmi laUT beRKah mEn9ais cinta ukhuwAh, b’hRp tHapus dnDm aMArah u/raih mutiaRa Fitrah, TAqabBalallahu miNna wamiNKum, minal aidIn walFaidzin… maAfiN yA…

56. Yogie Maharesi, +6281317xxxxx, Depok
Selamat hari raya idul fitri. Mohon maaf lahir & batin. Semoga kita disucikan kembali oleh Allah Swt yg Maha Pengasih & Penyayang. (Yogie & keluarga)

57. Zaenab, +62856560xxxxx, Malang
Walitkmilul iddata walitukabbiru 4JJI, tqbalallahu minna wa minkum,minal aidin wal faidzin, maaf lhr bathin n taddampengenga’ J

58. Anonim, +6281355745230
T@q@bb@l@ll@hu M!nn@ W@ M!nkuM Mohon Maaf LahiR & BathiN (+ Met… L E B A R A N 1427 H >>> Temukan Sucinya Hati di Hari yg Fitri <<< 59. Anonim, +6281355879086
meSq jrAk tA sPIjak Kki qT, Rga tA sLINg bhdap&tLPAk tA sLInG Brdu dlm skm-jBat tp Hkikt kbsmaan qT ikt dLM BiaS RmdHAn yG Ssaat Lg kn BrLLu. TqaBBLaLLaHu Y@…QaRim..zLMT hR rya iDL FiTRI 1SywL 1427 H, Smbt dGn Cnt@, sGnap hT naN BniNg KiLAukn KhiLaF pD Nurani yG kLAM

60. Anonim, +6285240083920
MnYbung Ksih, Mrajut Cinta, Bralas Ikhlas, Smesta Hidup Brsimbah Khilaf Mnghrp Diri diBsuh Maaf. Taqabbalallahu MiNNa Wa MiNkuM,..SeLaMaT Idul Fitri 1427 H

61. Nta, +62852269xxxxx, Tegal
mugi berkah ingkag kuoso. pinaring waras dowo umure. sugeng puasane, pangapunten kalepatanipun kanti fitri

Monday, October 16, 2006

Menegur Diri Sendiri

Aku teringat dengan sepenggal ayat dalam Al Qur’an, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Q.S. 59:18)

Aku bertanya pada diriku sendiri.
Apa yang telah aku perbuat?
Apa yang telah aku lakukan?
Sementara aku sadar,
aku tak mungkin menipu Dia yang Maha Mengetahui?

Telah maksimalkan aku mengisi ramadhanku?
Sementara perlahan dia mulai beranjak menjauh.
Tak ada lagi bekal yang kupunya
Selain harapan bahwa Dia Maha Pengampun
Tak ada lagi senjata yang kumiliki
Selain doa pada Dia yang Maha Pemurah

Ighfir dzunuubii kullahaa...

Sunday, October 15, 2006

Sepenggal Renungan I’tikaf....

Dalam relung malam yang gerah, aku sempatkan diri untuk merenung dalam jauh kelubuk hatiku. Berbagai macam persoalan coba kuanalisa dengan cermat dan seksama.

Dalam waktu yang tidak begitu lama, disela-sela rasa ngantuk yang terkadang memperdaya, aku menyadari bahwa hati begitu luas dan tidaklah sesempit ruang dada kami yang kerempeng. Dengan menyadari ini, himpitan persoalan hidup yang seakan tidak berujung mampu kita hadapi dengan kelapangan rasa dan suka cita.

Dalam saat yang benar-benar cuma sesaat itu, terbersit sebuah kesadaran baru bahwa dengan tafakkur yang dalam, kami bisa melihat dengan seksama berbagai persoalan tidak hanya dengan volume otak yang dekil.

Renungan Tentang Makna

Beberapa waktu yang lalu aku membaca sebuah artikel Bentara di kompas Sabtu, 07 Oktober 2006, sebuah tulisan dari Bambang Sugihartto yang berjudul “fakta” sebagai “Fiksi” Kolektif.

Dalam tulisan itu, Bambang menulis “...bahwa yang biasa kita sebut fakta sering kali hanyalah fiksi yang dipercayai secara kolektif dan berubah-ubah demi makna. Dan di situ kebenaran barangkali hanyalah batas penalaran dan imajinasi saja.”

Yang membuat aku merenung beberapa hari adalah sepenggal kalimat Bambang, “apa boleh buat, dunia manusia memang sebuah dunia yang selalu ‘dibuat-buat’ karena manusia rupanya memang tidak hidup dengan fakta melainkan dengan makna; tidak hidup dari apa yang dia lihat, melainkan dengan apa yang ia pikirkan dan imajinasikan”.

Setelah beberapa hari merenungkan kalimat itu, aku menemukan bahwa “kedalaman makna hanya bisa ditangkap oleh hati yang memiliki sepasang sayap suci. Sayap kanannya dipenuhi oleh niat yang ikhlas dan sayap kirinya diukir oleh ketulusan untuk menerima segala sesuatu dengan apa adanya.

Saturday, October 14, 2006

Buat Sahabat Hati

Buat sahabat hatiku dimanapun kalian berada, kutulis kalimat-kalimat singkat ini sebagai sebentuk usahaku untuk tetap mengenangmu sebagai orang-orang yang telah memberi arti dalam hidupku.

[ukhti Rahma Rizal]
Rasa malu dan kesucian
Akan menjadi begitu berharga
Bila keduanya menjadi renda
Bagi sulaman silaturahmi dan ukhuwah

[ukhti St Wahyuni Hafidz]
Setiap butir tetes keringatmu
Menjelma beningnya mutiara
Bila dia mengalir dan menderas
Dari mata air ketulusan dan keikhlasan

[ukhti Nurrosida]
Bertambah dewasa berarti lebih bebas,
merdeka dan bertanggungjawab
Kenangan hanyalah rintik hujan
yang kadang tercurah
dikala hati kering kemarau.
Harapan adalah cahaya kilat
yang akan memandu jalan
disaat hati kelam berkabut.

Friday, October 13, 2006

Diputuskan dan Dikerjakan

Dalam sebuah cerpennya, Puthut E.A. pernah menulis;

Jika hidup itu sendiri adalah sebuah keputusan; diterima atau tidak, dilanjutkan atau diakhiri, cinta tidak lebih dari itu semua. Mencintai pada akhirnya adalah sebuah keputusan. Dan karena sebuah keputusan, maka berbagai pertimbangan sah menjadi landasannya. Pada akhirnya, toh cinta, sebagaimana banyak hal yang lain; tidak turun dari langit yang ghaib. Ia, cinta, hanya bisa diputuskan dan dikerjakan.

Apa yang ditulis oleh Puthut kedengarannya begitu indah dan puitis. Tapi aku secara pribadi tidak terlalu sepakat dengan itu. bagiku cinta bukanlah sebuah keputusan yang membutuhkan berbagai pertimbangan untuk melandasinya. Cinta juga bukanlah sesuatu yang secara sederhana diputuskan dan dikerjakan.

Bagiku, cinta tidak butuh diputuskan, cinta tidak butuh alasan apapun dan cinta tidak butuh dikerjakan. Justru, cinta hadir sebagai alasan paling mendasar dari semua keputusan, cintalah yang menggerakkan dan kemudian mewujudkan diri dalam aksi. Jadi biarkan dirimu hanyut dalam arusnya karena tak ada satu kekuatanpun yang bisa melawan dan menghentikan cinta.

Thursday, October 12, 2006

Munajat Malam Hari

Sungguh, maafkan aku ya Allah...
Betapa banyak waktu yang kubiarkan hampa,
aku kasak-kusuk mengadu
dan mencari jawaban atas tanyaku
kepada sesama manusia
yang aku sadar
juga suka mengeluh dan mengadu.

Kini aku bersimpuh dihadapanMu
Dan mengakui kesalahanku selama ini
Aku terlalu percaya bukan padaMu
Aku sangat bergantung bukan denganMu

Kalau Kau tak memaafkanku
Dan membiarkan aku tetap dalam khilaf yang dalam
Maka tentulah
Aku termasuk orang-orang yang merugi
Dan jauh dari rahmatmu.

Tuesday, October 10, 2006

Maaf Dan Taubat

terkadang dalam hidup, kita mengalami kejadian yang membuat kita bersedih dan merasakan duka lara yang dalam. dada terasa sesak, nafas seperti memburu, badan lumpuh, pikiran buntu, akal serasa kelam dan jiwa membatu. hanya airmata yang terus menderas dan isak tangis yang senantiasa terngiang.

kalau kita memperturutkan perasaan, maka akan ada banyak hal yang membuat kita berdukadan bersedih. bahkan dalam sehari begitu banyak hal-hal remeh yang memancing emosi untuk terharu dan menangis.

tapi apakah dengan itu maka pantas kita untuk menghabiskan waktu sepanjang hidup hanya untuk meratap dengan lara?

padahal tentukita telah tahu bersama bahwa tak ada satupun model kesedihan yang dapat mengembalikan apa yang telah terjadi dan berlalu. padahal tentu kita juga telah faham bahwa tak ada segores lukapun yang dapat memperbaiki kesalahan.

buat apa kita membiarkan hati dibelasah sedih dan jiwa didera duka. lebih baik kita belajar memandang kesalahan dengan optimisme dan duka lara dengan positif. mari kita belajar memberi maaf kepada sesama makhluk dan bertaubat kepada sang khalik.

nampaknya maaf dan taubat inilah yang menjadi kunci utama agar kita menjadi manusia yang bisa belajar dari masa lalu.

Monday, October 09, 2006

17 Ramadhan

doa ba’da tarwih semalam menjadi begitu makbul, terutama bagi jamaah amsjid dekat rumah. pasalnya, setelah bubaran sholat setiap jamaah mendapatkan sedekah satu sarung sutra dari habib umar.

ternyata pembagian sarung seperti ini telah menjadi tradisi di mesjid ini bertahun-tahun silam. pantas jumlah jamaah yang hadir pada malam itu melebihi malam-malam sebelumnya.

pada awalnya aku pikir hiruk-pikuk kehadiran jamaah yang membludak itu karena menyambut nuzulul quran, ternyata mereka hadir untuk menyambut sedekah. tapi bagus juga, minimal aku punya sarung baru buat dipakai tarwih...

Sunday, October 08, 2006

Semarang Oh Semarang

semalam aku tiba di semarang. Ritual buka puasa kutunaikan di terminal banyumanik. Malam kulalui tanpa tidur, diskusi dengan sahabat hati di karang ayu.

Siang hari kucoba mengitari kota, beranjak ke semarang atas. Ditengah pesatnya pembangunan villa dan rumah peristirahatan pribadi, sempat kuintip semarang bawah yang terus berbenah, memoles diri.

Kunikmati udara sore disebuah lereng pinggir komplek perumahan elit. Semarang bawah bermandi cahaya, kota penuh dengan gedung megah. Kutulis puisi tentang semua itu, sebelum beranjak kembali ke jakarta di awal malam.

Saturday, October 07, 2006

Jogja Bangkit

pagi-pagi aku beranjak mengitari jogjakarta pasca gempa. sungguh, jogja masih tertatih untuk beranjak, puing-puing masih belum dibangun lagi. meski disana-sini geliat kehidupan mulai terasa, nadi mulai berdetak.

aku tak bisa ngapa-ngapain, aku hanya bisa berdoa. mereka menyambut ramadhan dalam keprihatinan dan menanti lebaran dalam kesederhanaan ritual.

tapi disebalik semua itu, sebuah semangat tentang jogja baru tetap terpatri dalam disanubari... sebuah tonggak awal kebangkitan jogja mulai dipancangkan. aku tak sempat menikmati itu. sorenya aku meneruskan kelana ke semarang.

Friday, October 06, 2006

Diskusi Di Padepokan

sahur di kereta punya kesan tersendiri hik... nasib pandir kelana. jam tujuh pagi tiba di jogja... seharian aku cuma tidur mengimpaskan rasa capek semalaman.

aku buka puasa di padepokan syekh siti jenar jogjakarta. setelah itu dilanjutkan dengan shalat maghrib berjama’ah. ba’da maghrib padepokan mengadakan diskusi yang diikuti oleh kus (aktivis restu bumi jogja), ashad kusuma djaya (direktur penerbit kreasi wacana), azwar m. syafe’i (ketua badko hmi inbagteng), serta jama’ah padepokan.

diskusi kali ini mengangkat tema tentang gerakan pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas dikaitkan dengan format gerakan mahasiswa masa depan. setelah diskusi aku tidur di perpustakaan padepokan, tarawehku terbang bersama mimpi. untung berhasil kugapai tahajjud.

Semangat Ke Jogja

Insya Allah hari ini aku ke Jogja untuk sebuah urusan, semoga saja berkah ramadhan mampu memberi pengaruh pada tingkat kesuksesan urusan ini. Amin.

Oh ya, aku begitu ceria hari ini soalnya sejak sahur aku mendapatkan kiriman beberapa sms dari sahabat hati. Ada yang lucu, ada yang menyemangati dan ada juga yang mengkritik. Semua itu membuatku bangkit...!!!

Berikut beberapa sms itu:

DOA TAHN PUASA.
Allahumma baring sana baring sini, maggaleu, walapar wahaus, akadapur watada afa-afa, walihat jam wamasihlamaa, watahan puasa.
SELAMAT BERPUASA
[+62856560xxxxx]

Ass. Gmn kbrx pgi ini K2? Msh jenuh ya?
SEMANGAT. . .
SEMANGAT. . .
SEMANGAT. . .
[+62852550xxxxx]

As.aq br aja lwat d’ krajaansunyi. Uups, malaz trawih y?
Pantesan bo, sempatx ngirim sms pas org trawih.
[+62852551xxxxx]

Thursday, October 05, 2006

Penyakitku Kambuh

Sebagaimana ramadhan kemarin, aku punya penyakit tahunan yang muncul hanya ketika ramadhan berlangsung. Aku tidak bisa beranjak dari depan teve dan tontonan paling seru adalah infotainment dan kuis. Padahal asal tahu aja, keduanya kan sudah dapat fatwa haram dari MUI.

Aku nggak tahu nasib puasaku gimana, kalau makan dan minum sih tidak, tapi aku mengkonsumsi tontonan haram... saking seriusnya nonton aku tidak pernah melepas koran dari tanganku, tapi bukan membaca ya, aku memperhatikan jadwal acara teve terus. Hik... jadi malu...

Wednesday, October 04, 2006

Aku Mimpi Tentangnya

tadi siang aku mimpi, mimpi tentang seseorang yang . . . aku melihat dia terbaring tak berdaya, dia sakit . . . aku juga tidak tahu, apakah ini sekedar bunga mimpi.

Tapi setelah aku terbangun, mimpi itu menghantuiku terus, aku merasa dia sedemikian nyata. Aku tak bisa melakukan apa-apa ketika jarak demikian berjauhan. Aku hanya bisa mencoba mengirim selafadz doa sederhana semoga Allah senantiasa melindunginya.

Amin...

Monday, October 02, 2006

Pesan Yang Menggerakkan

Semalam aku dapat sms yang memberiku nasehat untuk memanfaatkan setiap detik ramadhan ini secara optimal untuk beribadah kepada Allah. Terus terang, ibadah yang paling aku malas selama ramadhan adalah tarwih.

Ketika mengetahui aku sering mengganti tarwihku dengan shalat lail saja, sahabat hati itu mengingatkan agar aku tidak menyepelekan tarwih. Meskipun sunah tapi kan kesempatan untuk melaksanakannya tidak datang setiap malam, katanya.

Aku begitu terharu membaca pesan itu. Aku tersadar, telah sembilan ramadhan berlalu dan baru satu malamku yang kuisi dengan tarwih, selebihnya kuganti dengan shalat lail. “tak ada salahnya melaksanakan dua-duanya kan?” kata sahabat hati itu lagi.

Aku terhenyak lalu berjanji dalam hati... insya Allah mulai malam nanti aku akan ikut karnaval ibadah tarwih. Tapi aku ragu apa aku bisa ikhlas melakukan ini karena Allah? Soalnya, sms itu datang dari seorang sahabat hati yang kebetulan akhwat... Jangan-jangan aku riya jadinya...... Ya Allah beri aku kekuatan untuk meluruskan niat ibadahku kepadamu.

Sunday, October 01, 2006

Buka Dengan Tamsil Linrung

Puasa di hari kedelapan ramadhan ini aku impaskan di rumah seorang yang pemurah, Bang Tamsil Linrung. Aku tak sendiri disana, aku hadir bersama sahabat-sahabat hati. Sebelum waktu berbuka tiba, tausyiah mengalir dari mulut Bang Zulkifli Halim. Beliau membincang tentang pentingnya rekayasa untuk memajukan umat Islam dimasa yang akan datang.

Terus terang, ada yang berubah pada kebiasaan saya malam ini. Jika sebelumnya aku menghindari makanan yang bernama korma, maka pada malam ini aku begitu menikmati buah dari negeri para nabi. Entah kenapa aku begitu menikmati kormanya, mungkin karena makannya dirumah anggota DPR RI kali ya?

Sambil menunggu waktu tarwih kami bercengkerama dengan santun tentang berbagai macam persoalan, mulai dari persoalan membantu sahabat hati yang masih nganggur (seperti aku hik...) sampai pada persoalan impor beras.

Yang pasti Allah Maha Melihat, sungguh beruntung orang-orang yang diberikan kelebihan olehNya dan mereka memanfaatkan kelebihan tersebut untuk membantu dan menolong saudaranya yang membutuhkan.

Saturday, September 30, 2006

Ngumpul Dengan Sahabat Hati

Hatiku berbunga-bunga hari ini. maklum sahabat hati berkumpul untuk mengisi ramadhan ini untuk buka bareng. Siapa yang nggak surprise. Sungguh persaudaraan dalam Islam mampu mengikat hati-hati kami yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Penganan untuk ta’jil berbuka disipakan oleh para akhwat. Memang secara material kalah jauh dari penganan yang dijajakan di mall, cafe, restoran dan supermarket yang ada. Tapi ada sesuatu yang khas dari ini semua, penganan itu disiapkan dengan cinta. Spirit untuk berkhidmat kepada sesama...

Kami menikmati semua itu dalam suasana yang begitu guyub dan karib. Sesekali candaan mengundang senyum dan tawa kecil kami. Sungguh berkesan hari ini... aku merasa Jakarta begitu bersahabat denganku kali ini.

Friday, September 29, 2006

DPR RI Tak Berubah

Pagi-pagi aku mandi dan berdandan rapi...rencanya akan ke senayan untuk suatu urusan. Berkunjung ke Kantor DPR RI merupakan kerjaan rutin bagi seorang kuli media seperti saya ini. apalagi kalo bukan cari gosip.

Sampai disana, tak ada perubahan yang berarti setelah tiga bulan aku tidak pernah datang. Gedung wakil rakyat itu tetap dikawal oleh polisi untuk memeriksa dan menanyai setiap rakyat yang berkunjung hendak menemui wakilnya.

Rutinitas anggota dewan juga tidak ada pembaharuan dan peningkatan yang bisa dikatakan kreatif. Mereka hanya dari sidang ke sidang dengan bumbu-bumbu pemanis berupa interupsi yang terkadang bertubi-tubi tanpa ujung pangkal.

Aduh... aku merasa telah menyia-nyiakan waktu hanya sekedar menjadi penonton orang yang lagi sidang yang sungguh tak menarik. Aku teringat tadarusanku yang tergantung di jus lima. Wah kapan khatamnya nih kalau lambat gini...?

Thursday, September 28, 2006

Aku Naif Ya?

Kadang aku bertanya, apa aku yang begitu naif, kuper dan tidak bisa menyesuaikan diri, ataukah orang lain yang sudah tidak mampu menjalani hidup tanpa sandiwara. Atau apakah memang telah menjadi hukum hidup di jakarta untuk selalu tampil parlente serta selalu rapi dan necis?

Hari ini aku mengantar seorang teman ke gerai layanan sebuah operator telepon seluler di gedung Arta Graha Sudirman. Dengan lugunya aku berangkat pakai kaos oblong dipadu celana santai dan.... sendal jepit kesayanganku sejak kuliah.

Sesampainya disana, aku menjadi merasa demikian asing dan memasuki planet yang antah-berantah. Aku menjadi pusat perhatian, meskipun tanpa komentar, orang-orang itu memandang asing kepadaku. Mungkin dimata mereka aku kelihatan kumuh dan kampungan banget.

Belum lagi ketika mereka melihat sahabat hati yang kusertai datang. Teman tersebut juga mendapat perhatian ekstra. Lihat saja dengan ghirah keislaman yang lebih kental, secara fisik janggutnya panjang, ditambah celananya cingkrang diatas mata kaki. Kami berdua betul-betul menjadi makhluk asing di tempat itu.
Apakah ini yang disinyalir nabi tetang keterasingan islam diakhir zaman? Ataukah kami saja yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan jakarta? Sungguh aku terkadang merasa sangat tidak mengenali Jakarta yang sudah kuaguli selama satu tahun terakhir.

Wednesday, September 27, 2006

Nggak Ngapa-Ngapain

Seharian aku nggak ngapa-ngapain... hanya menjalankan rutinitas shalat berjamaah di masjid. Tadarusku tergantung lagi, tak beranjak barang seayat dua ayat. Aku merasa begitu lelah. Pengennya tidur aja.

Untuk mengusir suntuk, aku sms beberapa teman. Syukur-syukur ada beberapa yang membalas dengan tausyiah yang mampu membuat puasaku bertahan sampai buka. Aku merasa ibadahku hari ini hanya menggugurkan kewajiban. Aku jadi malu.

Tapi mau bagaimana lagi? Semoga besok-besok tidak begitu lagi.

Tuesday, September 26, 2006

Puasa Kian Berat

Akhirnya tercium juga aroma darat... Alhamdulillah ya Allah, aku selamat sampai di daratan tanpa kekurangan sesuatu yang berarti. Cuma sedikit lelah secara fisik. Tapi dengan harapan untuk bertemu dengan para sahabat hati yang sudah menanti, lelah itu hilang dengan sendirinya.

Ini malam pertamaku di Jakarta... Sebagaimana tahun lalu, puasa di Jakarta membutuhkan kemampuan untuk membangun suasana yang demikian religius dalam batin yang dalam. Maklum, Jakarta sebagai kota metropolitan telah demikian kuat menggerus tradisi-tradisi religiusitas masyarakatnya.

Aku tertatih mengawal rasa rindu pada tadarus di malam sunyi. Aku merangkak untuk menjaga semangat keikhlasan ditengah serbuan gaya hidup dan tarikan prestise. Sungguh perjuang menjaga puasa menjadi lebih berat.

Beruntung aku dikelilingi oleh sahabat hati yang mengerti... Mereka adalah orang-orang yang punya hati dan nurani. Mampu mengingatkanku untuk tabah, sabar dan lebih tangguh. Ya... semoga aku menjadi pribadi yang kuat, memiliki jiwa yang tenang dan tercerahkan, serta bisa menjadi teladan umat. Amin…

Monday, September 25, 2006

Mabuk Laut dan Puasa Haru

Hari kedua perjalananku ditengah laut sedikit diwarnai dengan pusing dan mual-mual. Ditambah dengan puasa yang enggan kutinggalkan. Meskipun ada keringanan bagi musafir untuk tidak berpuasa, aku merasa sayang meninggalkan sedetikpun ramadhan ini.

Untuk mengusir rasa-rasa yang menganggu secara fisik, aku tadarusan sedikit-sedikit, tentu dengan cara baca yang tidak terlalu lancar. Maklum makrajal hurufku agak jongkok. Itu tetap kujalani dengan semangat bahwa ini semua akan dinilai pahala kalau dilakukan dengan ikhlas, tapi apa aku ikhlas ya? Aku serahkan pada Allah aja deh.

Di sela-sela tadarus aku sempat berfikir dan merasa bahwa transportasi di Indonesia, terutama kelas ekonomi di kapal laut, cenderung memperlakukan konsumen dengan hukum rimba. Siapa yang kuat, dia yang akan mendapat pelayanan memadai. Sungguh sebuah renungan yang membuat puasaku penuh dengan haru dan hampir berderai air mata. Ups...puasaku makruh nggak ya?

met puasa... maaf..maaf...maaf...

Sunday, September 24, 2006

Puasa Antara Sedih Dan Syahdu

Puasa pertama kujalani di atas KM Lambelu. Hari ini 24 September 2006 aku berangkat ke Jakarta setelah beberapa bulan berada di Makassar. Sebuah pilihan pahit memang, tapi ini semua kulakukan demi menjaga amanah.

Aku sudah berjanji untuk berada di jakarta sebelum Idul Fitri 1427 H, sementara harga tiket pesawat Makassar-Jakarta melonjak drastis mencapai titik satu jutaan.
Pilihan untuk naik kapal laut adalah pilihan paling realistis yang bisa kulakukan. Karena pilihan itu pulalah maka puasa pertama kujalani ditengah lautan.

Sungguh ada suasana yang begitu berbeda, tingkat spiritualitas penumpang kapal begitu tinggi dalam menjalankan syariah, muali dari shalat berjamaah yang jamaahnya berjubel sampai pada mereka yang tadarusan sampai di dek-dek terbuka.

Mungkin ini juga dipengaruhi karena berada di tengah lautan luas membuat manusia benar-benar menyadari bahwa tidak ada daya dan kekuatan yang bisa menyelamatkan mereka saat itu kecuali pertolongan Allah. Akupun berpikiran begitu.

Yang pasti, rasa hatiku bercampur sedih dan syahdu. Sedih karena aku harus meninggalkan keluarga besar dan sahabat-sahabatku disaat ramadahn baru mulai menapak dan syahdu karena adanya suasana yang lebih religius dihari pertama puasa tersebut.

sms menyambut ramadhan

Purnama d nisfu sya’ban prlhn brlalu,bulan pun tri2s wkt,trki2s hbis..sya’ban brlalu,rmadhan d nanti.ku mhon ijin mmungut maaf d halamanmu duhai yg diberkahi... (+62813553xxxxx)

Purnama d nisfu sya’ban prlhn brlalu,bulan pun tri2s wkt,trki2s hbis..sya’ban brlalu,rmadhan d nanti.ku mhon ijin mmungut maaf d halamanmu duhai yg diberkahi... (+62813477xxxxx)

Brhrp dibln ramdhn ini Allah akan sll membisikkan kata cinta-Nya untkku,jg untkmu&semuax.maafkn unt smua slh yg tak kusadari. Slmt mnkmati indahx puasa. (+62813392xxxxx)

Jika QALBU sePUTIH salju,jgn biarkn ia keruh.jika HATI sterang bintang jgn biarkn ia mendung,jika PIKIRAN seindh BULAN,hiasi ia dgn IMAN. MARHABAN ya RAMADHAN. (+62813554xxxxx)

Marhaban ya ramadhan...mari qt b’sama sucix hati dgn saling memaafx mnyambut bln yg suci, smog qt smua m’dpt ampunan, berkah, rahmat dan hidayahNya u kembali fitrah. Amin. (+62815243xxxxx)

Sambut Ramadhan meretas jln mnju puncak ketaqwaan. (+62852550xxxxx)

Eh k..aq cm mau ngcpin MET MEXMBT RAMADHAN Y.:-) (+62852411xxxxx)

Jika ada rasa lukai jiwa,jk ada laku menusk qalbu,jk ada lisan mengurai benci,mohon maaf setulus hati, met jelang Ramadhan nan suci smg 4JJI mrdhoi amien. (+62815243xxxxx)

Ass.maafkan sgala salahq n khilafq ke qt ka..sy sadar klo sy bnyk salah.skali lg af1 bnget kanda.maafta akn mringankn langkahq mnuju Ramadhan yg suci.. (+62852424xxxxx)

Tiada mahLuk yG lpuT dr H!L4f&s@L4h, mKa dNg mM$uQ bLN SuCi ni, sY MohN d MaafKn.. Met BrPu4$@.! MoGa dpt PreDik4T TAQWA..,AmiEn. (+62852409xxxxx)

Marhaban ya RAMADHAN.Mulut kadang b’ucap lara,hati kdg salah mnduga,tingkah kdg menoreh luka,lidah kdg merngkai dusta.Sucix hati,smoga berkah ramadhan dpt trgapai. (+62852361xxxxx)

Moga nur ramadhan menyinari hati, mencerahkan qalbu, & menerangi jalan kita. Taqabbalallahu minna waminkum wataqabbal ya karim. Amin... (+62813435xxxxx)

Maafta utk smua salahq adlh hal yg teramt brhrga bg akhratq!Tlng maafkn smua khilafq&sgl hal yg mngdirkn fitnah pd dirita’ dari shbt kecilta’ yg mnybalkn ini! (+62852429xxxxx)

Marhaban YA Ramadhan mhon maaf u/sGala ksalahn &kKhilafn Atas lisaN Yg tak Tjaga slama ini &pRIlaku YG tak bkenan dhaTI yg slamA INI slah bPRasangkA (+62852551xxxxx)

Friday, September 22, 2006

Marhaban Ya.. Ramadhan

Aforisme-aforismeku

Kalaupun kau berhasil mengetahui semesta rahasiaku, itu belumlah cukup untuk menyempurnakan imajinasimu tentang aku (03/04/04)

Katika kau mengungkap seluruh rahasia hatimu dank au singkap selubung kalbumu, aku makin merasa silau dalam menatap wajahmu karena hati dan kalbumu berpendar menjadi cahaya (04/04/04)

Terbukalah, biarkan semua tersingkap karena yakinlah, semesta sangat mengerti apa yang harus terbuka dan apa yang pantas terhijab (05/04/04)

Lakukan sesuatu karena sesuatu itu memuaskanmu. Tujuanmu adalah kepuasan dan sukses hanyalah efek (17/04/04)

Pintaku padamu, bawalah daku kesebuah dunia. Dimana imajinasi menjadi lautan, mimpi menjadi daratan, khayalan menjadi angkasa, dan kita hanyalah gumpalan igauan (20/04/04)

Adakah sakit yang lebih pedih dibanding luka yang ditorehkan oleh kehidupan? (26/04/04)

Wajah adalah cermin kepribadian, dengan menatap wajah seseorang, maka akan terbacalah kepibadiannya. Namun ini tidak mutlak tentu saja. (01/02/05)

Kesendirian tidak selalu berarti kesunyian. Justru dalam kesendirianlah seseorang akan mendengar bisingnya suara dari kedalaman hati dan relung jiwa (02/02/05)

Ada kalanya rasa hati perlu disembunyikan, ini bukan karena kepengecutan diri. Hal ini dilakukan dengan alasan mencoba realistis melihat kapasitas diri (03/02/05)

Orang mengambil pilihan tentu punya alasan. Tapi orang yang mengambil pilihan sikap karena pengaruh orang lain, bukanlah hal yang baik. Dia tidak merdeka tentunya (04/02/05)

Kenangan adalah lipatan memori-waktu yang terpatri di lembarlembar jiwa, kadang berisi duka lara, kadang canda tawa. Dengan kenangan, kau bisa hidup dua kali (05/02/05)

Kesehatan adalah harta yang begitu mahal. Tentulah dia semahal seorang sahabat. Bila kau sakit, duniamu menjadi kelam (06/02/05)

Ketika sakit menggerogoti kesehatanmu, kau tentu butuh seorang yang menemani apakah teman, sahabat, atau kekasih (istri)? (07/02/05)

Rindu adalah batu, endapan kalbu haru. Rindu adalah pilu, rintihan hati sendu. Apapun rindu itu, aku tetap merinduimu (08/02/05)

Ternyata, segudang mimpi ndah tidak mampu menghapus jejakjejak realitas, sekecil dan sehalus apapun itu. Kecuali kau menjalani hidup dngan tidur yang lelap. (31/05/05)

Thursday, September 21, 2006

Do’a pagi hari

Saban hari aku melafadz doa:

Ya... Allah,
Kalau memang dia jodohku
Berikan rahmatMu kepada kami
Agar kuat untuk segera melaksanakan sunnah rasulMu

Ya... Allah,
Bila dia bukan jodohku
Berkan rahmatMu kepada kami
Untuk mengakhiri semuannya dengan indah

Jadikan kami saudara di jalanMu
Dan berikan kepada kami pasangan
Yang terbaik dari sisiMu

Wednesday, September 20, 2006

Hati yang Sedih

Ketika kebahagiaan karena pernikahan seorang teman belum lepas dari labirin hati dan aku masih ingin menikmatinya lebih lama, tiba-tiba seorang sahabat (Muh. Ali Hamzar) mengabarkan tentang kesedihan yang mendera hatinya yang lembut. Ayah yang dicintainya meninggalkan dunia setelah sakit beberapa hari.

Aku jadi merenung sejenak betapa Allah begitu cepat membolak-balikkan hatiku. Seharian aku dilipur bahagia dan canda tawa, dalam sekejap aku didera kesedihan yang mendalam dimalam harinya.

Sungguh ya Allah kau memperlihatkan kekuasaan dan kekuatanMu. Aku tak mampu berkelit dari semua apa yang telah kau suratkan daam takdirMu. Engkaulah pemilik kehidupan dan kematian, kebahagiaan dan kesedihan.

Tuesday, September 19, 2006

Kebahagiaan Imani

Temanku (Arief Gunawan SR. dengan Nuriani) menikah hari ini. Aku terharu dan merasa bahagia, sungguh besar karuniaMu ya Allah. Yang paling membuatku bahagia adalah keberaniannya untuk menolak kehendak orangtuanya untuk melangsungkan pernikahannya dengan prosesi adat dan tradisi lokal. Dia memilih melangsungkan pernikahannya dengan proses islami yang begitu sederhana.

Acaranya hanya berisi beberapa rangkaian sederhana yang dimulai dengan prosesi akad nikah, ijab kabul lalu khutbah nikah dan diakhiri acara makan siang dengan menikmati hidangan ala kadarnya yang dihidangkan oleh para ikhwah di sebuah padepokan.

Memang tidak mudah untuk melakukan itu semua ditengah masyarakat yang semakin konsumeris dan hedonis. Namun dengan kekuatan iman akan indahnya perintah Allah dan manisnya sunnah rasulullah, temanku tetap menempuh jalan yang pada awalnya cukup ditentang oleh sebagian keluarga besarnya.

Pada akhirnya semua bisa terlaksana sebagaimana dengan yang diharapkan. Alhamdulillah, syukur padamu ya Allah...

Saturday, September 16, 2006

Menyambut tamu agung

Beberapa hari terakhir aku mencoba merenungi diri dalam menyongsog ramadhan. Aku takut, apakah aku pantas memasuki bulan suci ini dengan wajah yang penuh dengan bopeng dan berlumuran nista dan dosa.

Aku ditemani dengan setia oleh lantunan Rafli yang melantunkan do’a yang ditulis oleh Rabiah Al Adawiyah dengan begitu menyentuh kalbu. Hatiku tergetar mendengar suaranya yang khas aceh... berikut petikan syairnya :

Tuhan, apapun karuniaMu
Untukku di dunia
Hibahkan pada musuh-musuhMu

Dan apapun karuniaMu
Untukku diakhirat
Persembahkan pada sahabat-sahabatMu

Oh bagiku cukuplah Engkau
Oh bagiku cukuplah Engkau

Bila sujudku padaMu
Karena takut neraka
Bakar aku dengan apinya

Bila sujudku padaMu
Karena damba surga
Tutup untukku surga itu

Namun bila sujudku
demi Kau semata
Jangan palingkan wajahMu

Aku rindu menatap keindahanMu
Aku rindu menatap keindahanMu

Friday, September 15, 2006

manifesto abu-abu

abu-abu, warna kelabu
namun tak selalu sendu
budaya adalah ruang abu-abu

yang penuh dengan keriangan
dan kegembiraan
meskipun juga tak kosong
dari nestapa dan derita

abu-abu ruang tersamar
dan disamarkan
namun nyata dan
dinyatakan hadirnya

titik menjadi nyata
dalam sebuah garis

garis menjadi nyata
dalam sebuah bidang

bidang menjadi nyata
dalam sebuah ruang

semua menjadi nyata
diantara hitam-putih
dalam sebuah abu-abu

Wednesday, September 13, 2006

Mengimpaskan rindu

Selama tiga hari ini aku berada di kampung, ngumpul dengan orangtua dan saudara. Sungguh sebuah momen yang jarang aku alami. Aku merasa begitu rindu dengan mereka, orang-orang yang telah begitu setia menjadikanku tetap menjadikanku sebagai bagian dari dirinya.

Harus aku akui, aku termasuk jarang bertemu dengan orangtua, nenek dan adik-adikku. Padahal mereka begitu baik terhadapku, aku merasa belum maksimal membalas cinta tulus mereka.

Seorang sahabat hati menasehatkan pentingnya membalas cinta mereka dengan sepadan. Restu orangtua adalah kunci utama kebahagiaan seorang anak menurutnya...aku begitu terharu bahkan sampai menangis (cengeng ya) ketika kalimat itu diucapkannya disuatu malam yang lengang.

Sejak malam itu, kusadari kelalaianku untuk mengimpaskan rindu.

Tuesday, September 12, 2006

Membiakkan dendam

Hari ini, manusia dari hampir seluruh penjuru dunia kembali diingatkan dengan sebuah peristiwa spetakuler, runtuhnya gedung kembar WTC di New York, USA. Peringatan terhadap kejadian ini disiarkan oleh hampir semua media massa dan membuat jutaan umat manusia di dunia mengalami histeria.

Satu hal yang patut dicatat dari peringatan ini adalah bahwa selama peristiwa ini dikenang dan di ingat-ingat, maka selama itu pula dendam telah dipupuk dan menjadi tanaman yang begitu subur disanubari. Ya...kekerasan harus dibalas dengan kekerasan. Yang celakanya adalah, karena dari peristiwa ini, umat Islam dunia menjadi tertuduh utama dalam kasus ini, mereka jadi terdakwa tanpa sebuah pengadilan dan ini terjadi di seluruh penjuru dunia.

Sungguh, peringatan kejadian ini membuka mata kita untuk melihat bahwa dunia kita sekarang dinafasi oleh semangat untuk membalas dan melampiaskan dendam kepada sesama manusia atas nama membangun demokrasi, menegakkan ham dan menangkap pelaku teror. Tapi bukankah tumpukan dendam itu menjadi teroro mental paling mematikan abad ini?

Monday, September 11, 2006

qays dan layla

selama ini aku terkenal cuek dan tidak pedulian terhadap diri sendiri. tapi lain halnya ketika berhadapan dengannya, ya...dengannya. dia seorang perempuan yang rasarasanya memilki aura luar biasa. tak ada perempuan lain yang berhasil menarik perhatianku sebesar ini, selain ibuku tentunya.

namun yang lucu karena aku merasa bagitu lain dari biasanya kalau berhubungan dengannya, ada apa ya? kalau lama tak bertemu, aku selalu bertanya dalam hati tentang kabar dan keadaannya. tapi aku tidak berani menelepon atau sekedar sms untuk menanyakan itu. giliran kami bertemu, lebih parah lagi, aku tidak bisa mengucap sepatah kata meski hanya sekedar bertanya.

padahal aku terkenal sebagai seorang yang memiliki daya assertivitas yang cukup tinggi. tapi bila dengannya, semua kepercayaan diri itu luluh, lututku terasa bergetar, tengkukku berkeringat dan aku menjadi grogi.aku ngeri dengan diriku sendiri.

kala bertemu dengannya, aku akan berpurapura cuek dan berbuat seolah tak ada apaapa, padahal dalam hati bergemuruh. aku terlalu khawatir kalau orang lain tahu, padahal ini bukanlah hal yang salah kan? dan juga ini diluar kontrol sadarku, dia begitu saja hadir dan mengganggu stabilitas emosiku.

aku jadi teringat dengan kisah qays dan layla yang ditulis oleh syeikh nizamy. ketika jarak terentang dan mereka hanya bisa bertukar salam lewat angin gurun, mereka mampu merangkai kalimat seindah madah. namun bila jarak membuat mereka bisa berdiri bersisiaan dalam sebuah taman bunga yang indah, katakata itu menguap dan mereka hanya bisa terdiam, seakan berharap waktu terhenti dan kebersamaan itu abadi.

aku telah menjadi kisah qays dan dia menjelma layla. tapi aku berharap semoga akhir kisahku tidak seperti kisah qays dan layla. aku ingin akhir yang bhagia, dibawah restu ilahi.........

Saturday, September 09, 2006

menjadi pemimpin

memang setiap orang terlahir dengan potensialitas untuk menjadi pemimpin, namun dalam realitasnya, hanya ada segelintir orang yang benar-benar menjadi pemimpin. seringkali ada orang yang merasa bahwa dia berhak menjadi pemimpin, tapi nyatanya sepanjang hidupna, dia tidak pernah jadi pemimpin, bahkan memimpin dirinya sekalipun. olehnya itu, kepemimpinan menjadi sesuatu yang begitu penting untuk dipelajari dan dikembangkan.

seorang teman pernah berkata bahwa seorang pemimpin yang baik terlahir dari pengalaman menjadi bawahan. saat dia menjadi baahan, dia mampu menghayati dan memahami apa yang dipahami oleh orangorang yang dipimpin dan dia juga menyadari seperti apa efek dari tindaktanduk dan perilaku sang pemimpin terhadap bawahannya. dari situlah dia akan belajar tentang nilai kepemimpinan yang baik.

secara mendasar, setidaknya ada empat hal yang bisa membuat potensi kepemimpinan seseorang menjadi aktual, pertama, kesadaran diri (self awareness), seorang pemimpin haruslah orangorang yang mengenal dirinya, setelah itu mengatur dan memimpinnya. untuk memimpin masyarakat mansuia, belajarlah emimpin diri sendiri. siapa yang akan mengikutimu kalau dirimu sendiri tidak bisa kau pimpin.

kedua, sikap positif dan cinta (love), setelah membangun kesadaran akan diri, menjadi penting untuk bersikap positif dan mencintai diri dengan segala kelebihan dan kekurangannya. jangan pernah menolak dirimu sendiri. siapa yang akan menerimamu dengan positif kalau kau sendiri sudah menolak dirimu lebih dahulu. orang lain akan memperlakukanmu sesuai dengan kau memperlakukan dirimu sendiri.

ketiga, inovatif (inovative), seorang pemimpin penting untuk melakukan inovasi. dengan kemampuannya ini, orang lain akan melihat sejauh mana kemampuanmu untuk membat visi masa depan. pemimpin yang baik harus bsa memberikan arah pada orangorang yang dipimpinnya melalui visi yang jelas dan futuristik. untuk itu kemampuan melahirkan inovasiinovasi baru dengan kekatan imajinasi mutlak diperlukan.

terakhir, optimalisasi usaha (heroisme), tidak boleh menyerah untu terus membangun masa depan. jiwa kepahlawanan dan kerelaan untuk berkorban mutlak diperlukan. seorang pemimpin adalah seorang yang siap megorbankan diri untuk orang yang dipimpinnya. mulailah hal tersebut dengan belajar berkorban jadi diri sendiri dan menjadi pahlawan bagi orang lain.

Thursday, September 07, 2006

memilih untuk kontemplasi

ada sebagian manusia yang menganggap bahwa hidup kita membutuhkan penguatan pada sisisisi spiritualitasnya. olehnya itu, terkadang kita diminta untuk sekalikali mekukan kontemplasi untuk mengisi sisi spiritualitas kemanusiaan kita.

untuk menfasilitasi proses kontemplasi itu, manusia kemudian mengembangkan berbagai macam metode, jalan, atau tarekat. ada yang bersumber dari ajaran agama tertentu, ada pula yan murni hanya ajaran spiritual yang diajarkan oleh para guru dari beragam sekte meditasi dan pertapaan.

namun terkadang ketika manusia menempuh jalan kontemplasi ini, mereka cenderung membenci kehidupan yang bersifat duniawi dan materi. mereka tenggelam dalam tapa, meditasi, uzlah dan apapun nama praktek yang menjauhi kemewahan dan kehidupan dunia.

bukankah tindakan ini merupakan sebuah wajah ekstrimitas pilihan hidup dengan dalih untukmengisi kekosongan ruang spiritual dari jiwa manusia akibat putaran roda kehidupan yang melulu memburu harta dan kemewahan. ini sama saja melawan ekstrimitas dengan ekstrimitas yang lain.

disamping itu, bila kita dituntut untuk melakukan uzlah, apakah ini tidak akan membuat dunia dan kehidupan anusia menjadi jumud? manusia kemudian lebih suka menikmati pengalaman spiritual yang bersifat langitan dan tidak peduli lagi dengan halhal yang bersifat aksi ril. ini berbeda jauh dari ungkapan iqbal, “tindakan adalah bentuk kontemplasi yang tertinggi”.

sepertinya manusia yang melakukan uzlah adalah manusia yang lari dari realitas dan tantangan hidup yang sesungguhnya. dengan bersembunyi dibalik kedok ketenangan dan kedamaian batin, mereka denganmudahnya berkelit untuk tidak berusaha menyelesaikan rintangan hidup yang dialaminya. padahal, “hidup tanpa rintangan bukanlah hidup sejati, orang harus hidup dengan api dibawah kakinya”, demikian iqbal.

Monday, September 04, 2006

manusia yang meng-ilahi

benarlah kata allah dalam alquran bahwa manusia adalah makhluk yang sombong, bahkan teramat sombong. mereka merasa mampu untuk melakukan segalanya tanpa bantuan orang lain. bahkan ada yang dengan kesombongannya yang setinggi langit, menafikan kehadiran dan partisipasi tuhan dalam hidupnya.

mereka dengan penuh kepongahan berjalan dimuka bumi dengan membusungkan dada seolah-olah semua ada dalam kekuasaannya. ketika kekayaan, jabatan, dan prestasi tinggi menghampirinya, maka penghormatannya kepada tuhan serta penghargaannya terhadap sesamanya manusia dia kesampingkan.

padahal seringkali ketika mereka dirundung putus asa dan kegagalan, tak jarang mereka menempatkan tuhan jadi kambing hitam. belum lagi bila mereka dilanda bencana dan derita…mereka baru mengingat tuhan sebagai juru selamat.

kesombongan telah membuatnya begitu pelupa dan tak peduli dengan tuhannya. optimisme hidupnya dibangun diatas kesombongan yang sesungguhnya rapuh dan merupakan pondasi dunia yang semu.

thomas aquinas jauh hari mengingatkat, “tak ada manusia yang mampu sendirian menangkap kebaikan luhur dari kehidupan abadi; ia perlu bantuan ilahi, kehidupan abadi kemana kita berharap, dan bantuan ilahi dengan apa kita berharap”.

dengan begitu banyak peringatan yang kita temui dalam hidup ini, sudah selayaknya manusia menyadari bahwa pengakuan kita akan peran tuhan dalam prestasiprestasi hidup yang kita nikmati, bukannya membuat kita hina dan lemah, justru, pengakuan kita itu akan membuat prestasiprestasi hidup itu lebih sakral dan bermakna, dan kita menjadi manusia yang lebih mulia, bahkan meng-ilahi…

Saturday, September 02, 2006

jatuh cinta

jatuh cinta, siapapun pasti pernah merasakannya. tapi yang pasti, jatuh cinta itu bikin bahagia. namun tidak berhenti di situ saja, cinta bisa membikin perasaan tidak karuan, orang yang jatuh cinta jadi aneh, tiba-tiba tidak menjadi diri sendiri.

suasana hati tidak keruan, tindakannya serba salah, semua karena cinta. apakah itu semua patut untuk disalahkan? tentu saja tidak, karena tarikan cinta yang paling kuat adalah saat dimana seorang pecinta berusaha untuk menjadi identik dengan yang dicintainya, sehingga dia akan menjadi kehilangan diri sendiri.

standar penilaian seorang pecinta terhadap benar-salah, baik-buruk, dan indah-jeleknya sesuatu, tidak lagi ditentukan oleh kesadaran dirinya, tapi ditentukan oleh objek cintanya. dalam kondisi seperti ini, standarisasi logis, etis dan estetisnya sesuatu menjadi relatif, serelatif objek cinta dari para pecinta.

ada orang yang mencintai anjing, kucing, anak, istri, teman, rumah, mobil dan sebagainya. dan parahnya lagi, semua ekspresi cinta ini tidak dilakukan dalam bingkai universalitas cinta yang hakiki. sehingga dengan alasan cinta, para pecinta anjing akan bertolak belakang dengan pecinta kucing dan sebagainya.

nah apakah cinta partikular seperti ini dapat dikatakan cinta? tentu tidak, karena cinta hakiki identik dengan kedamaian, harmonitas dan keselarasan. tapi ini tidak berarti bahwa kita tidak boleh mencintai hal-hal partikular, namun hendaknya cinta partikular itu dilaksanakan dalam bingkai cinta universal.

pertanyaannya kemudian, cinta universal itu seperti apa? cinta universal itu adalah cinta yang objek cintanya adalah ruh universal segala keberadaan, yaitu tuhan. lalu bagaimana cara kita mencintai tuhan yang “nggak level” dengan kita? nah justru karena itulah kita cinta tuhan. sebagaimana dikatakan rabiah al adawijah, aku mencintai-mu dengan dua cinta. cinta rindu dan cinta karena engkau patut dicinta

cinta karena rindu maksudnya bahwa karena dia nggak level dengan kita maka kita merindukan-nya, ingin bertemu, dekat, mengadu dan menyatu. sementara cinta karena engkau patut untuk dicinta, maksudnya bahwa telah menjadi fitrah manusia untuk mencintai sesuatu yang lebih dibanding dirinya. nah siapakah yang lebih dibanding dirinya selain dia?

apabila cinta universal ini kita lakukan, maka cinta partikular kita tidak akan menimbulkan kontradiksi, disharmonitas dan chaos, karena cinta partikular kita bekerja dalam satu patron cinta universal.

mari kita mencintai anjing, anak, istri, teman, rumah, mobil, sepatu dan sebagainya, dalam rangka cinta kita kepada allah, dan yakinlah bahwa kesalahan dalam mencinta akan dimaklumi sebagaimana dikatakan jalaluddin rumi, “kesalahan seorang pecinta lebih baik daripada seribu kebenaran

jika seorang pecinta itu salah mengungkapkan cintanya,
ia tidaklah salah;
meskipun meneteskan darah

--jalaluddin rumi--

Monday, August 28, 2006

ehm . . . ehm . . .

ehm . . . tak terasa, hidup kita telah begitu lama terapung dalam lekukan-lekukan ruang yang dilipat dalam waktu. kita hanyalah menyalani siklus ‘waktu-uang-ruang’ dengan mata ‘melek’ namun hanya mampu menangkap citraan-citraan semu yang menyusun materi-materi kesadaran kita dalam bangunan kehampaan eksistensial.

ehm . . . begitu nikmat kita cerna suguhan-suguhan imajinasi tanpa realitas, mimpi tanpa kenyataan, khajalan tanpa harapan. begitu mudah kita teah suguhan ideologi instant yang disuguhkan kepada kita, tanpa kita sempat untuk bertanya. sosialisme dibalik rok mini, kapitalisme dibalik kerudung, religiusitas dibalik kuasa kata. ah . . . dan yang lain. semuanya sama, serba gemerlap.

ehm . . . betapa indah kelap-kelip kebutuhan baru tercipta, betapa cemerlang sinar diferensiasi gaya hidup mewabah. kita coba untuk menangkap segala, mencium surga, mengangkangi neraka, membelai nirwana, mengepit karma, memainkan bola-bola tasbih para brahmana, menikmati denting lonceng durga.

ehm . . . sungguh menakjubkan. aku adalah superman. aku adalah mahatma gandhi. aku adalah suharto. aku adalah sang kehendak. aku adalah sang kasih. aku adalah hitler, pol pot, doraemon, pokemon, madonna, cson, usamah bin laden, ja’far umar thalib, aku juga che guevara, nobita, versace, maradona, bush, mullah omar, theys, gus dur. aku adalah segalanya. aku adalah maya. aku adalah tontonan. tapi aku juga adalah realitas, dan aku adalah penonton. karena aku adalah tu(han) . . . kang pencet remote control televisi, tuts komputer, internet dan mesin faximile.

ehm . . . hebat . . . ! hebat . . . ! aku ada dimana-mana. jah, tapi tidak kemana-mana. aku tetap teronggok lesu, diatas pembaringan berkasur lusuh, dikamar kost yang kumuh, dibelakang kampus yang angkuh. sepetak kamar dimana kau mempelajari bahwa kita hidup dalam belitan --meminyam istilah jean baudrillard-- ‘logika hawa nafsu’ atau keserakahan kapitalisme tanpa kita berusaha untuk melepaskan diri, bahkan dalam hati kita yang mulai kusam, diam-diam terpatri satu tekad membaja ‘suatu hari aku harus jadi pengu(a)sa(ha)’

ehm . . . senyum sinismu menunjukkan padaku bahwa kaupun setuju dengan ideku. ha . . . ha . . . ha . . .

Thursday, August 24, 2006

mendefenisikan masalah

dalam mengarungi hidup ini, kita selalu diperhadapkan dengan berbagai macam pilihan. pilihan-pilihan itu, sebenarnya tidak ada yang lepas dari masalah, namun yang diinginkan adalah, kita melakukan pilihan dengan meminimalkan masalah yang di timbulkan dari pilihan itu.

agar kita mampu memilah pilihan mana yang paling minimal resikonya, maka dibutuhkan kemampuan untuk mendefenisikan masalah. kemampuan ini hanya dimiliki oleh orang yang tidak gila atau orang yang sadar akan potensi dirinya.

defenisi orang yang tidak gila disini tidak mengacu pada pengertian medis, namun ini diartikan sebagai simbolis, sebagaimana salah satu riwayat rasulullah saw berikut ini.

pada suatu hari, rasulullah saw melewati sekelompok orang yang sedang berkumpul. beliau bertanya, ”karena apa kalian berkumpul disini?” sahabat menyawab, ”ya rasullullah, ini ada orang gila sedang mengamuk, karena itulah kami berkumpul disini.” beliau bersabda, ”orang ini bukan gila., ia sedang mendapat musibah. tahukah kalian gila yang benar-benar gila al-majnun haqqal majnun?” para sahabat menjawab, “tidak, ya rasulullah.”

beliau menjelaskan, ”orang gila ialah orang yang berjalan dengan sombong, yang memandang orang dengan pandangan yang merendahkan. yang membusungkan dada, berharap akan surga tuhan sambil berbuat maksiat kepada-nya, yang kejelekannya membuat orang tidak aman dan kebaikannya tidak pernah diharapkan. itulah orang gila yang sebenarnya. adapun orang ini, dia hanya sedang mendapat musibah saja.”

dari riwayat diatas dapat dilihat bahwa orang gila itu adalah orang yang tidak sadar posisi, fungsi dan perannya, sehingga dia tidak tahu mendefenisikan sesuatu, apakah itu masalah atau bukan bagi diri dan lingkungan dan lembaganya.

ketidakmampuan mendefenisikan masalah biasanya muncul karena kita tidak mengetahui posisi, fungsi dan peran kita di tengah sebuah struktur sosial, dan juga adanya ketidakjelasan arah dan tujuan dari tindakan yang kita lakukan.

seringkali hal ini juga dipengaruhi oleh tingginya subjektivitas kita dalam melihat dan menganalisis sesuatu, sehingga kadang, bahkan senantiasa kita menuntut agar orang lainlah yang harus mengerti dan memahami kedudukan kita, dan kita enggan untuk mencoba memahami orang lain.

ini semua karena keengganan kita untuk membangun sebuah komunikasi yang intens dan lebih cendrung memilih diam dan terpaku serta memaki orang lain dalam hati. kita membangun sebuah benteng pertahanan untuk mengantisipasi serangan yang sebenarnya hanya ada dalam angan-angan kita.

seperti inilah orang-orang yang disinyalir oleh rasulullah dalam haditsnya diatas, sebagai al-majnun haqqal majnun. orang yang merasa diri lebih, karena itu menuntut hak-hak dan ingin diperlakukan secara istimewa, bila sudah seperti ini, lalu apa bedanya kita dengan iblis la’natullah alaihi? (lihat q.s. 2 : 34)

Sunday, August 20, 2006

hati-hati jaga hati

judul diatas mungkin terkesan tendensius, karena bagaimana kita berusaha untuk menjaga sesuatu yang tidak jelas juntrungannya. tapi kalau dipikir-pikir, tampaknya memang harus demikian? karena nyatanya sebagian besar dari kita selalu menyandarkan tindakannya dengan pertimbangan kata hati.

tulisan ini tidak berpretensi untuk melakukan analisis mendalam tentang apa dan bagaimana hati itu. namun dalam tulisan ini, akan dicoba untuk melakukan pembacaan secara dangkal dan mungkin agak parsial terhadap fenomena hati. fenomena hati yang dimaksud adalah pemahaman abstrak kita semua tentang rasa rindu, cinta, benci, duka, suka, rasa memiliki, kehilangan dan lain sebagainya yang seringkali kita katakan sebagai kata hati.

dalam pembahasannya tentang jiwa, al ghazali membagi jiwa menjadi empat bagian jaitu : hati, ruh, nafsu dan akal. dalam penjelasannya lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa keempat hal tersebut terdiri dari dua aspek yaitu aspek materi dan ruhani. hati misalnya disamping diterjemahkan sebagai segumpal daging sanubari yang terletak disebelah kiri dada, hati juga seringkali diterjemahkan sebagai rasa ruhani yang halus yang berkaitan dengan hati jasmani.

nah bila kita mau melakukan penjagaan terhadap hati kita, maka untuk hati yang bersifat materi, yang harus kita lakukan adalah dengan menjaga keteraturan makan agar tidak terkena maag, yang berlanjut dengan thyfus dan diteruskan dengan lever dan penyakit kuning yang menggerogoti hati kita.

tapi bila kita mau menyaga hati nurani kta maka tentunya bukan makan secara materiil yang harus kita jaga, melainkan makanan spiritual kita. makanan spiritual yang dimaksud adalah dzikir kita kepada allah swt. disamping itu yang harus diperhatikan juga adalah berusaha untuk menghindarkan hati dari virus-virus penyakit hati.

penyakit hati yang seringkali menyangkiti hati kita itu, semisal curiga, iri dan dengki. namun dari sekian banyak penyakit hati, ada satu penyakit hati yang susah untuk didiagnosis, yaitu rasa memiliki yang tidak sah. rasa memiliki seseorang, menganggap diri kitalah yang paling berhak mendapatkan perhatiannya, kitalah yang paling berhak memperhatikannya bukan yang lain.

padahal antara kita dan dia tidak ada ikatan apa-apa, mungkin inilah yang dapat dikategorikan sebagai tindakan meng-kavling dan kalau dalam bahasa agamanya adalah zina hati. tapi anehnya inilah penyakit hati yang paling susah di hilangkan dan bahkan kita malah seringkali menikmatinya tanpa menyadarinya, gimana nih? habis enak sih, he..he..he.

makanya hati-hati’ki jaga hati’ta !!!!!