Sunday, August 20, 2006

hati-hati jaga hati

judul diatas mungkin terkesan tendensius, karena bagaimana kita berusaha untuk menjaga sesuatu yang tidak jelas juntrungannya. tapi kalau dipikir-pikir, tampaknya memang harus demikian? karena nyatanya sebagian besar dari kita selalu menyandarkan tindakannya dengan pertimbangan kata hati.

tulisan ini tidak berpretensi untuk melakukan analisis mendalam tentang apa dan bagaimana hati itu. namun dalam tulisan ini, akan dicoba untuk melakukan pembacaan secara dangkal dan mungkin agak parsial terhadap fenomena hati. fenomena hati yang dimaksud adalah pemahaman abstrak kita semua tentang rasa rindu, cinta, benci, duka, suka, rasa memiliki, kehilangan dan lain sebagainya yang seringkali kita katakan sebagai kata hati.

dalam pembahasannya tentang jiwa, al ghazali membagi jiwa menjadi empat bagian jaitu : hati, ruh, nafsu dan akal. dalam penjelasannya lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa keempat hal tersebut terdiri dari dua aspek yaitu aspek materi dan ruhani. hati misalnya disamping diterjemahkan sebagai segumpal daging sanubari yang terletak disebelah kiri dada, hati juga seringkali diterjemahkan sebagai rasa ruhani yang halus yang berkaitan dengan hati jasmani.

nah bila kita mau melakukan penjagaan terhadap hati kita, maka untuk hati yang bersifat materi, yang harus kita lakukan adalah dengan menjaga keteraturan makan agar tidak terkena maag, yang berlanjut dengan thyfus dan diteruskan dengan lever dan penyakit kuning yang menggerogoti hati kita.

tapi bila kita mau menyaga hati nurani kta maka tentunya bukan makan secara materiil yang harus kita jaga, melainkan makanan spiritual kita. makanan spiritual yang dimaksud adalah dzikir kita kepada allah swt. disamping itu yang harus diperhatikan juga adalah berusaha untuk menghindarkan hati dari virus-virus penyakit hati.

penyakit hati yang seringkali menyangkiti hati kita itu, semisal curiga, iri dan dengki. namun dari sekian banyak penyakit hati, ada satu penyakit hati yang susah untuk didiagnosis, yaitu rasa memiliki yang tidak sah. rasa memiliki seseorang, menganggap diri kitalah yang paling berhak mendapatkan perhatiannya, kitalah yang paling berhak memperhatikannya bukan yang lain.

padahal antara kita dan dia tidak ada ikatan apa-apa, mungkin inilah yang dapat dikategorikan sebagai tindakan meng-kavling dan kalau dalam bahasa agamanya adalah zina hati. tapi anehnya inilah penyakit hati yang paling susah di hilangkan dan bahkan kita malah seringkali menikmatinya tanpa menyadarinya, gimana nih? habis enak sih, he..he..he.

makanya hati-hati’ki jaga hati’ta !!!!!

No comments: