Sunday, September 24, 2006

Puasa Antara Sedih Dan Syahdu

Puasa pertama kujalani di atas KM Lambelu. Hari ini 24 September 2006 aku berangkat ke Jakarta setelah beberapa bulan berada di Makassar. Sebuah pilihan pahit memang, tapi ini semua kulakukan demi menjaga amanah.

Aku sudah berjanji untuk berada di jakarta sebelum Idul Fitri 1427 H, sementara harga tiket pesawat Makassar-Jakarta melonjak drastis mencapai titik satu jutaan.
Pilihan untuk naik kapal laut adalah pilihan paling realistis yang bisa kulakukan. Karena pilihan itu pulalah maka puasa pertama kujalani ditengah lautan.

Sungguh ada suasana yang begitu berbeda, tingkat spiritualitas penumpang kapal begitu tinggi dalam menjalankan syariah, muali dari shalat berjamaah yang jamaahnya berjubel sampai pada mereka yang tadarusan sampai di dek-dek terbuka.

Mungkin ini juga dipengaruhi karena berada di tengah lautan luas membuat manusia benar-benar menyadari bahwa tidak ada daya dan kekuatan yang bisa menyelamatkan mereka saat itu kecuali pertolongan Allah. Akupun berpikiran begitu.

Yang pasti, rasa hatiku bercampur sedih dan syahdu. Sedih karena aku harus meninggalkan keluarga besar dan sahabat-sahabatku disaat ramadahn baru mulai menapak dan syahdu karena adanya suasana yang lebih religius dihari pertama puasa tersebut.

No comments: