Wednesday, January 24, 2007

Aku Sakit

sudah beberapa hari ini aku sakit...
nggak parah-parah amat sih, namun cukup mengganggu aktivitas
nampaknya malam inilah puncaknya
aku merasa meriang

kalau dilihat sih penyebabnya sepele...
beberapa hari terakhir memang ada pancaroba iklim dan cuaca
kadang hujan deras, kadang panas terik

tapi dibalik semua itu
aku merasa penyebab sakitku adalah rindu

aku rindu pada kampung halaman
aku rindu teman-temanku di makassar
aku rindu orang tua, nenek dan adik-adikku di bone

tapi nampaknya kau harus sedikit bersabar
aku baru lowong akrtivitas dan bisa ke makassar
akhir maret-awal april nanti
semoga benar-benar terlaksana

sebab kalau tidak
bisa-bisa rindu membunuhku
seperti kata lagu bugis
“maweka nauno lenne
nauno tenna gere’
nataro uddani”

Saturday, January 20, 2007

memahat takdir

hari ini 01 muharram 1428 h, tahun baru hijriah merangkak perlahan memanjat sulur-sulur usia yang juga mulai menua. lembar-lembar usang sejarah masa lalu kembali terpapar menjadi cermin dalam perjalanan.

aku sudah merasa makin tua...
pergantian tahun seperti ini seakan mengingatkan bahwa pertambahan usia dan kedewasaan tidak sepatutnya dirayakan dengan gemuruh pesta. Karena ternyata, pada saat yang sama, pergantian tahun juga merupakan tanda bagi berkurangnya umur dan pengharapan.

perlahan namun pasti...
detik-detik berlalu melipat kenangan, menggilas tantangan dan melibas harapan. semua berlalu begitu saja. menjadi debu, berlalu tertiup angin dan tak tersisa lagi.

mampukah aku memahat takdir di tebing nasib?

Wednesday, January 17, 2007

menjadi individualis

banyak orang yang salah kaprah terhadap individualisme, termasuk aku pada awalnya. aku menganggap individualisme adalah sebentuk sifat negatif dalam berperi kehidupan sosial. orang indivisualis adalah para motor penggerak kapitalisme, sangat anti sosial dan gelar negatif lainnya.

tapi setelah aku pikir beribu pikir, akhirnya kuputuskan untuk menjadi seorang individualis sejati. alasanku sederhana saja, aku sudah bosan selalu dilibatkan dalam persoalan yang sesungguhnyatidak terkait denganku.

ketika menghadapi berbagai macam bencana, menurunnya kulaitas pendidikan nasional serta berbagai persoalan besar lainnya, penguasa indonesia selalu mengatakan “ini tanggung jawab kita bersama”. memang kedengarannya mulia, tapi setelah aku renungkan, aku sadar bahwa penguasa itu sengaja melempar tanggungjawabnya ke semua pihak.

dengan menjadi indivisualis, minimal aku tidak akan menjadi seperti penguasa bobrok itu. Aku akan belajar untuk meng-aku kalau ada persoalan yang memang menjadi tanggungjawabku. bukannkah meng-aku merupakan hakikat dari seorang individualis sejati? Aku akan meng-aku-i kesalahan, kelalaian dan kegagalanku.

AKU MENG-AKU, AKU INDIVIDUALIS SEKARANG...

memanggil janus

dalam mitologi romawi kuno, dikenal seorang dewa yang bernama janus. Nah selama 15 hari januari 2007 berlalu, saya mencoba untuk bercengkrama dengan si janus tersebut.

janus adalah seorang dewa yang berwajah dua, satu menghadap kedepan sementara yang satu menghadap kebelakang.

menurut kepercayaan romawi, wajah belakang janus menunjukkan refleksi. kemampuan untuk kembali melongok dan menengok masa lalu. Wajah depannya menunjukkan inisiasi. Sebangun potensi untuk membangun optimisme masa depan.

aku membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk bercengkrama dengannya. sampai 15 hari januari aku habiskan hanya untuk mencoba melihat jalan hidupku. akhirnya kuputuskan beberapa hal mendasar dalam menyongsong masa depanku.