Sunday, December 30, 2007

nalajju nakku'

entahlah..
sudah dua hari ini
saya merasa lesu
agak meriang gitu

tapi tetap aja
aku berusaha ceria
dan tampak segar aja

padahal
terasa capek banget
entah kenapa

padahal
nggak ngapa-ngapain juga sih

mungkin karena mikir kali ya
tapi mikir apaan?
orang pada libur kok
masih sempat mikir

tiba-tiba seorang teman nyahut
emang mikir
"mikirkan si dia dan hari H"
aku jadi tergelak

tapi jangan-jangan iya..
ah sudahlah
emang gue pikirin

yang jelas aku merasa nggak fit
atau jangan-jangan bener

aku kena penyakit
"malarindu"
atau orang makassar menyebutnya
"nalajju nakku'"

he...he..he..
bisa aja...

Friday, December 28, 2007

Aku Memberinya Mawar...

hari ini aku ke baruga
disanalah dia di wisuda
aku menunggunya keluar


lama juga sih nunggunya
sampai pegal-pegal gitu

tapi pas lihat dia tersenyum sumringah
semua jadi kelupa deh...

perlahan kudekati
dengan gugup kuserahkan
tiga tangkai bunga mawar
disertai ucapan singkat:
"zLaMat Ya"

tak lebih,
habis itu, aku berlalu

gimana nggak keki
nyerahinnya di depan calon mertua
lagian baru kali ini
aku melakukan itu

belum lagi waktunya mepet
menjelang jum'atan gitu

ya udah
langsung aja saya cabut
yang penting niat kesampaian

lega...
lega...
lega...

Thursday, December 27, 2007

Calon Istriku Wisuda Besok

besok
calon istriku diwisuda lagi

kemarin tahun 2004
wisuda S1 barengan denganku
tapi besok dia wisuda S2
dan saya belum apa-apa

hik..hik..
kalau dipikir-pikir
aku merasa lucu juga

calon istrinya sudah S2
calon suaminya masih S1
kerjaan nggak jelas pula
huuu.. kasman payah ya

tapi biar gimana
namanya juga takdir
ya... jadilah kita calon suami-istri

besok aku akan hadir di wisudanya
mudah-mudahan aku diberi Pe De
biar nggak malu-maluin deh...

zLaMat & sUksEs buatnya....
moga ridhoNya selalu menyertai
kita semua...
Amin....

Sunday, December 23, 2007

rindu berat euy........

tau nggak sih.......

sekarang tuh aku rindu berat
ama yang namanya michelle yeoh

asal tau aja,
wajahnya tuh mirip banget
dengan..........
ehm.. ehm....

jadi malu nyebut namanya..

Friday, December 21, 2007

keki abizzzzzzzzz

malam ini aku silaturahmi
menemui calon mertua
(dan anaknya tentunya)

eh tak tahunya
yang bersemangat nemuin
benar-benar calon mertua

tentulah jadi keki
apalagi pas makan bareng

perut sih keroncongan
apalagi kehujanan di jalan

tapi apa daya
makannya dengan ibu calon mertua
jadilah ditahan-tahan itu selera
keki abizzzzz....

dasar.........
bener kata orang dulu
kalau kau malu
maka bersiaplah untuk lapar...

hik.. hik.. hik...

Tuesday, December 11, 2007

kado ultah terindah

hari ini aku genap 28 tahun...

tak ada ultahku
yang lebih berkesan
dibanding hari ini

pasalnya,
aku mendapatkan kado istimewa...

seorang bidadari,
menyatakan kesiapannya mendampingiku
dalam mengarungi hidup

hik... hik... hik..
jadi malu

akhirnya,
kupunya juga calon istri
belahan jiwa
tulang rusuk yang hilang
ketemu kembali

berdebar hatiku..
bergetar jiwaku..
berdetak jantungku..

Monday, December 10, 2007

hore.........

hari ini aku bahagia sekali

tahu kenapa?

karena lamaranku diterima oleh calon mertua
jadilah aku bergelar sicalon menantu...

lucu juga ya kalau lagi melamar
belum pernah aku se keki ini sebelumnya

padahal aku tuh terkenal cuek
tapi kali ini tidak bisa deh

pokoknya aku bersyukur banget deh
nggak pernah aku sebahagia ini

suerrrr

kalian yang masih jomblo
harus segera memberanikan diri
ayo kita akhiri masa jomblo
ya...ya...ya...

alhamdulillah
wa syukurillah
bersyukur padamu ya Allah

Thursday, November 29, 2007

apa ini sekedar simpati?

setelah aku mengenalmu lebih pribadi
kini aku sadar betapa aku belum mengenalmu selama ini.

betapa banyak perbuatanku yang telah membuatmu terluka
tapi kau begitu tabah untuk tetap mempercayaiku.

kau mempertahankan keyakinanmu padaku
dari gempuran keraguan dan was-was
bahwa aku akan berkhianat

tapi kau tetap bertahan
bahwa kadang manusia memang mungkin keliru
dan kau paham itu
bahwa aku juga manusia dan buakn malaikat.

kuucapkan dengan sepenuh hati syukurku
terhatur pada Ilahi
kusampaikan salam terima kasihku padamu
atas anugrah yang tak ternilai ini

tak salah aku menilaimu
dalam pengenalanku yng masih dangkal dulu
aku menilaimu sebagai bidadari
dan itu tak salah
setelah aku kian mengenalmu.

maaf....
aku mungkin telah membuatmu terluka kemarin
semoga esok kita bisa lebih saling memahami

Wednesday, November 28, 2007

…itu munafik namanya…itu munafik namanya

kutulis pada dinihari yang sendiri

belum pernah aku merasa seperti ini,
aku hampir tak mampu memaafkan diriku sendiri.
aku telah membuatnya kehilangan kepercayaan padaku.
kuakui ini salahku.

sepanjang malam aku tersiksa,
kiranya bukanlah hal yang salah,
kalau aku menangis karena ini,
aku tak tiba tertidur sepanjang malam...
aku telah menyiksanya dalam keraguan.

yang membuatku makin haru...
dia memberikan maafnya dengan tulus,
dengan senyum ikhlas
hatiku makin terasa rawan...
gerimis di pelupuk mataku kian menderas.

moga Allah membalasmu dengan setimpal
kau memang bidadari
sungguh-sungguh bidadari
dengan jiwa selembut sutra
dan hati seluas samudra

aku masih tersedu
kunikmati Ikke Nurjannah dengan “Munafik”nya
meski semua temanku terheran
aku tak peduli, bahkan kebodohan inipun
belum pantas sebagai hukuman
atas kesalahanku padamu

bila engkau berbicara
lain di bibir lain di hati
dan bila engkau berjanji
selalu engkau ingkari
dikala kau dipercaya
lalu kau menghianatinya
itu munafik namanya

itu munafik namanya
gerimis dipelupuk mataku kian menderas

Tuesday, November 27, 2007

teringat ibuku

sejuk gemercik air di padang gersang
basah terasa aliri pipa yang kering
hangat sentuhannya damai terasa
m’nyertai lagkah kita di s’panjang hayatnya

kasih sayangnya sehangat mentari pagi
belaian tanganya selembut angin sutra
senyum manisnya hiburkan hati nan duka
pandang matanya tajamkan hati nan suci

ia adalah, wanita paling berjasa
sejak kita lahir ke dunia
dan melanglang alam fana
tiada tandingan budinya dalam hidup kita

yang melahirkan kita,
menyusi dan membesarkan kita
pertaruhkan jiwa raga membela kita semua

ialah ibunda
yang selalu mendoakan kita
dalam keadaan lapang suka ataupun duka

tutur katanya adalah harapan doa
nasihat yang berguna sepanjang masa
keridhoannya adalah ridho ilahi
kemurkaannya adalah murka ilahi


aku teringat ibuku
seungguh terkenang-kenang
kunikmati dalam senyap nasyid “Ibunda”
dari “Suara Persaudaraan” diatas

Monday, November 26, 2007

kemalasan mendera

entah karena kesibukan
atau sebentuk kemalasan
rumah ini tak pernah terurus

aku hanya datang untuk menengok
apa ada pesan baru atau tidak
aku merasa malas untuk posting

coba kucari pemantik inspirasi
entah tercecer dimana
ideku mengering lagi
sepertinya terbelenggu rutinitas

tapi semalam aku dapat semangat baru
menulis saja, tak lebih
entah itu pantas dibaca
entah itu tiada bermakna
menulis saja

toh pada akhirnya akan terbaca
toh pada akhirnya akan bermakna
bahwa kau belajar menulis
bahwa kau belajar mengeja
bukankah itu sudah cukup?

Tuesday, October 30, 2007

Sunday, September 23, 2007

Aku Tak Bisa Memarahinya...

Aku tidak tahu
apa ini sebentuk ketakutan baru atau apa...

tapi yang pasti
aku tak berani membantah pada maunya...

apalagi aku harus marah
pada keputusannya
yang membuat rasaku retak...

aku tak kuasa berkata tidak
dia menaklukkanku dengan telak

atau memang sudah demikian adanya
aku penakut? tak bisa diharap?

atau justru
bukannya aku taku padanya
sehingga aku tak protes

aku takut pada kenyataan diri sendiri?
aku kehilangan kepercayaan diri?
tapi karena apa?

tak mampu kutemukan jawaban
atas setumpuk tanya

saat ini aku cuma bisa pasrah....
pasrah... pasrah... dan pasrah...
berharap datangnya keajaiban

Friday, September 21, 2007

Akhirnya Meledak!!!

pantas beberapa terakhir ini aku lesu...
ternyata secara fisik aku kalah

mulai kemarin siang badanku panas
aku demam, demam betulan...

aku merasa meriang
tak bisa beraktivitas banyak.
makanya kunikmati dengan tiduran

entah kenapa siang kemarin
ditengah rasa pusing yang melanda
hatiku didera rasa haru
ingin kuhubungi semua sahabatku
terutama dia yang sudah demikian karib

tak tahunya, tidak begitu lama
poselku berdering mengabarkan pesan
sms darinya masuk menyapa

ternyata dia juga sakit
dan merasakan hal yang sama

dia juga mengingatkanku
pada seorang saudara
yang tergolek tak berdaya
menguji iman dalam godaan sakit
moga kau tabah...

haru yang menggumpal,
ingin menyapa karib kerabat

Semoga Allah memberikan kesabaran
pada semua yang lagi diuji olehNya...

Moga cepat sembuh...

Thursday, September 20, 2007

Lesu Banged Neehh..

nggak tau kenapa
kok selama ramadhan tahun ini
aku merasa lesu banged....

pengennya tidur mulu...
tadarrusku nggak beranjak dari juz 3
padahal ini sudah hari ke-8

belum lagi tarawih
belum pernah sekalipun aku ngikut jamaah
aku hanya menggantinya dengan tahajjud
itupun masih bolong...

ada yang punya tips nggak?
sepertinya aku menderita futur nih
tapi parahnya kok sekarang???

disaat seharusnya ghirah keimanan meningkat,
ibadah makin rajin
eh.... ternyata...

aku futur lagi...

Saturday, September 15, 2007

Arung Palakka Ultah ke-373

SELAMAT ULANG TAHUN
BAGI RAJA BUGIS...
Arung Palakka La Tenritatta
Petta Malampe'e Gemme'na
Matinroe ri Bontoala

Berikut sekelumit tentangnya
yang saya copy-paste
dari emailnya daeng ruslee
di milis blogger-makassar :

Dear Tomang2

Menurut buku sejarah, hari Sabtu kemarin, 15 September 2007, adalah hari jadi yang ke 373 dari Arumpone, Arung Palakka La Tenritatta Petta Malampe'e Gemme'na, Matinroe ri Bontoala.

Beliau dilahirkan di Lamatta Soppeng, 15 September 1634.
Meninggal di Bontoala, 16 April 1696. Dimakamkan di Katangka, makam raja2 Gowa, berdampingan dengan ayah angkatnya, Karaeng Pattiongalloang yang memberinya nama paddaengang - Daeng Serang.

Di penghujung abad 17, Petta Arung Palakka adalah satu-satunya Raja yang berhasil menguasai keseluruhan jazirah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Nusa Tenggara. Pengaruhnya sampai ke Sumatera Barat dan Jawa Timur, dimana beliau pernah menghancurkan kekuatan raja lokal disana, termasuk Trunojoyo di Madura.

Selamat Ulang Tahun Petta!

Friday, September 14, 2007

Monday, September 10, 2007

Terjatuh Lagi...

Perasaan ini apa namanya
Ku takut untuk menyebut
Apa namanya

Bukan karena kutakut salah
Tetapi kutakut
Benar apa yang kurasa...


Penggalan lagu Titi Dj yang berjudul “GALAU”
Berpendar di kesadaranku....

Entah kenapa...
Aku merasa kata-katanya begitu menusuk,
Membuat dadaku bergetar...
Aku benar-benar galau...

Betul kata Titi Dj,
Yang mengkhawatirkanku bukan takut salah.
Aku takut kalau rasa itu benar.

Sudiang-Makassar

Thursday, August 30, 2007

Menulisko’ deK!!!

Saatnya untuk memulai kembali,
Menuntaskan apa yang pernah kumulai...

Menulis,...
Ya, menulis...
Aku sadar, “Intelektual apa tak punya karya?”
Saatnya produktif!!!

Ramadhan ini harus kutuntaskan:
a. Monoteisme Dialektika Historis
b. Catatan Buat Ning
c. Buku Pegangan Tarbiyah
d. Gerakan Tamadduni...

Tak boleh tertunda lagi...
“Sekarang atau tidak selamanya”

Benar kata Pram...
“Menulislah!!!”
kata itu terus menggema,
Menggedor-gedor kesadaranku...

Tamalanrea-Makassar

Tuesday, August 14, 2007

Sendiri yang sunyi...

Malam ini aku benar-benar sendiri
Tak ada teman, tak ada sahabat.
Apakah aku harus menyesal,
Atau menyalahkan apa yang terjadi?

Tidak!
Aku tidak boleh kalah oleh sesal.
Aku tak akan menyerah pada dendam!

Setelah semuanya kupersembahkan,
Dan tak kudapatkan yang kuimpikan,
Akhirnya kusadari...
Tak sepenuhnya aku ikhlas selama ini.

Berat, sungguh berat...
Melepaskan apa yang telah ku cintai
Dengan cinta yang mendalam
Sangat, sangat dan sangat dalam.

### yang kukenal begitu intim,
Bahkan telah sembilan tahun menjelang,
Ternyata tak benar-benar aku kenal.

Hari ini, dia memberiku pelajaran.
Pelajaran yang begitu berarti...

Bahwa tak ada kesetiaan dalam politik,
Kecuali pertemuan kepentingan.
Kawan adalah mereka yang sepaham,
Lawan adalah dia yang merugikan.

Ternyata benar kata Machiavelli...
Bahwa seharusnya,
Seorang pemimpin harus bertindak,
Berdasarkan apa yang harus dilakukan.
Dan bukan karena itu benar atau salah.

Persetan dengan moralitas dan akal sehat.
Peduli amat dengan semua aturan dan etika.
Semua hanya retorika.
Maafku Nietszche, aku tak mempercayaimu dulu.

Yang kuatlah yang jadi pemenangnya.
Bukan siapa benar, siapa salah.
Tapi siapa yang punya kuasa.
Nietzche, pantas kau mengajarkan padaku:
“Kehendak Untuk Kuasa”

Ternyata, ###pun begitu,
Tak ada yang lepas dari itu.

Graha Insan Cita-Depok

Monday, August 06, 2007

Lagi di Palu

sudah seminggu saya di Palu, ibu kota sulawesi tengah. baru sempat saya ngeposting menyalurkan hasrat menyapa semua dan memberi kabar pengganti sua.

hari-hari di Palu kulalui dengan mengisi diskusi yang dilakukan oleh tamn-teman mahasiswa disini. melelahkan memang, justru karena itu aku sempat OL hari ini. saya dinyatakan kelelahan dan butuh istirahat, setelah seharian kemarin tidak pernah punya waktu istirahat yang cukup.

kumanfaatkanlah waktu ini untuk menarikan jari tanganku diatas tuts untuk menggoreskan apa yang terlintas sepintas dipikiran yang penat.

sebentar malam au harus begadang mempersiapkan berlembar-lembar makalah untuk kebutuhan presentasi dihadapan peserta seminar regional besok pagi. saya diminta membahas tema studi kritik Politik Islam. tema yang sebenarnya jauh dari bidang keilmuanku, manajemen sumberdaya manusia.

makanya kesempatan ngenet ini jga aku manfaatkan untuk berselancar menjelajah mencari bahan pelengkap ulasan yang telah kusipakna sebelumnya. doain ya semoga besok aku bisa tampil dalam performance yang sempurna.

saatnya istirahat sekarang.
chaoooo...........

Tuesday, July 24, 2007

Hidup Aneh dan Ajaib

Semalam aku dapat sms
"hidup begitu membingungkan; aneh dan ajaib"


ya, saya sepakat dengan itu
Membingungkan:
kadang dia memberikan apa yang tidak kita minta
namun dia juga tak segan merenggut apa yang kita puja dan damba sepenuh hati


Aneh:
dia akan memberi kita kejutan dari arah yang tidak kita sangka
namun dia juga kadang membuat kita sakit dari arah yang kita takutkan


Ajaib:
kadang kita merasa sudah mengendalikan semua sampai dia membuat kita sadar bahwa sebaliknyalah yang benar,
kadang juga ketika kita tenggelam dalam kesia-siaan, dia memberi kita harapan.


seperti saat ini,
saya membutuhkan keanehan dan keajaiban hidup
untuk menyelamatkan hatiku

makasih untukmu
yang telah mengirimiku sms

Wednesday, July 18, 2007

Saturday, June 30, 2007

Kekerasan (...teringat GANDHI)

beberapa hari yang lalu saya mendapatkan sms dari seorang teman di palu.
dia menceritakan tentang kekerasan yang dialami oleh beberapa mahasiswa
yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Anti Korupsi (AMAK) Palu

ketika mereka melakukan demonstrasi menuntut
agar kasus korupsi Rektor Universitas Tadulako diusut tuntas
mereka disebu oleh segerombolan preman
yang ditenggarai disewa oleh Sang Rektor.
hal ini menimbulkan beberapa peserta demonstrasi terluka
bahkan ada yang sampai terbacok senjata tajam.

ternyata premanisme bukan hany milik mereka yang memang hidup di dunia hitam
kampus dan dunia akademik ternyata juga menjadi sarang yang nyaman
bagi teumbuh dan berkembangnya premanisme
lalu dimana hati nurani dan idealisme akademik dan intelektual

tersembunyi di lorong gelap hati nurani di sudut-sudut yang jorok barangkali.....

di saat-saat seperti ini, saya teringat sebuah nama
GANDHI

Thursday, June 28, 2007

Puisi Emha

Beberapa hari yang lalu, aku menemukan sebuah majalah usang. Di dalamnya aku mendapatkan sebuah puisi dari Emha Ainun Najib yang demikan menyentuh kalbuku. Aku menulis puisi ini, semoga bisa menjadi bahan renungan bersama.

Begitu engkau bersujud, terbangunlah ruang yang kau tempati itu menjadi sebuah masjid
Setiap kali engkau bersujud, setiap kali pula engkau dirikan masjid
Wahai, betapa menakjubkan, berapa ribu masjid yang telah kau bangun selama hidupmu?
Tak terbilang jumlahnya, menara masjidmu meninggi, menembus langit, menemui alam makrifat

Setiap gedung, rumah, bilik atau tanah, seketika bernama masjid, begitu di kau tempati untuk bersujud
Setiap lembar rupiah yang kau sodorkan kepada ridha Tuhan, menjelma jadi sajadah kemuliaan
Setiap butir beras yang kau tanak dan kau tuangkan ke piring ke-ilahi-an, menjelma se-rakaat sembahyang
Dan setiap tetes air yang kau taburkan untuk cinta kasih ke-Tuhan-an, lahir menjadi kumandang suara adzan

Kalau engkau bawa badanmu bersujud, engkaulah masjid
Kalau engkau bawa matamu memandang yang dipandang Allah, engkaulah kiblat
Kalau telingamu mendengar yang didengar Allah, engkaulah tilawah suci
Dan kalau gerakan hatimu mencintai yang dicintai Allah, engkaulah ayatullah

Ilmu pengetahuan bersujud, pekerjaanmu bersujud
Karirmu bersujud, rumah-tanggamu bersujud, sepi dan ramaimu bersujud, duka deritamu bersujud

Dan menjadilah engkau masjid.

Sunday, June 17, 2007

Sahabat dan Kenangan

[tulisan ini sudah pernah aku posting sebelumnya, namun entah mengapa aku mengingatnya kembali]

Seseorang melempar tanya padaku di suatu malam yang temaram dan sepi. Untaian tanya itu aku sublimasi dan padatkan menjadi sepenggal kalimat singkat:

apa adil kita menghapus jejak-jejak kenangan yang berpijak di ingatan? Apa bijak kita mengharap dan menuntut sesuatu yang lebih indah dari sekedar sebuah persahabatan?

Sebelum tanya itu kujawab. Coba kucari beragam perspektif dari beberapa sahabat hati. Berikut jawaban-jawaban mereka:

tidak adil bila kita menghapus sebuah kenangan, karena bila kita menghapusnya, berarti kita berbuat tidak adil pada jejak kehidupan yang sudah membina kita. Kalau memiliki harapan, masih bijak. Tapi jika mengandung tuntutan, ego diri yang berbicara.

ya nggak adil dan nggak bijak. Bagiku, sahabat adalah satu jiwa dalm tubuh yang berbeda dan sahabat yang terdekat adalah keluarga sehingga dalam persahabatan tak ada perhitungan.

sungguh sebuah pertanyaan yang sulit, kita tidak bisa mwmbohongi diri sendiri bahwa apapun dia jika sudah tertulis sebagai kenangan, entah itu indah atau buruk, pasti takkan lekang dari memori dan berusaha melupakannya merupakan wujud ketidakberanian menghadapi yang lebih dari itu. Berharap adalah bahasa dari hati, tapi menuntut yang lebih, saya rasa kurang bijak, kecuali ada ikrar di masa lampau.

puitis banget! Pengalaman pribadi ya? Kenapaki’ kak? Ada masalah ya? Tapi aku yakin, orang seperti kakak mampu mencari solusi terbaik, orang cerdas kok! Kan pengurus xxxxx? Kak, jangan lupa tahajjud/lain dan adukan segalanya kepadaNya.

aku akan mengenang yang baik, kebersamaan yang kukenang dan mengubur yang jelek, memperbaikinya agar nggak terjadi lagi kesalahan pada selanjutnya. Emang kakak sudah bicara serius dengan itu sahabat? Sepertinya ini masalah serius.

Karena merasa belum menemukan yang pas, aku kembali bertanya ke mereka:

bagaimana pendapat anda kalau ada sahabat yang meminta, bahkan memaksa kita untuk melupakan kenangan persahabatan denganya karena kita menolak harapannya yang menuntut lebih dari sekedar sahabat?

Jawaban dari sahabat-sahabat hatiku masih beragam:

emangnya ada sahabat yang minta, nuntut dan maksa seperti itu? Lebih dari persahabatan, maksudnya? Bagiku persahabatan merupakan kekuatan dan betapa sakit bila kehilangan. Saya kasih komentar karena nggak tau persis masalahnya.

saya akan berkata saat kamu tidak cukup kuat untuk meraih harapanmu pada seseorang, maka yang terbaik adalah membantu orang yang kamu cintai memperoleh kebahagiaannya bukan malah menjebak dia dalam pilihan.

menurutku harus diperjelas pada sahabat yang menuntut kita itu karena mungkin bagi kita sudah nggak ada apa-apa dengannya, tapi menurut dia belum jelas karena bagi dia masih menggantung. Kalaupun aku diminta untuk melupakannya itu tergantung diri kita. Bagiku, meskipun kecewa tapi sulit untuk melupakannya.

kalo saya sahabat anda kemudian anda menolak harapan saya untuk jadi lebih dari sekedar sahabat, selain akan berusaha untuk ikhlas menerimanya, saya juga akan meminta kesediaan anda untuk berdo’a, meminta dan berharap untuk sahabat itu agar mendapatkan yang lebih baik menurut Allah swt.

Setelah mendapat berbagai masukan, aku membuat sebuah kesimpulan yang kemudian aku berikan kepada sahabat yang bertanya kepadaku:

setiap jejak kenangan (terlepas dari positif atau negatif), tidaklah adil bila kita melupakannya, karena di setiap jejak itu, ada begitu banyak pelajaran yang bisa dipetik. Memaksa seseorang untuk menghapus kenangan persahabatannya dengan kita dari lapis-laping ingatannya adalah sungguh tidak bijak meskipun itu kita lakukan dengan alasan karena sahabat itu enggan untuk memenuhi harapan kita agar hubungan kita berdua tidak sebatas sahabat. Permintaan ini justru menunjukkan kita begitu egois.

Tuesday, June 05, 2007

Pesan Yang Mengairahkan

Semalam aku ketemu dengan Faidah Azuz, sang penulis “Malaikat Menulis Dengan Jujur” sungguh pertemuan yang pantas diabadikan. Pertemuan singkat yang diisi dengan pebicaraang ringan dengan tema yang tidak tentu ini telah memberikan begitu banyak mutiara inspirasi padaku.

Yang berhasil terikat dengat kuat dalam lembaran kertas adalah sebuah pesan yang dituliskan ka’ Ida buatku dan buat siapapun yang rela mengorbankan waktunya untuk bermain-main dengan aksara.

Selebihnya, pesan itu langsung kuselipkan dalam laci hati agar tak tercecer dalam perjalanan kehidupan yang nampaknya penuh dengan rintangan dan guncangan.

Sunday, June 03, 2007

Menikmati Suasana Dingin Malino

Dingin, udara berhembus semilir. Deru angin disertai butiran-butiran rinai membasuh muka yang terpasang, sengaja menantang datangnya rintik hujan.

Tak pernah kurasai suasana dingin sesublim ini, imajiku tergelitik untuk menggores beberapa puisi yang mengendap dalam nurani. Untaian kata kurangkai perlahan membentuk bait, menyusun kalimat-kalimat pendek, menjadi rima yang memuat makna yang menggumpal.

Dalam ramai dan canda tawa yang riuh dari sahabat seperjalanan, masih sempat kuselipkan kesendirian di tengah-tengah keriuhan itu. Ya, kunikmati sunyi dengan menjernihkan pendengaran untuk menikmati derai dedaun yang ditempa bulir-bulir air yang seakan tertumpah secara teratur dari angkasa yang mengabu-abu.

Aku larut dalam irama sunyi yang harmonis, lagu alam dengan ritmik yang teratur. Suasana itu membelaiku dengan manja, ingin rasanya terus terlelap di pangkuan alam yang syahdu. Sayang aku harus beranjak pulang dan aku tak sendiri...

aku juga menikmati keramaian di bawah curahan air terjun bersama rekan...

Tuesday, May 29, 2007

Kudapat Juga Buku Itu

setelah mencari beberapa hari dengan rasa penasaran yang menggumpal, akhirnya terpuaskan juga pencarian panjang itu.

Eureka, aku menemukannya... Ya, telah kutemukan. Sebuah buku yag tidak terlalu tebal dengan cover putih dan tulisan judul bertinta emas “Malaikat Menulis Dengan Jujur”. Buku yang di tulis oleh Ida Azuz telah berhari-hari merongrong hasrat pencarianku akan bacaan yang bermutu.

Begitu kudapatkan buku itu, langsung saja helai demi helai halamannya kulahap dengan nikmat.
Penggal demi penggal kalimatnya kunikmati perlahan, kucerna makna yang dititp dalam jejeran aksara latin yang terpatri.

Pada bagian awal, aku serasa ketemu langsung dan mendengar sang penulis bertutur. Namun perlahan, makin dalam kubaca, makin larut rasaku. Aku masuk dan tenggelam dalam lautan kenyataan yang terpapar secara detail.


Aku ikut merasakan panggilan adzan di Mesjid Al Mukhlishin Batu Gantung Waringin. Suara panggilan ilahi yang mendayu-dayu ini seperti menggamit kalbu, mengajakku ruku’, tersungkur berlutut, bersujud dan tenggelam dalam doa yang syahdu.


Aku merasa hidup, tumbuh dan membangun diriku disana, di dalam kawasan Batu Gantung Waringin Ambon yang dilipat dalam helai-helai lembaran “Malaikat Menulis Dengan Jujur” yang diukir oleh seorang pemahat kata-kata, Faidah Azuz. Aku kagum padamu kanda.

Tuesday, May 22, 2007

penyerahan piagam yang gagal

pagi ini rencananya aku akan menghadiri upaya harkitnas tingkat provonsi Sulawesi selatan.
ini juga terkait dengan terpilihku menjadi juara dua lomba menulis.

setelah komunikasi dengan ibu tuty razak sebagai penanggungjawab,
kuputuskan untuk menghadiri acara tersebut.

dengan berangkat sendiri, aku melangkah mantap menuju tempat upacara.
seklitar 15 menit sebelum pukul delapan pagi (jadwal uapcara yang telah ditentukan)
aku tiba di kantor gubernur sulawesi selatan.

tiba-tiba tak lama berselang, tit..tit..tit..
"dimana sekarang? anda ditunggu di tempat upacara"
sebuah esemes dari ibu tuty razak.
aku menjadi pangling, loh..aku sudah di lokasi nih.
"upacaranya diadakan di rumah jabatan gubernur"

tuing..tuing..tuing...
ternyata aku salah lokasi, jadi tengsin abis bro...
dengan langkah yang dipercepat + segala ikhtiar
aku memburu kelokasi yang tepat.
dan tepat benar, aku tiba tepat ketika upacara berakhir...

item acara penyerahan piagam kepada para pemenang lomba dihilangkan.
yang hadir menghadiri upacara haya ibu Faidah azuz sang juara satu
tiba-tiba ibu tuty razak nyeletuk bercanda, tapi nyinggung juga sih
"gimana nih kasman? kamu sih pinter nulis, tapi kok telat"
aku hanya bisa memohon maaf berkali-kali...

kasman...kasman....
kebiasaan buruk kok dipiara?
jadi malu sendiri nih................................. :)

Monday, May 21, 2007

Aku dapat Juara?

sore hari sekitar jam empat sore.
tit..tit..tit... hapeku berbunyi, sebuah esemes bertamu.
isinya singkat saja
"Selamat anda juara 2, baca pedoman rakyat hari ini halaman 17"

esemes tersebut berasal dari ibu tuty razak
penanggung jawab lomba karya tulis
dalam rangka hari harkitnas 2007
yang diselenggarakan oleh Infokom & PDE Provinsi Sulsel
kerjasama dengan Harian Umum Pedoman Rakyat.

bergegas aku pergi mencari harian umum pedoman rakyat yang dimaksud.
ternyata benar, namaku tercantum disitu sebagai juara 2.
tertulis diantara nama Faidah azuz, dosen Fak. Pertanian Univ 45 Makassar (sebagai juara I)
dan Dahlan Abubakar, dosen Fak Sastra Unhas (sebagai juara II)

yang membuatku merasa geli adalah dalam pengumuman tersebut, pekerjaanku adalah penulis.
aku tertawa sendiri, ternyata aku bukan pengangguran... hik..hik..hik..
menurut pengakuan ibu tuty razak, beliau kesulitan menuliskan apa di kolom pekerjaanku.
makanya beliau menuliskan "penulis" aja...
ternyata profesi kepenulisanku diakui juga meki karena keadaan yang memaksa.
aku merasa lucu aja, ternyata tanpa pekerjaan tetap susah juga ya...

tapi yang jelas aku bisa menulis dan bisa membuktikan bahwa
aku tidak hanya bisa menulis di diary doang...

Wednesday, May 09, 2007

Aku Sakit Lagi

Setelah nginap semalam di Palopo, aku langsung balik ke Makassar. Akibat aku kehujanan ketika pelaksanaan pelatihan menulis dalam sehari. Badanku menjadi panas, aku demam. Tapi aku merasa demamku kali ini bukan demam biasa, aku merasa puas dengan pelaksanaan pelatihan kemarin. Rasa capek dalam perjalanan selama 8 jam dan meriang yang kualami bisa terimpaskan dengan kembali membayangkan pelaksanaan pelatihan. Betapa besar ekspektasi mereka terhadap dunia kepenulisan.

Aku memilih menikmati sakit ini dalam kediaman yang senyap. Sungguh sakit ini menjadi demikian sublim, menukik pada rasa haru... aku menikmatinya selama dua hari.

Sunday, May 06, 2007

Puas Banget

Seharian aku di Aula Kampus Universitas Cokroaminoto Palopo. Aku hadir sebagai fasilitator tunggal dalam pelatihan menulis dalam sehari. Acara yang diikuti oleh sekitar 30an peserta dari berbagai SMA, SMK, MA dan sederajat se kota Palopo ini berlansung di bawah kucuran hujan yang sangat deras.

Yang membuat kami semua bertahan dalam pelatihan ini adalah semangat dari para peserta yang begitu besar terhadap dunia kepenulisan. Aku saja yang kecapean karena baru tiba dari Majene pada pagi harinya menjadi begitu gembira melihat animo mereka.

Aku juga menjadi demikian merasa surprise ketika ada seorang peserta yang mengaku telah “melahap” Supernova dari Dewi Lestari baik sekuel pertama maupun yang kedua. Yang membuat aku kaget adalah karena di daerah yang masih belum terlalu ramai ini adalah hal yang luar biasa bila ada seorang siswa yang sudah melahap buku sekaliber itu.

Sepulang dari pelatihan aku menyempatkan diri untuk menamatkan pembacaan atas novel “Ketika Cinta Bertasbih” dari Habiburrahman. Aku begitu terobsesi oleh kisah cinta Fadhil dengan Tiara yang harus berakhir demikian pelik. Ternyata romantisme cinta para aktivis dakwah tidak kalah platonisnya dari aktivis biasa.

Sunday, April 29, 2007

Nonton Bareng KDI

Aku ngantuk banget pagi ini, semalam ada nonton bareng KDI di depan rumah yang aku tempati nginap di Majene. Di tengah jalan terpasang sebuah layar lebar ukuran 6 X 10 meter. Sampai pukul 00.30 dini hari para penonton tidak bergeming. Bahkan sorak-sorai begitu membahana ketika Nurdin (Kontestan dari Makassar) asal dari mandar tampil. Semoa orang serentak berdiri dan teriak.

Realitas masyarakat Indonesia yang memiriskan hati, ketika mereka baru berusaha mencerna modernitas dengan tertatih-tatih, mereka sudah di seret masuk ke dalam ruang posmodenitas. Sebuah pembunuhan karakter atas bangsa besar yang dilakukan secara sistematis oleh anak bangsanya sendiri atas nama keuntungan material yang berlipat ganda.

Thursday, April 26, 2007

Ditegur Oleh Allah

Semalam aku tidur larut sampai pukul 02.00 dinihari. Ujung malam aku habiskan di cafe tenda sepanjang pantai depan dermaga Majene bersama beberapa teman. Berteman cahaya temaram, segelas jus alpukat dengan musik yang mengalun lembut, sesekali diselingi debur ombak sebagai latar belakang, aku hanyut dengan suasana.

Paginya, bersama seorang teman, aku jalan-jalan ke pemandian alam Malle’. Berbekal motor dinas pinjaman dari pak lurah, berangkatlah kami dengan ceria. Namun di tengah perjalanan, keceriaan itu berganti khawatir, was-was dan duka cita. Kami berdua terjatuh bersama motor. Untunglah kami hanya luka ringan dan modisnya cuma “keseleo”.

Sebenarnya kami cukup beruntung karena masih sempat nyangkut di alang-alang dan tumbuhan perdu. Kalau tidak, maungkin kami hanya pulang tinggal nama. Di bawah tempat kami jatuh, terdapat jurang yang cukup dalam, penuh dengan bongkahan-bongkahan batu kali yang cukup besar.

Maha Besar Allah yang masih memberi kami kesempatan untuk bertobat. Untunglah rasa hati sedikit terobati dengan indahnya suasana Malle’.

Sunday, April 22, 2007

Kulaksanakan Amanahmu, Dulu

Akhirnya berhasil juga kutunaikan pesanmu dua tahun silam, “kalau ke Majene, jangan lupa ke Pantai Dato”, demikian kalimatmu kala itu. Kedatanganku yang pertama tidak berhasil membawaku ke sana, barulah kali ini seorang teman dengan rela mengantarku ke Dato’ ahad sore ini.

Sebuah pantai yang selalu memanggilmu mendekat dan mendekat lagi. Begitu eksotis dengan dinding-dinding karang yang kokoh, debur ombaknya yang tak pernah ragu dan muka air yang selalu bergelora.

Kutulis nama kita di hamparan pasir putih. Tak lama setelahnya, gulungan ombak membawanya serta ke lautan biru. Kebersamaan kita ditelan ombak dan menyau di tengah samudra, sempurna, mengabadi.

Di pantai ini pula kudengar sayup sampai lantunan shalawat Mandar, bersahut-sahutan dengan debur gelombang, seakan menjelma sebuah perayaan sakral. Jiwaku larut dalam samudra kehidupan.

Saturday, April 21, 2007

Di Pelabuhan Majene

Sore hari kunikmari senja di pelabuhan Majene. Ditemani sekantong kecil langsat, lengkaplah sudah kenikmatan sore ini. Begitu ramai manusia di dermaga, ada orang tua yang mungkin mengenang romantisme remajanya di sini. Ada juga sekumpulan anak yang sibuk memasang umpan pada mata kail mereka masing-masing. Sekawanan remaja usia belasan bercengkerama lepas tanpa beban.

Mentari perlahan beranjak, nelayan mandar menyeret sandeq, membelah ombak yang mendebur pantai. Layar ditinggikan, dayung dikayuhkan, jaring disiapkan. Seakan berlomba dengan waktu, semburat merah mentari yang tersisa di ufuk menjadi pertanda akan semangat yang membara, optimisme hidup yang menggelora dan harapan yang berkobar-kobar.

Negeri anak Mandar, negeri para pelaut, pembelah gelombang, penakluk samudera. Aku iri pada keberanianmu mengarungi hidup. Moga semangatmu ini bisa memercik ke hatiku yang saat ini hanya duduk termangu di dermaga berteman sekantung langsat.

Monday, April 16, 2007

Ke Tanah Mandar

Aku berangkat ke Majene pukul 11.30 pagi menjelang siang. Tiba di tanah mandar pukul 17.30 sore hari. Aku di jemput seorang kawan di pinggir jalan, aku belum mengenal kota ini. Kali kedua aku ke Majene, mungkin agak lama atau mungkin selamanya aku di sini? Entahlah, apa aku akan betah di kota kecil ini?

Sepanjang perjalanan kunikmati dalam tidur yang pulas. Sesekali aku terbangun karena sms teman-teman yang menjerit-jerit minta dijawab. Untung saat ini aku punya pulsa, jadi aku penuhilah harapan-harapannya dan terpuaskanlah tanya-tanya mereka.

Capek juga selama beberapa jam berada dalam kendaraan, mana gerah karena sesaknya penumpang. Yang paling membuatku jengkel adalah seorang bapak di samping kananku yang tak pernah berhenti mengepulkan asap rokoknya, seakan tak perduli dengan kami semua yang sudah sengaja menutup hidung dan mulut serta sengaja terbatuk-batuk untuk membuatnya tersinggung.

Nampaknya memang kadang kala beberapa orang butuh ditegur secara langsung agar tersadar.

Thursday, April 12, 2007

Merasa Dijauhi

Benar kata ahli hikmah “kawan sejati akan kelihatan ketika kita menghadapi masalah”. Aku merasakan ini akhirakhir ini.

Mereka yang selama ini terasa akrab denganku perlahan menjauh dan mendiamkan. Aku sih tida kecewa atau sakit hari, hal ini membuatku sedih karena merekalah yang selama ini mengajariku tentang persaudaraan sejati.

Dari sini aku belajar banyak tentang kepercayaan. Jangan terlalu percaya pada mereka yang bermulut manis. Bahwa ternyata tak ada orang yang benar-benar tulus tanpa kepentingan terselubung. Bahwa orang lain akan mendekatimu ketika dia memiliki kepentingan terhadapmu.

Aku tidak akan percaya lagi dengan mereka. Kepercayaan cukup sekali. Pengkhianatan tidak boleh dibiarkan terulang. Untung masih ada segelintir sahabat hati yang tersisa. Terima kasih tulusku buat mereka.

Tuesday, April 10, 2007

Mother How Are You Today

Mother how are you today
Here is a note from your daughter
With me everything is okey
Mother how are you today

Mother don’t worry i’m fine
Promise to see you in this summer
This time will be no delay
Mother how are you today

I’e pound the man of my dreams
Next time you will get to know him
Many things happen when i was away
Mother how are you today

Lagu ini benar-benar aku suka. Tapi sayang aku tidak tahu penyanyi dan penciptanya. Yang pasti kadang aku menangis bila menyanyikannya. Aku cengeng ya...sedih banged (pakai d).

Sunday, April 08, 2007

Ganti Istana

Setelah sekian lama aku pakai tempelate seri 36. PIERCED HEART dari pannasmontata untuk mempercantik kerajaanku ini, akhirnya aku dihinggapi kebosanan juga. Makanya berkelanalah aku mencari tempelate baru.

Setelah kutimbang dan kutimbang lagi, kupilih tempelate dari isnaini. Emang tidak unik amat sih. Yang penting suasana baru deh. Dan yang pasti lebih cerah.

Oh ya... trims buat pannasmontata karena telah menemaniku selama ini. Trims juga buat isnaini, moga tidak bosan bersamaku. Mudah-mudahan warna baru pada istanaku ini membuatku makin rajin ngeblog.

Hidup blogger mania.

Friday, April 06, 2007

aku ingin kalian bahagia

aku tidak tahu apakah semua orang berfikiran sama denganku, tapi nampaknya tidak. aku terlalu banyak memikirkan kebahagiaan orang lain dan tidak terlalu peduli dengan diri sendiri.

sudah berkali-kali aku diingatkan untuk sekali-kali juga memikirkan keinginan sendiri. aku rasa ada benarnya juga, namun setiap aku mencoba memikirkan diriku, sepertinya aku menjadi begitu egois.

aku jadi teringat ketika puteri josephine –istri napoleon bonaparte— berucap pada seorang sahabatnya,
aku tidak pernah memakai kata aku ingin kecuali pada satu kalimat: aku ingin semua orang yang ada di sekitarku bahagia

Wednesday, April 04, 2007

al qarni menasehatiku

beberapa waktu terakhir ini aku merasa bahwa dia yang berbuat buruk padaku berusaha untuk kumaafkan, namun yang menjadi masalaha adalah karena dia tidak juga berhenti mengusikku.

sempat muncul rasa sesal di hati, kenapa aku begitu rela memaafkannya? kenapa aku tidak balas dendam, sementara aku bisa melakukannya?

di tengah gejolak hati yang panas karena amarah, dr. aidh al qarni menasehatiku,
jangan bersedih jika ada anak panah yang menembus tubuhmu yang dibidikkan oleh orang terdekatmu. akan ada orang lain yang mencabut anak panah itu, mengobati luka dan mengembalikan kehidupan dan senyumanmu

Wednesday, March 28, 2007

rindu pada ortu

28 maret 2007, disiang yang terik tepatnya pukul 14:53:08, sebuah sms masuk. berisi pertanyaan singkat, namun mampu membuat hatiku ‘sakit’.

“ass. lg dmn skrg, dah pnh ktm ortu blm?”
seketika aku tersentak, kaget. sms itu tak kujawab dan memang sepertinya tak perlu dijawab.

Saat itu aku tersadar, sudah lama aku tak ketemu kadua orangtuaku, sudah lama juga aku tidak berkirim kabar ke mereka. tapi untuk saat ini, aku baru bisa berdoa untuk mereka,
rabighfirli wa li walidayya, warhamhuma kama rabbayani shagiraa...

Wednesday, March 21, 2007

Teringat Sahabat II

hari ini aku kembali teringat dengan beberapa sahabat yang masih sering komunikasi rutin denganku. mereka masih pada membujang sampai sekarang seperti aku.


yang satu ini namanya muh. ali hamzar, sekarang sih masih kuliah di fapertahut unhas dan aktif di hmi, sekarang masih di makassar. dia lahir di balikpapan, tapi bapaknya asli orang sinjai. dia sering ngeblog di blognya dan blognya yang lain.


ini namanya zaid ali, aslinya orang donggala sulawesi tengah dan sekarang dia sudah di sana. awal kuliahnya dijalani di fakultas teknik sam ratulangi manado, masuk lagi peternakan unhas terus pindah ke tarbiyah uin alauddin makassar dan dia baru selesai setelah kuliah di universitas islam al khairat palu. masuk hmi sejak di manado, sekarang aktif di ikatan mahasiswa donggala (imado) dan himpunan pemuda al khaerat cabang banawa.


ini namanya rus’an latuconsina, putra asli ambon ini aktif di hmi sejak dia kuliah di fapertahut unhas. sekarang masih di makassar, aktif di hmi dan bisa dikunjungi di blog pribadinya
Lebih mudah mencari seribu musuh daripada seorang sahabat sejati

Tuesday, March 20, 2007

Teringat Sahabat I

aku teringat beberapa sahabat yang pernah mendampingi sebuah fase dalam perjalanan hidupku. sekarang mereka sudah tersebar dibeberapa daerah yang terpisah. beberapa berikut ini adalah yang sudah menikah.

ini namanya surakhmat, pernah kuliah sampai semester akhir di tehnik sipil politeknik negeri ujungpandang samapi semester akhir, namun tidak sampai wisuda. laporan akhir yang telah disusunnya dia gunting-gunting sebagai bentuk ekspresi kekecewaannya terhadap sistem pendidikan di indonesia.

sekeluar dari politeknik, surakhmat kemudian masuk ke jurusan komunikasi fisip uim, pada saat yang sama dia menjalani amanah sebagai ketua umum hmi cabang makassar 2002-2003. semasa kuliah, dia pernah menjadi ketua umum lembaga pers mahasiswa uim. sekarang dia menjalani hidup di majene bersama seorang istri dan anak pertamanya.

kalau yang ini, namanya ibrahim dahlan. alumni jurusan mesin fakultas teknik unhas (angkatan 1998) ini pernah menjadi ketua umum hmi cabang makassar 2003-2004. sekarang menjalani hidup yang bahagia bersama istri yang baru dinikahinya beberapa bulan lalu di palopo.

namanya arief gunawan, seringnya sih disapa gugun. alumni pertanian umi makassar ini sekarang menetap di mamuju utara bersama denga istrinya. selain aktif di hmi, lelaki berkacamata minus ini juga aktif di jurnal texere sebagai redaktur. dia juga sekali-kali masih sempat ngeblog di blog pribadinya.

Sahabat yang baik bukanlah yang mampu memberimu masukan dan kritikan dan bukan mereka yang membenarkan kata-katamu saja

Monday, March 19, 2007

Indahnya Ukhuwah

tentu sebuah senyum yang indah belum tentu tulus.namun setiap senyum yang tulus pasti indah...minimal indah dalam ukuran jiwa. apalagi kalau senyum itu benar-benar tergerakkan karena hati yang ikhlas untuk mempersembahkan sesuatu pada sahabat,minimal lengkungan tipis di bibir yang manis...

coba lihat fhoto ini, ketika sahabat-sahabat hatiku berkumpul dan saling melempar senyum diiringi tangan yang terjabat erat...apakah terlihat ketidakikhlasan disana? entahlah, karena hati adalah urusan yang misterius, namun minimal dengan melihat senyum yang terlukis aku bisa menikmatinya dengan ikhlas...

Senyum adalah lengkungan kecil yang bisa meluruskan banyak hal besar

Sunday, March 18, 2007

Makan Bareng

aku juga tidak tahu kenapa aku mau menulis tentang makan bareng, mungkin karena aku menemukan fhoto teman-temanku yang lagi makan. fhoto ini dibuat pada agustus 2005 disebuah warung makan di dareah mamuju utara. ketika itu kami semua dalam perjalanan menuju palu.

secara ilmiah aku juga tidak pernah menemukan bukti otentik bahwa makan bareng akan lebih meningkatkan kadar gizi dari makanan yang dikonsumsi. namun saya percaya bahwa makan bareng akan meningkatkan kadar kebahagiaan batin..... itu kalau yang ditemani makan bareng tidak rakus...hik.........

Belajar berbagi melalui makan bareng

Wednesday, March 14, 2007

rumah asuh

hari ini seorang sahabat hati sedang berbahagia
rumah asuh yang dirintisnya mulai beroperasi secara resmi hari ini
tidak tanggung-tanggung
keberadaannya diresmikan bupati

sebenernya sih aku kepengen hadir diacara itu
aku paling demen untuk dekat-dekat dengan hal-hal yang berbau pendidikan dan anak-anak, padahal aku bukan guru dan belum jadi orang tua...

oh iya, kalo kalian mau berpartisipasi boleh juga
datang aja di sana, masih membuka lowongan tenaga pengajar
tapi gajinya nanti tuhan yang bayar
he.. he.. he..

serius nih
kalo ada temen-temen yang pengen berpartisipasi
punya bahan bacaan yang bisa di hibahkan kesana
kirim aja, mereka pasti bergembira sekali

nih alamatnya:
Rumah Asuh Nur Qalbu
Yayasan Ar Ruhul Ittihadi
Jln. Dini Dg. Siantang No. 110
Takalar, Sulawesi Selatan

Kemuliaan seorang manusia, diukur dari sejauhmana dia bisa bermanfaat bagi manusia lain

Monday, March 12, 2007

ahli murka

pernah denger pernyataan socrates tentang pernikahan?
kakek kita yang satu ini pernah mengatakan begini:
“menikahlah, kalau kau mendapat istri yang baik, maka engkau beruntung, bila kau mendapat istri yang cerewet, maka engkau akan jadi filosof”

seorang temanku mencoba berlagak seperti socrates
sebut saja namanya sok-kritis, dia mengatakan begini:
“menikahlah, kalau kau mendapatkan istri yang manis, maka engkau menjadi ahli syukur, kalau mendapat istri yang jelek, maka engkau menjadi ahli sabar saja”.

menurut si sok-kritis, intinya:
“menikah itu pasti mengantarkanmu menjadi orang beriman yang baik, kalau bukan ahli syukur, ya ahli sabar”
tapi apa benar begitu?

beberapa orang yang sudah menikah
terlepas dari apakah istrinya manis atau tidak
bukannya menjadi ahli syukur atau ahli sabar
mereka malah menjadi ahli murka...

Kualitas pribadi seorang manusia, terletak pada kemampuanya bersikap secara tepat dalam menghadapi realitas hidup

Saturday, March 10, 2007

lama mengendap…

lama juga baru muncul lagi,
aku menghabiskan awal maret dengan menikmati hujan yang disertai angin kencang
romantis juga rasanya berteman kesendirian
hik... hik... hik...

tidak ada aktivitas berarti
hanya rutintas harian yang terkadang menjemukan
tapi mau gimana lagi?

tambah lagi,
teve di tempatku lagi rusak
sepanjang hari manyun aja
kasihan komputer jadi pelarian

tapi tak juga berhasil kutulis puisi, cerpen atau apalah
aku mandul kreativitas
moga ini cepat berakhir...

Wahai huruf, Alangkah akan tinggi ucapan terima kasihku, bilalah kamu menjadi buku terbuka, bagi manusia yang membacanya (Pramoedya Ananta Toer)

Wednesday, February 28, 2007

gelisah rasanya

gelisah adalah situasi hati yang gerah
tak menentu dan gimana gitu...

mau jengkel pada siapa
mau ngomel karena apa
aku jadi manyun aja

nggak bisa ngapa-ngapain
serba salah jadinya

aku merasa
ada yang mencurangiku
tapi dia sembunyi

tapi
aku sih bukan masalah
yang penting
jangan mengganggu yang lain saja

apa aku harus membalas?
entahlah
mungkin
kalau aku sudah hilang kesabaran

tapi
moga saja tidak

Monday, February 26, 2007

aku jatuh

tadi siang aku jatuh
terpelanting, terlentang

lenganku luka
pinggulku memar
sampai sekarang
aku masih merasa sakit kalau melangkah

mudah-mudahan ini tidak lama
soalnya aku bete tidur terus

gara-garanya
lantai basah
dan berminyak

maklum dekat dapur
pas aku jalan
terpeleset deh...

Thursday, February 22, 2007

adikku ultah

hari ini adikku bertambah usia
sekarang dia 22 tahun
sudah dewasa kan?

aku sebenarnya sedih banget hari ini
pas dia ultah
aku lagi tidak punya pulsa
keuangan juga lagi seret

jadi aku cuma bisa panjatkan do’a
aku harap ini lebih dari cukup.

rajin kulaih ya
ini ada kartu buamu....

Saturday, February 17, 2007

sepasang mata bening

tak pernah kudengar suara dari mulutnya yang mungil. hanya terkadang senyum dikulum tipis juga tanpa suara yang menghiasi wajah lonjongnya yang terbalut jilbab. sungguh tak pernah kudengar dia berkata apa-apa.

ai..ai..ai.. lihat, bening mata dibalik kacamata yang dipakainya. seperti bersenandung lirih tentang segala keindahan. tapi sayang hanya sekejap, dengan cepat dia tundukkan pandangan itu, senyumnya masih mengantung di sudut bibir. tanpa kata dia berlalu, tak mampu aku mencegah juga tak mampu aku berkata bahkan ‘tuk sekedar menanyakan nama.

tapi subuh ini, kunikmati alunan merdu suaranya... aku terhanyut, meski suara itu hanya bisa kunikmati dari balik dinding yang memantul-mantulkan suara itu bahkan sampai ke rongga dadaku. suara itu menelusup sampai ke sum-sumku, aku terpagut pada kejernihan suara dan alunan nadanya, ”...maka nikmat yang mana lagi dari Tuhanmu yang kamu dustakan?”

Thursday, February 15, 2007

menjejak Wonosobo

pagi hari ketika embun belum lagi hilang dari ujung dedaun merimbun, kujejakkan kaki di bumi wonosobo yang begitu sejuk (atau bahkan dingin?). berangkat dari terminal kampung rambutan pukul 20.30 wib semalam, bus yang kutumpangi telah mengantarkanku kesebuah wilayah di belahan tengah pulau jawa yang belum pernah kucandra sebelumnya.

pengunungan hijau, gemericik air yang mengalir, sawah yang terbentang di lereng, dan kawasan Dieng yang berselimut kabut pagi hari menjadi sebentuk pemanjaan bagi mataku yang jelalatan. saat tubuh kubasuh bergayung-gayung air, terasa tusukan berjuta jarum-jaru kesejukan menembus pori dan menelusup di balik kulit ariku.

aku akan berada disini selama empat hari. kunjungan yang singkat sebenarnya, meskipun ini tetap harus kusyukuri. udara yang basah lewat angin sepoi membuat suasananya menjadi kian sejuk. tapi alamak.... aku lupa membawa jaket.

Monday, February 05, 2007

ilaa hadrati HMI al fatihah...

Hari ini, HMI ulang tahun yang ke 60. Aku tak punya kado yang bisa diberikan. Perasaanku bercampur-baur, gembira, resah dan cemas...

Gembira karena HMI bisa bertahan setua ini, resah karena aku tak mampu memberikan yang terbaik buat HMI dan cemas tentang masa depan eksistensial HMI.

SELAMAT ULANG TAHUN HMI

ilaa hadrati HMI al fatihah...
hanya ini yang bisa kuberi
semoga ini bukan bid’ah

Wednesday, January 24, 2007

Aku Sakit

sudah beberapa hari ini aku sakit...
nggak parah-parah amat sih, namun cukup mengganggu aktivitas
nampaknya malam inilah puncaknya
aku merasa meriang

kalau dilihat sih penyebabnya sepele...
beberapa hari terakhir memang ada pancaroba iklim dan cuaca
kadang hujan deras, kadang panas terik

tapi dibalik semua itu
aku merasa penyebab sakitku adalah rindu

aku rindu pada kampung halaman
aku rindu teman-temanku di makassar
aku rindu orang tua, nenek dan adik-adikku di bone

tapi nampaknya kau harus sedikit bersabar
aku baru lowong akrtivitas dan bisa ke makassar
akhir maret-awal april nanti
semoga benar-benar terlaksana

sebab kalau tidak
bisa-bisa rindu membunuhku
seperti kata lagu bugis
“maweka nauno lenne
nauno tenna gere’
nataro uddani”

Saturday, January 20, 2007

memahat takdir

hari ini 01 muharram 1428 h, tahun baru hijriah merangkak perlahan memanjat sulur-sulur usia yang juga mulai menua. lembar-lembar usang sejarah masa lalu kembali terpapar menjadi cermin dalam perjalanan.

aku sudah merasa makin tua...
pergantian tahun seperti ini seakan mengingatkan bahwa pertambahan usia dan kedewasaan tidak sepatutnya dirayakan dengan gemuruh pesta. Karena ternyata, pada saat yang sama, pergantian tahun juga merupakan tanda bagi berkurangnya umur dan pengharapan.

perlahan namun pasti...
detik-detik berlalu melipat kenangan, menggilas tantangan dan melibas harapan. semua berlalu begitu saja. menjadi debu, berlalu tertiup angin dan tak tersisa lagi.

mampukah aku memahat takdir di tebing nasib?

Wednesday, January 17, 2007

menjadi individualis

banyak orang yang salah kaprah terhadap individualisme, termasuk aku pada awalnya. aku menganggap individualisme adalah sebentuk sifat negatif dalam berperi kehidupan sosial. orang indivisualis adalah para motor penggerak kapitalisme, sangat anti sosial dan gelar negatif lainnya.

tapi setelah aku pikir beribu pikir, akhirnya kuputuskan untuk menjadi seorang individualis sejati. alasanku sederhana saja, aku sudah bosan selalu dilibatkan dalam persoalan yang sesungguhnyatidak terkait denganku.

ketika menghadapi berbagai macam bencana, menurunnya kulaitas pendidikan nasional serta berbagai persoalan besar lainnya, penguasa indonesia selalu mengatakan “ini tanggung jawab kita bersama”. memang kedengarannya mulia, tapi setelah aku renungkan, aku sadar bahwa penguasa itu sengaja melempar tanggungjawabnya ke semua pihak.

dengan menjadi indivisualis, minimal aku tidak akan menjadi seperti penguasa bobrok itu. Aku akan belajar untuk meng-aku kalau ada persoalan yang memang menjadi tanggungjawabku. bukannkah meng-aku merupakan hakikat dari seorang individualis sejati? Aku akan meng-aku-i kesalahan, kelalaian dan kegagalanku.

AKU MENG-AKU, AKU INDIVIDUALIS SEKARANG...

memanggil janus

dalam mitologi romawi kuno, dikenal seorang dewa yang bernama janus. Nah selama 15 hari januari 2007 berlalu, saya mencoba untuk bercengkrama dengan si janus tersebut.

janus adalah seorang dewa yang berwajah dua, satu menghadap kedepan sementara yang satu menghadap kebelakang.

menurut kepercayaan romawi, wajah belakang janus menunjukkan refleksi. kemampuan untuk kembali melongok dan menengok masa lalu. Wajah depannya menunjukkan inisiasi. Sebangun potensi untuk membangun optimisme masa depan.

aku membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk bercengkrama dengannya. sampai 15 hari januari aku habiskan hanya untuk mencoba melihat jalan hidupku. akhirnya kuputuskan beberapa hal mendasar dalam menyongsong masa depanku.