Saturday, November 25, 2006

Ke Batur Raden

Akhirnya terlaksana juga cita-citaku untuk menghilangkan penat seminggu ini. Aku dengan beberapa teman berangkat ke kawasan wisata Batur Raden.

Wuiiiiiiiii.. udaranya sejuk banget men!!! Gemericik air di sela-sela bongkahan batu membuat suasana bergemuruh. Hari itu pengunjung cukup banyak, bahkan disekitar kawasan sedang berlangsung sebuah acara jambore pramuka se-Indonesia, tapi entah pelaksananya siapa aku malas menanyakannya.

Rasanya aku ingin menginap di tempat itu saja, tidur dialam terbuka disela-sela pokok kayu yang berdaun lebat dan beralaskan tanah berlapis rumput menghijau yang segar. Tapi aku harus pulang muadzin telah memaggil-manggil. Astaga hampir lewat....ini hari jumat bro.

Friday, November 24, 2006

Janjiku Terhalang Hujan

Tadi pagi aku menghabiskan waktu di kamar tamu di Sekretariat HMI Cabang Purwokerto sambil menikmati sebuah novel. Apalagi cuaca agak mendung menghiasi langit, aku menjadi malas ngapa-ngapain.

Sebenarnya sore tadi aku punya janji, mau ketemu Nta, seorang blogger dari purwokerto. Belum pernah ketemu sih sebelumnya, hanya komunikasi lewat sms dan tag board di blog masing-masing aja. Tapi sayang hujan memudarkan semuanya.

Nampaknya kami memang belum ditakdirkan bertemu, tapi tak apalah... waktu masih tersedia banyak untukbertemu, lagian kan kami juga masih bisa komunikasi lewat email, sms dan tag board di blog masing-masing. Batul kan Nta?

Thursday, November 23, 2006

Lesehan Depan Unsoed

Di depan pintu gerbang Kampus Unsoed di kawasan Grendeng, semalam aku menikmati makam malamku di warung lesehan. Suasana malam Purwokerto yang sejuk menambah syahdu suasana. Tapi aku tak bisa berlama-lama, ngantuk mulai menyerangku.

Setelah istirahat cukup semalam, pagi ini aku menjadi pembicara pada pelatihan instruktur (Senior Course) yang dilaksanakan oleh HMI Cabang Purwokerto. Aku berbicara di dalam forum sampai tiba waktu shalat dhuhur. Cukup melelahkan dan menyita banyak enegri. Tapi melihat antusiasme para peserta semua itu tidak terasa.

Sorenya aku istirahat saja, baru terasa lelahnya, ditambah dengan angin sore yang sepoi, kelopak mataku tak mampu lagi untuk diangkat. Aku tertidur sampai hampir maghrib.

Wednesday, November 22, 2006

Semalam Ngalayap Di Jogja

Semalam, aku ngelayap ke acara bazar buku murah yang dilaksanakan oleh UGM, aku lupa lokasi tepatnya. Yang pasti buku-buku yang di jual membuat aku ngiler karena harganya yang begitu murah. Tapi sayang aku tidak punya uang banyak...

Di lokasi bazar buku juga tersedia sebuah panggung hiburan yang mengadakan festifal teater remaja. Untuk mengobati hati yang merana karena tidak mampu membeli banyak buku, aku menikmati teater kocak yang dipentaskan pada malam itu.

Sehabis dari situ aku menuju sekretariat HMI Cabang Sleman untuk silaturahmi. Disana kami hanya cerita-cerita ringan bertanya kabar ditemai segelas teh hangat sampai larut malam aku pamit pulang karena kecapean dan ngantuk. Aku butuh tidur karena rencananya siang ini aku harus ke Purwokerto.

Tuesday, November 21, 2006

Konsolidasi Semangat

Aku main di Padepokan Syeh Siti Djenar Yogyakarta di pagi hari. Bahkan masih sempat tidur-tiduran sambil membaca buku-buku di perpustakaan padepokan. Suasana sunyi dan senyap, mungkin sengaja diciptakan untuk membuat kesan khusyu’ bagi para pengunjung yang ingin bertafakkur.

Siang harinya, aku diminta memberi pengantar diskusi pada acara pelantikan teman-teman pengurus Korp pengader HMI Cabang Yogyakarta di Karangkajen. Pada kesempatan itu kami banyak membincang tentang pentingnya ukhuwah bagi menguatkan tradisi perkaderan.

Sayang sekali pada kesempata tersebut, aku tidak sempat untuk menyambangi makam pendiri HMI, bapak Lafran Pane. Aku hanya sempat mengirim Al-Fatihah untuk beliau dari masjid yang berada disamping komplek pemakaman beliau. Semoga ini merupakan sebentuk konsolidasi semangat dan penguatan spirit ke-HMI-an.

Monday, November 20, 2006

Silaturahmi Ke Marakom

Semalam tiba di Yogya larut malam, tak ada kata selain istirahat total bahkan sampai sore hari kami masih saja tergeletak kecapean. Kami hanya beranjak dari pembaringan ketika mandi, shalat dan makan. Seharian kami hanya tidur-tiduran sambil melihat perkembangan aksi penolakan kedatangan Bush di Bogor.

Malam harinya selepas maghrib aku silaturahmi ke teman-teman HMI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Markas mereka digelari Markas Anak Komisariat alias Marakom yang sering diplesetkan menjadi Marxisme dan Komunisme. Mungkin karena mereka berani melakukan penjelajahan intelektual yang merambah sampai pada ajaran terlarang itu.

Pada kesempatan tersebut, aku berbincang tentang rekayasa perkaderan HMI masa depan yang harus mampu menjawab tuntutan realitas dunia perkuliahan yang kian ketat dan karakter mahasiswa yang ditenggarai kian hedonis dan pragmatis. Kami diskusi sampai larut malam ditemani segelas kopi.

Sunday, November 19, 2006

Malangnya Nasibmu, Sidoarjo

Pagi hari tadi kami bertolak meninggalkan Malang. Sengaja kami tidak makan apa-apa di pagi hari sebelum berangkat. Kami akan melakukan tindakan gila-gilaan dengan sarapan apel. Malang sebagai kota yang terkenal dengan apelnya akan makin terkenang kalau kita melakukan ini, demikian saran seorang teman.

Sepanjang jalan pulang ke Yogya, kami menempuh arah ke Sidoarjo sekalian untuk melihat lumpur lapndo, kami hanya mengkonsumsi apel dan air putih. Gila kan! Beberapa kilo apelyang kami beli ludes untuk mengganjal perut yang memang belum diisi apa-apa. Setelah beberapa jam kami menempuh perjalanan yang macet, sampailah kami di lokasi meluapnya lumpur lapindo.

Menyaksikan bencana ini kami semua hanya bisa termangu dan berdoa pada Allah yang Maha Kuasa, berharap semoga ini bukan adzab dan siksa. Rumah-rumah, kendaraan, tempat ibadah, dan fasilitas pendidikan telah dilumat oleh semburan lumpur ini. Aku jadi merenung, betapa besar perlawanan alam pada manusia yang telah bertindak eksploitatif kepadanya.

Saturday, November 18, 2006

Mengucap Sumpah

Setelah menempuh perjalanan selama delapan jam dari Yogyakarta, pagi tadi aku bersama beberapa kawan tiba di kota Apel, Malang. Sebagaimana rencana, pagi ini akan dilaksanakan Seminar Ekonomi, Syawalan HMI se-Indonesia Bagian Tengah serta pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan bagi para pengurus Koordinator Nasional Korp Pengader HMI yang aku pimpin.

Acara yang berlangsung di Aula gedung pertemuan alumni Universitas Brawijaya Malang ini dimulai pada pukul 09.30 pagi dengan diikuti oleh perwakilan dari pengurus cabang HMI se-Indonesia Bagian Tengah yang sempat hadir serta beberapa undangan dari perwakilan organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan yang adadi kota Malang.

Acara seminar berlangsung sampai dhuhur, setelah shalat dhuhur dan makan siang, acara dilanjutkan dengan Syawalan HMI se-Indonesia Bagian Tengah. Acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan bagi para pengurus Koordinator Nasional Korp Pengader HMI dilaksanakan pada pukul 15.15. Dengan rasa hati deg-degan, aku mengucap sumpah dengan khusyu’ “...inna shalati, wanusuki, wamahyaya,wamamati lillahi rabbil alamin”.

Friday, November 17, 2006

Menyambut Tuan Bush

Aku tiba di Lempuyangan (Yogyakarta) dengan kereta ekonomi pada pukul 08.00 pagi. Setelah istirahat, sarapan dan mandi pagi, sekitar pukul 10.00 aku ikut tergabung dalam massa HMI se Indonesia Bagian Tengah di bundaran UGM untuk melaksanakan aksi penolakan terhadap kedatangan Bush ke Indonesia.

Pada kesempatan aksi tersebut, kami melakukan simbolisasi penolakan terhadap Bush dan segala yang berbau Amerika dengan menyegel salah satu restoran cepat saji yang ada di pusat kota Yogyakarta. Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari petugas kepolisian yang memang sudah mendapat pemberitahuan resmi tentang pelaksanaan aksi tersebut.

Diakhir aksi, rombongan melaksanakan shalat jum’at berjamaah pas di tengah jalan di samping Tugu Yogyakarta. Shalat jum’at yang diimami oleh Ki Ashad Kusuma Djaya ini dalam khutbahnya mengajak seluruh jamaah demonstran yang shalat jum’at untuk meluruskan niat. “Kita semua tidak berhak membenci seorang manusia termasuk Bush, yang kita benci adalah ketidakadilan dan kekejaman perang yang dilakukan olehnya”.

Wednesday, November 15, 2006

Diktum Pribadi

Saya Muhammad Kasman, dengan ini menyatakan misi hidup saya:

Menjalani hidup dengan sederhana,
hidup yang dihayati dan diperjuangkan

Menjalani hidup yang damai dan tanpa kekerasan,
hidup yang menghargai perbedaan sebagai anugrah

Menjalani hidup dengan memberi dan berbagi,
hidup yang menjadi bukan memiliki

Menjalani hidup sebagai pelajar seumur hidup,
setiap tempat adalah sekolah,
setiap orang adalah guru
dan alam semesta sebagai buku pelajarannya

Menjalani hidup yang berarti,
hidup yang membuat orang lain berbangga
karena mengenal saya

Menjalani hidup dengan penuh cinta,
dalam dunia penuh harapan,
yang diisi dengan tindakan
yang penuh makna

Tuesday, November 14, 2006

Andaikan…

Andaikan
Engkau bertanya tentang kebenaran, tentu saja engkau tidak akan mengenalinya. Sebelum engkau sanggup mencium dan meresapi aroma amis darah ketakbenaran.

Andaikan
Engkau berargumen tentang keadilan, tentu saja engkau tidak akan pernah mencicipinya. Sebelum engkau mengerti bagaimana menguliti jazad sombong ketidakadilan.

Andaikan
Engkau berdesah tentang kesejahteraan, tentu saja engkau tidak akan merasakannya. Sebelum engkau mampu mengarahkan moncong senapan mesinmu ketengkuk ketimpangan.

Andaikan
Engkau bertanya tentang kedamaian, tentu saja engkau tidak akan bisa mencintainya. Sebelum engkau melepaskan senja dari dendam dan keserakahan.

Monday, November 13, 2006

Munajat Ali bin Abi Thalib

Ya Ilahi…
Kini aku datang menghadap kepadaMu
Setelah semua kecerobohan dan pelanggaran
Kumohon maaf…
Aku menyesal…

Dengan hati yang hancur dan luluh
Kumohon ampun…
Kuberserah diri…
Kuakui segala kenistaanku…

Tidak kutemui tempat melarikan diri
Dari dosa-dosa yang telah kulakukan
Tiada tempat berlindung
Agar kuterlepas dari noda dan beban
Melainkan Kau kabulkan permohonan ampunku
Dan masukkan daku kedalam lautan kasihMu

Saturday, November 11, 2006

Janji Allah Buatmu

Hari ini,seluruh Indonesia sedang mengharubiru mengelu-elukan para pahlawannya. memang tak ada salahnya memuja dan menghargai mereka sepantasnya. tapi apakah derajat kepahlawanan merupakan derajat tertinggi disisi Allah? tentu jawabannya adalah bukan!!!

Dalam Al Qur’an derajat kemanusiaan yang tertinggi adalah manusia yang bertakwa. Sebagai sebentuk penghargaan Allah terhadap mereka, Al Qur’an telah menyampaikan Allah kepada hamba-Nya yang bertakwa tersebut, diantaranya:
1. Dihapus kesalahan, digandakan pahala (At Thalaq : 05)
2. Selamat dri siksa neraka (Az Zumar : 06)
3. Akhir yang baik (Al A’raaf : 128)
4. Diwarisi dengan surga (Maryam : 63)
5. Selalu bersama Allah (Na nahl : 128)
6. Dicintai Allah (Ali Imran : 76)
7. Diterima do’a dan amalannya (Al Ma’idah : 27)

Friday, November 10, 2006

Aforisme Jiwa

Aforisme 01
Izinkan aku meluhatmu sekali lagi
dan kan kusimpan kenangan ini
dalam lembaran memori hati
yang kan kubuka saat kumimpi

Aforisme 02
Cinta, siapakah aku?
Apakah aku cinta itu sendiri
Ataukah cinta dan aku
Harus selalu menyendiri?

Aforisme 03
Rengkuh aku kepelukmu
Dan kunikmati wajahmu
Lalu kujamah tubuhmu
Agar terpuaskan hasratku

Aforisme 04
Aku terpaku
Dalam tatapanmu
Raga berlalu
Roh diam membisu

Aforisme 05
Kucoba gapai hari
Namun terantuk sepi
Kuingin turut pergi
Tapi malam melangkah sendiri

Aforisme 06
Sirami kerontang jiwa
Lewat percik cahaya
Sejukkan keping sukma
Lewat teduhnya pandang mata

Aforisme 07
Kicau burung menyambut pagi
Mendendangkan sebait elegi
Kuterpaku merenung diri
Jauh kelubuk hati
Kutemukan kau berkubang
Dalam lingkar cahaya

Aforisme 08
Mozaik yang kau gores
Pada wajah pelangi
Tidaklah lebih indah
Saat kutatap wajahmu

Thursday, November 09, 2006

Andai…

Andai saja kau tahu
Aku bukanlah bagian
Dari bunga yang ada di taman raja

Andai saja kau tahu
Aku bukanlah setangkai mawar
Yang dapat memberikan warna

Andai saja kau tahu
Aku bukanlah seroja
Yang dapat menebarkan pesona

Andai saja kau tahu
Aku bukanlah melati
Yang dapat menaburkan mewangian

Tapi…
Aku adalah si anggrek yang patahPatah tak sengaja

puisi dari sahabat: yayang

Sunday, November 05, 2006

Beduka Cita

Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun
TURUT BERDUKA CITA
atas meninggalnya putra dari
MUZAKKIR DJABIR-ANDI ASNAYANTI
moga diberi ketabahan