Saturday, April 21, 2007

Di Pelabuhan Majene

Sore hari kunikmari senja di pelabuhan Majene. Ditemani sekantong kecil langsat, lengkaplah sudah kenikmatan sore ini. Begitu ramai manusia di dermaga, ada orang tua yang mungkin mengenang romantisme remajanya di sini. Ada juga sekumpulan anak yang sibuk memasang umpan pada mata kail mereka masing-masing. Sekawanan remaja usia belasan bercengkerama lepas tanpa beban.

Mentari perlahan beranjak, nelayan mandar menyeret sandeq, membelah ombak yang mendebur pantai. Layar ditinggikan, dayung dikayuhkan, jaring disiapkan. Seakan berlomba dengan waktu, semburat merah mentari yang tersisa di ufuk menjadi pertanda akan semangat yang membara, optimisme hidup yang menggelora dan harapan yang berkobar-kobar.

Negeri anak Mandar, negeri para pelaut, pembelah gelombang, penakluk samudera. Aku iri pada keberanianmu mengarungi hidup. Moga semangatmu ini bisa memercik ke hatiku yang saat ini hanya duduk termangu di dermaga berteman sekantung langsat.

No comments: