Aku tidak tahu
apa ini sebentuk ketakutan baru atau apa...
tapi yang pasti
aku tak berani membantah pada maunya...
apalagi aku harus marah
pada keputusannya
yang membuat rasaku retak...
aku tak kuasa berkata tidak
dia menaklukkanku dengan telak
atau memang sudah demikian adanya
aku penakut? tak bisa diharap?
atau justru
bukannya aku taku padanya
sehingga aku tak protes
aku takut pada kenyataan diri sendiri?
aku kehilangan kepercayaan diri?
tapi karena apa?
tak mampu kutemukan jawaban
atas setumpuk tanya
saat ini aku cuma bisa pasrah....
pasrah... pasrah... dan pasrah...
berharap datangnya keajaiban
No comments:
Post a Comment