Saturday, October 22, 2005

mEniKmaTi hiDup deNgan maTi berkaLikali

apakah kita tidak bisa menikmati hidup? dan tidak menyadari betapa berharganya dia? bahkan kita cenderung menyianyiakannya? sampai akhirnya mati sudah menjelang. baru kita tersadar atau minta tambahan umur. memang, telah menjadi hukum kebiasaan, kita baru bisa menghargai sesuatu melalui kebalikannya. kita menghargai hidup karena ada mati.

olehnya itu, agar hidup menjadi berharga, selalulah mengingati mati. tapi untuk menikmati hidup, itu bisa dilakukan dengan mati berkalikali. ini berarti bahwa kita harus bisa mematikan diri. sebelum ajal benarbenar menjemput. tentu mematikan diri, tidak dengan cara gantung diri, ataukah meminum racun serangga.

mematikan diri dapat dilakukan, dengan mematikan keinginankeinginan, meniadakan hasrathasrat yang berlebih, dan mengendalikan ambisiambisi.

bila itu sudah kau lakukan, kau akan menemukan hidup yang sederhana. hidup yang hampa keinginan, hambar dengan hasrat dan ambisi, tapi bergelimang harapan suci.

menikmati hidup yang demikian sederhana.

Friday, October 21, 2005

al-Qur'An yanG eroTis daN roManTis

seringkali kita menemukan, orang enggan membaca al-qur’an, atau ogah ikut pengajian al-qur’an. penyebabnya hanyalah persoalan sepele. al-qur’an hanya selalu menakutnakuti. dia selalu mengeluarkan ancaman, dan menceritakan kemurkaan allah.

hal ini diakibatkan oleh cara kita mensosialisasikan al-qur’an. al-qur’an menjadi momok yang menakutkan, al-qur’an menjadi kitab yang meyeramkan. karena kita hanya selalu menceritakan sisi itu.

tidak bisa dipungkiri, memang al-qur’an menceritakan ancaman dan siksa, tapi dia juga mendedahkan janji dan ampunan, dia juga menjelaskan nikmat dan anugrah.

nah… tinggal cara kita, apakah kita bisa mengemas isi al-qur’an, menjadi menyeramkan dan menakutkan, ataukah kita menjadikannya nikmat, erotis dan romantis.

misalnya tentang kematian, cerita tentangnya tak ubah cerita horor, dia menteror dan mentakutkan. padahal kematian adalah hal yang pasti. bukankah lebih baik, kalau kematian itu diceritakan menarik? sebagai sebuah kepastian yang pantas disambut dengan gembira? dan bukannya sebagai sebuah akhir dari segalanya?

ceritakanlah sebuah mati yang erotis dan romantis!

Thursday, October 20, 2005

mEmeLihara keCembUruaN

cemburu adalah sesuatu yang lumrah dan manusiawi. bahkan dalam konteks asmara, cemburu adalah bumbu penyedap cinta. cinta tanpa kecemburuan,
ibarat sayur yang tak bergaram.

tapi sering juga cemburu menjadi sangat negatif. orang menyebutnya cemburu buta. cemburu jenis ini bersaudara dengan iri, hasad dan dengki. inilah penyakit hati yang patut diwaspadai. bahkan kalau perlu dimusnahkan.

tapi disamping itu, ada kecemburuan yang patut dipertahankan. sebuah kecemburuan yang produktif. bahkan ada sebagian ulama menganjurkannya,
agar kita senantiasa mengamalkan kecemburuan ini.

kita dianjurkan cemburu pada ahli ibadah. pada para dermawan,
orang yang berjihad, orang suhud, orang yang betulbetul menjalankan perintah allah. agar kita merasa tertarik melakukan hal yang sama.

cemburu jenis ini berujung pada peningkatan kualitas iman. dia adalah sarana memperbaiki diri. karena merasa cemburu, kenapa orang lain bisa beribadah demikian khusyu’, sementara kita dan dia sama saja. kenapa orang lain bisa demikian tabah?

kita cemburui mereka, agar kita tergerak, dan bertindak sebagaimana mulia tindakan mereka.

“mari kita memelihara kecemburuan seperti ini”

Wednesday, October 19, 2005

pUaSa daN maNajeMen

puasa sebagai ibadah,
seringkali dikaitkan dengan menahan.

menahan lapar dan haus, menahan mata dari melihat halhal ‘jorok’, menahan lidah dari berucap halhal ‘jorok’, menahan telinga dari mendengar halhal ‘jorok’, menahan telinga dari mendengar halhal ‘jorok’, pokoknya, menahan diri dari yang jorokjorok itu.

tapi sebenarnya, hakikat puasa itu adalah kemampuan manajerial. kemampuan merencanakan dan mengatur, apa yang harus dan tak harus dilihat, serta kapan boleh dan tak boleh dilihat. ini sekedar sebagai contoh.

jadi puasa mengajari kita, manajemen konsumsi, produksi dan distribusi. tidak hanya dalam urusan bisnis, melainkan dalam halhal sepele, pada kehidupan seharihari. sehingga apa yang kita lakukan, teratur dan tetap dalam koridorkoridor agama. seorang yang berpuasa tentu makin teratur, dan mampu mengendalikan diri.

karena dia telah ditempa, oleh sekolah manajemen terhebat di dunia dan akhirat. akademi ramadhan jurusan puasa.

Tuesday, October 18, 2005

ciNta bUat aDindA

sebenarnya aku mencoba untuk tidak lagi menulis tentang cinta, tapi ternyata cinta memang sangat luar biasa. dia hadir lagi menyela ‘kebencianku’ padanya.

seseorang bertanya padaku tentang cinta yang misterius itu, bagaimana memperlakukan cinta yang muncul tibatiba, dan membuatmu lupa akan segala, tapi selalu teringat pada si dia? bahkan segala epos, cerita dan kisah menjadi hambar, karena hadirnya sepenggal rasa bernama cinta. epos cinta kasih baru hadir dan tercipta.

lalu bagaimana cara memperlakukannya? cinta menjadi proses pelupaan yang berbahaya. belum lagi kalau diperhadapkan dengan fondasi syari’ah. bisakah kita menjaganya agar tetap hanif?

aku percaya kehanifan cinta bisa dijaga, dengan membangun komunikasi yang ma’ruf. dengan kehendak untuk menyegerakan nikah, cinta akan bisa diselamatkan. tapi bila dia dibiarkan lepas begitu saja, dia akan menjadi liar,
tak peduli lagi pada aturan masa, tak peduli lagi pada etika zaman. dia hanya peduli pada dorongan rasa, dia hanya kompromi pada hasrat.

kalau kau tak bisa menjaganya, jangan coba memeliharanya. karena bila dia sudah tumbuh besar, dia akan balik menyerangmu, dan kau takkan bisa melawannya.

Monday, October 17, 2005

tiDur jAma'Ah

jama’ah dalam shalat sangat dianjurkan. bahkan ada sebagian ulama yang mewajibkannya. tapi apakah, karena pentingnya maka otomatis dia fungsional? apa benar kita mampu menangkap makna jama’ah?

sering malah, jama’ah menjadi beban. bahkan menjadi pendorong munculnya riya’. seorang imam akan memperbaiki bacaannya, cuma karena ada makmun tertentu yang ingin dipikatnya. entah itu istri, mertua, atau yang diinginkan jadi istri.

begitupun dengan makmumnya, mereka begitu bersemangat jama’ah, cuma untuk dapat legitimasi dari imam atau jama’ah lain, bahwa dia seorang pioner dalam berjama’ah.

aku coba memikirkan hal ini agak nyeleneh. apakah jama’ah menjadi signifikan? kalau hanya mengganggu kekhusyukan sholat? bukankah inti sholat terletak pada kekhusyukan? dan tidak pada berapa banyak jama’ah? memang bisa saja banyaknya jama’ah akan meningkatkan kekhusyukan, tapi yang terpenting tidak disitu.

bisakah sholat betulbetul menjadi media bagi sebuah kesatuan organis? kalau tidak, maka jama’ah menjadi tidak fungsional. alangkah lebih fungsionalnya,
jika hatimu bisa menjadi imam, bagi nafsu, akal, hasrat, serta rasa dan kehendakmu.

saat kau sedang shalat sendiri ditengah malam yang sunyi, ketika orang lain pada terlelap, dalam sebuah jama’ah, yang bernama tidur ’berjama’ah’.

Sunday, October 16, 2005

taDdrUs dAn pAha MuLus

tadarrus adalah aktivitas mulia, bahkan tradisi ini sangat besar perannya bagi pengembangan keilmuan. tadarrus sebagai aktivitas belajar yang paling utama,
bermakna proses membaca secara kontinu dan mendalam.

tadarrus dalam tradisi klasik, sering dihubungkan dengan al-qur’an. membaca al-qur’an disebut tadarrus, sedang membaca bacaan lain dikenal sebagai ber-iqra. baik membaca buku, maupun membaca tandatanda alam.

lalu bagaimana dengan paha mulus? paha mulus adalah bagian dari tandatanda alam. sebagai bagian dari tandatanda alam, maka paha mulus pun pantas untuk ditadarrusi.

apakah kau mampu mengambil pelajaran disana? atau kau hanya bisa merasakan birahi? itu terletak pada kemampuanmu mengaktualisasikan tadarrusmu. apakah benarbenar kau mampu tadarrus? atau kau hanya terbiasa untuk berselancar diatas fakta? tapi tak mampu mengungkap makna?

sungguh banyak orang yang tergelincir, karena kelicinan sepotong paha nan mulus. mungkin termasuk aku, tapi aku tak mau menjadi makhluk bodoh, aku mencoba untuk tadarrus, dan tak mau tergelincir untuk yang kedua kalinya.

memang, saat kau memandang paha mulus, kau akan tersedot dan merasa terhipnotis. itu karena disana termanifestasi cahaya allah. cahaya yang menyilaukan mata dan bahkan membutakan.

disaat kau merasa silau, apakah kau juga akan silap? awas disana ada cahaya, cahaya yang tidak hanya menyilaukan, bahkan juga bisa membakarmu.

Saturday, October 15, 2005

pUasA daRi haLhaL beSar

puasa berarti membakar, tapi, proses membakarnya dilakukan dengan menahan. lalu dimana korelasinya? sesungguhnya, dengan menahan, kau sedang membakar hasrat dan keinginanmu. sehingga berpuasa akan membakar melalui menahan.

tentu ini hal yang sudah biasa. dalam puasa, kita selalu menahan. menahan untuk tidak makan, minum, dan berbagai hal lainnya. tapi satu hal mendasar yang menarik, tentang puasa dan hidup ini, yaitu apa yang harus di bakar dan apa yang tidak harus dibakar.

dalam bulan ramadhan, tentu sudah jelas apaapa yang harus ditahan. namun dalam kehidupan seharihari, tentu tidak akan sesederhana dan sejelas itu. menurutku, dalam kehidupan seharihari, ada satu hal yang pantas untuk kita puasa. puasa dari memikirkan halhal besar!

seringkali dalam hidup keseharian, kita selalu berbicara tentang berbagai tema besar. mulai dari ideologi sampai revolusi, halhal bombastis dan ‘buessarr’ itu adalah menu utama pembicaraan.

pernahkah kita menyadari bahwa, ada banyak hal yang menjadi terabai, bahkan terlupa. hanya karena kegilaan kita pada halhal besar. seperti tulus senyum bocah tetangga, percik dan pijar api di dapur, rintik hujan diatap. padahal disana ada nuansa, yang hanya bisa dicandra, kalau kita berani puasa dari halhal besar.

Thursday, October 13, 2005

seharuSnyA aKu meMbeRimu haRapaN-keYakiNan

aku kadang bertanya dalam jiwa, benarkah bahwa hanya perempuan, yang selalu bernama penantian-ragu? aku kadang bertanya dalam jiwa, betulkah bahwa hanya lelaki, yang senantiasa bergelar kepastian-yakin?

kalau memang perempuan bernama penantian, kenapa kulihat bintang di manik matanya? bukankah bintang menuntun kepastian arah perjalanan? kalau memang lelaki bernama kepastian, kenapa aku merasa sangsi atas segala? bukankah kesangsian merupakan tanda percabangan arah perjalanan?

harap-cemasku melebur dalam rasa, aku tidak bisa menentukan sikap, dan tak mampu mengambil keputusan. aku menjadi begitu peragu. padahal aku seorang lelaki!

aku sudah kehilangan ketegasan barangkali. atau bintang dimanik matamu terlalu silau, membuat aku tak mampu menatap arah. aku sudah kehabisan kearifan barangkali. atau kesangsian itu terlalu menerpa, membuat aku memilih langkah.

sepertinya, aku gagal menjadi lelaki, kalau aku harus punya sekantong kepastian. sepertinya, aku gagal menjadi lelaki, kalau aku harus memberimu sebongkah keyakinan.

maaf..... aku hanya minta pengertian darimu, dan aku akan mencarikanmu sepenggal janji. tapi cuma sepenggal janji, bukan sekantong kepastian, bukan pula sebongkah keyakinan. aku rasa pertukaran itu cukup impas,
sebab aku betulbetul bukan kepastian-yakin!

Wednesday, October 12, 2005

jEjaRinG raSa itu teRurAi pElaN

kalau memang ada yang harus terpisah, kenapa cintaku yang jadi patah?
kalau memang ada yang harus berduka, kenapa rinduku yang jadi duka? kok, kekejaman itu selalu menimpaku? ataukah karena aku terlalu pasrah? sehingga itu selalu diartikan menyerah?

sungguh, aku merasa risau, apa kau kuat menanggung rasa yang patah? sungguh, aku merasa resah, apa kau sanggup menanggung jiwa yang duka? sungguh, aku merasa gelisah, apakah kau siap untuk berpisah? aku tidak siap!!! aku mulai sedikit ragu dengan rasa yang terpenjara, apa aku bisa bertahan melawan waktu? aku tidak mau takluk atau menyerah. aku yakin terlahir sebagai pemenang!

aku merasa jarak mulai mengurai jejaring rasa kita, dengan telaten kita merajutnya dalam diam, dengan sentuhan kelembutan kita menjaganya, agar dia menjadi penjaga hati kita. tapi kini, jejaring itu terurai pelanpelan. apakah kita akan membiarkannya demikian terus? atau kita akan mempertahankan jejaring rasa itu? aku memilih untuk terus menjaga dan merawatnya.

entah kau sepakat denganku atau tidak, aku tidak begitu peduli dengan sikapmu. aku mencintaimu dan akan menjaga cinta itu, tanpa per se.

Tuesday, October 11, 2005

kAu haDir di MimPi siAngKu

sore ini kau hadir dalam mimpiku, mimpi yang terpenggal oleh ashar. namun sungguh membekas, kubawa sampai berbuka. kau percaya pesanpesan mimpi? aku seringkali mengabaikan panggilannya. tapi mimpiku siang ini takkan kubiarkan terkoyak. karena kau menjadi pemeran utamanya, meskipun sungguh sebentar.

aku tak tahu kenapa kau yang menjelma. apa mungkin karena aku begitu memikirkanmu? tapi aku rasa itu hal yang biasa, hampir tiap hari kupikirkan engkau. tibatiba kau hadir di mimpiku siang ini. pesan apa yang disiratkan mimpi itu? kau tahu? mimpi itu hadir saat aku tidur siang di masjid. kesannya menjadi begitu sakral.

apa kau hadir sebagai teguran? karena aku tak pernah menjumpaimu. atau kau muncul sebagai kunjungan? untuk menyampaikan keadaanmu padaku. memang aku gembira dengan hadirmu. tapi kau tahu? hatiku rasa remuk dengan kenangan. tak ada yang lain selain dirimu. kau yang hadir di mimpi siang hariku. sudah cukup lama waktu merentang jarak antara kita.

sejak aku mengenalmu dan kau mengenalku sampai sekarang, tak begitu banyak kita bertukar kata, kita hanya merasa cukup dengan bertukar rasa,
lewat pandangan mata. tapi sekarang kita hanya bisa bertukar rasa lewat udara, yang kita titip lewat angkasa. kita hanya bisa saling tamasya,
lewat mimpimimpi yang kadang tak bisa dipercaya.

Monday, October 10, 2005

Aku mUdiK lEwaT laGu

aku rindu kampung halaman. untuk mengobatinya, kucoba dendangkan lagu. semua lagu bugis yang kutahu kunyanyikan. meski dengan nada dan suara yang sumbang, aku tidak peduli. yang penting rinduku terobati.

aku membayangkan, kalau semua lagu itu kau yang menyanyikan, tentu akan menjadi kedengaran lucu. karena kau tak tahu bahasa bugis. benar kan? tapi belum tentu juga kau mau menyanyi untukku. aku pikir lagu adalah bahasa jiwa. dia mampu membangun pertautan rasa, rinduku sedikit terobati,
aku menjadi begitu melankoli. sebenarnya aku tidak hanya rindu kampung halaman, ada semacam kekhawatiran melandaku..... aku takut lesung pipimu bukan untukku.

dengan jauhnya jarak antara kita, aku tak bisa menjagamu dengan baik, aku tak mampu memberimu perhatian setiap saat. aku dirundung kekhawatiran,
apa setiap harap selalu diintai oleh kecewa? apa setiap rasa harus diukir lewat kata? semoga saja tidak! sebab kecewa adalah racun bagi jiwa, sebab merangkai kata hanyalah keahlian para pujangga. aku tak siap untuk kecewa, aku bukan seorang pujangga. semoga kau bisa mengerti bahasa jiwa yang tidak sekedar kata.

Sunday, October 09, 2005

aKu menGharGaiMu denGan caRakU

begitu ingin aku membelai rambutmu yang tersembunyi dibalik jilbab, begitu ingin aku meremas jemarimu yang lentik, begitu ingin aku mengecup keningmu, tapi itu semua tak kulakukan, karena aku begitu menghargaimu.

mungkin cara menghargaiku tak lazim. memang caraku memandang dan menilai sesuatu, berbeda dari cara orang lain. tapi aku yakin ini yang terbaik buat kita. tak mungkin kulakukan semua itu di saat ini. aku tahu, kau takkan suka. meskipun aku begitu ingin. semua tak kulakukan demi kau, demi penghargaanku yang tinggi padamu.

kau pasti tak rela, rambutmu yang kau tutupi jilbab kubelai, jemari tangamu yang lentik kuremas, dan keningmu kukecup mesra. karena..... kita bukan sepasang kekasih!

kau tahu beda sepasang hewan dan sepasang kekasih? sepasang kekasih merepresentasikan kesakralan hubungan, sepasang kekasih membutuhkan ridho dan keridhoan, sepasang kekasih mensyaratkan kepastian akad. sementara itu..... sepasang hewan tak memutuhkan itu semua, ia hanya membutuhkan kesepakatankesepakatan tak resmi, dan ilegal!

kita bukan sepasang hewan kan? kita sedang berusaha menjadi sepasang kekasih. tapi sebelum itu terwujud, aku akan menghargaimu dengan caraku, tanpa belaian, remasan dan kecupan, sekalipun aku begitu ingin.....

aku menati saat kita menjadi sepsang kekasih, saat dimana aku menghargaimu dengan belaian, remasan dan kecupan. entah itu kapan.....

Saturday, October 08, 2005

tOloNg kAu jAwab dEngAn ciNta

kau tahu? engkau begitu istimewa dimataku. kau memiliki sesuatu yang khas, yang tidak dimiliki oleh yang lain.

kenangan denganmu selalu menggugat kesadaranku, kejadian demi kejadian kembali terbayang, peristiwa demi peristiwa teringat semua, kau tak tergantikan di benakku. sampai saat ini.

peristiwa yang paling tak terlupa, saat kau memberiku hadiah, dihari ulang tahunmu, aku..... aku begitu terharu, belum pernah aku diperlakukan istimewa seperti itu sebelumnya, kau membuatku merasa begitu berarti.

maaf..... aku begitu melankolis, mungkin bagimu, kejadian itu biasa saja, tapi bagiku, ini sungguh luar biasa.

sebenarnya aku ingin sekali menanyakan itu padamu, tapi aku segan, jangan sampai kau tersinggung, atau menganggap aku terlalu ‘merasa’. karena aku begitu meragu, aku menjadi tersiksa dengan kenangan itu. karena aku tak tahu apa maksudmu, aku menjadi malu sendiri, telah mencintaimu dalam diamdiam.

harus aku akui dengan jujur, perlakukan istimewamu padaku, membuatmu istimewa dimataku. apakah kaupun begitu? tolong kau jawab dengan cinta.

Friday, October 07, 2005

iZinKan aKu mEnciNtaiMu diAmdiam

mungkin kau akan mengataiku pengecut, atau mungkin juga kau akan mencaciku sebagai pecundang, semua itu harus bisa aku terima. meskipun yang kubutuh adalah pengertian darimu, bukan cacimaki dan sumpahserapah.

apasih masalahnya? kalau aku hanya bisa mencintaimu diamdiam? aku hanya mencoba untuk sedikit realistis. bahwa rasa yang kusulam, bahwa mimpi yang kurangkai, bahwa imajinasi yang kubangun, terperangkap pada masa yang tak tepat. itu saja!

apasih salahnya mencinta dengan diamdiam? bukankah sama saja dengan curi pandang? kau juga sering melakukannya padaku kan? sebenarnya aku cuma ingin membalasnya secara setimpal, tapi berhubung karena kita terpisah oleh jarak, maka aku tak bisa curi pandang padamu. sehingga aku memilih mencintaimu diamdiam.

memang seringkali cinta seperti ini, hanya bertepuk sebelah tangan. tapi tidak ada masalah denganmu kan? masalahnya hanya padaku. aku juga tidak peduli,
apakah kau tahu aku mencintaimu diamdiam atau tidak, bagiku sama saja.

pilihanku mencintaimu diamdiam, adalah pilihan yang kulakukan dengan sadar.
sebuah upayaku menyalurkan rasa, tanpa terjebak pada tata etika baku. memang ini sebuah pilihan yang sulit, tapi juga adalah pilihan yang paling tepat.

tentu kau sepakat denganku, sebab kaupun sedang mencintaiku diamdiam,
sekarang. mari kita saling mencintai secara diamdiam. bukankan dengan cara ini hubungan kita menjadi lebih romantis?

Thursday, October 06, 2005

sEtiAp kiTa teRlahiR dEngAn kuTukaN

aku kalah….. benar-benar kalah….. aku luka tertikam kenangan, aku duka menanggung rindu dendam. apakah benar setiap orang terlahir dengan kutukan? aku rasa tidak!

tapi kenapa harus….. kau terkutuk untuk lahir dengan wajah yang begitu manis, sementara tentu kau sudah tahu, aku lahir dengan kutukan….. harus jatuh cinta padamu.

aku benci kutukan ini! kutukan yang membuat kita harus berjarak dalam cinta,
kutukan yang membuat kita harus tersiksa oleh rindu. sebenarnya aku telah berusaha untuk tidak percaya dengan kutuk ini. tapi makin kuberusaha melepaskan diri, makin dia kuat mendekapku. kian kucoba untuk tak peduli dengan cinta, kian deras pula arus rindu menggerus rasaku. aku hanyut dalam kenangan…..

aku lelah menapaki hidup di bawah bayangbayang kutuk. capek kujalani waktu bersama alur kenangan. bantu aku menghapus bayangmu dari benakku,
tolong aku mengurai rajutan cinta dalam rasaku.

tapi apa kau mampu? sementara kau juga menikmati mimpi masa depanmu dengan selimut kutukan itu. hariharimu kau lalui dengan tikaman kenangan,
malammalammu kau jalani dengan belitan rindu dendam.

ataukah kita menyerah saja? dan mempercayakan semuanya ketangan nasib yang juga asing? mari menikmati kutukan kita masingmasing. kau terlahir begitu manis, aku terlahir mencintaimu. impas kan?

Wednesday, October 05, 2005

sEkaLi laGi meMakNai ciNta

demikianlah kenyataannya, cinta adalah sumber inspirasi yang tak pernah habis. memang seringkali bicara tentang cinta terkesan begitu klise.
tapi pada dasarnya, persoalan utamanya tidak terletak pada apa yang dibicarakan melainkan pada seperti apa makna cinta bagi orang yang membicarakannya.

apakah cinta memang begitu berharga? lebih berharga dari setangkai mawar merah yang saban hari mekar di sudut taman halaman belakang? bahkan mawar itu hanya dijadikan sebagai alat untuk mengungkapkan cinta. kasihan…..

yang lebih parah lagi, ada sebagian orang yang rela mengakhiri hidupnya demi cinta dan untuk cinta. cinta diposisikan lebih mulia dibanding hidup itu sendiri. padahal, bukankah hidup merupakan causa prima bagi segala hal? termasuk cinta tentunya.

bukankah cinta adalah candu? dia semacam zat aditif yang begitu kuat membelenggu, dibandingkan ganja, opium, shabushabu, ataupun extacy. Cinta membuai dan melenakan manusia. hingga dia bukan lagi sebagai manusia. sungguh tragis. karena cinta hanyalah salah satu ornamen kehidupan.

padahal kalau dipikirpikir, apa enaknya sih cinta itu? mungkin malah, ketiduran lebih berharga dibanding cinta. apalagi bagi orang yang sedang ngantuk berat. ketiduran menjadi anugerah terindah baginya.

mari nikmati hidup tanpa perlu menguras energi untuk mengorbankan segalanya demi sesuatu yang begitu abstrak seperti cinta. lebih baik kita menghayati setiap detik dari apa yang kita alami. supaya hidup menjadi lebih bermakna. dan tidak sekedar hidup untuk menjadi budak cinta.

Saturday, October 01, 2005

AKTIVITAS LAIN

2001-sekarang
1.
Penulis opini dibeberapa media cetak antara lain, Buletin W@cana, SKK Identitas, Harian Tribun Timur, Koran Gorontalo, Pedoman Rakyat, Jurnal An Nisa, Jurnal Texere, serta media online http://hminews.com.

2. Pembicara pada berbagai pelatihan dan seminar, skala lokal, regional dan nasional dilingkungan HMI dan lembaga kemahasiswaan serta kepemudaan lainnya.

PENGALAMAN AKTIVITAS

2000-2001
1. Fasilitator pada Sekolah Rakyat ‘Ta’limul Qur’an lil Istiqlal’ HMI Cabang Makassar

2001-2002
1.
Fasilitator pada Sekolah Rakyat “Ta’limul Qur’an lil Istiqlal” Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar
2. Pimpinan Umum Buletin Wacana Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar
3. Fasilitator tetap pada Korp Pengader Himpunan Mahasiswa Islam (KP HMI) Cabang Makassar

2003-2004
1. Pimpinan Redaksi Jurnal ‘Texere’ (ISSN : 1829-8915)
2. Fasilitator tetap Learning Motivation Training pada Networking for Education and Transformation (NET) Studi Club
3. Fasilitator tetap pada Korp Pengader Himpunan Mahasiswa Islam (KP HMI) Cabang Makassar

2004-2005
1. Redaktur Ahli Jurnal ‘Texere’ (ISSN : 1829-8915)
2. Fasilitator tetap Learning Motivation Training pada Networking for Education and Transformation (NET) Studi Club
3. Fasilitator tetap pada Korp Pengader Himpunan Mahasiswa Islam (KP HMI) Cabang Makassar

2005-2006
1. Kontributor tetap pada media online http://www.hminews.com
2. Administrator pada http://www.olimpiade-sains.org (Situs resmi Olimpiade Sains Nasional IV 2005 di Jakarta)
3. Fasilitator tetap pada Korp Pengader Himpunan Mahasiswa Islam (KP HMI) Cabang Makassar

2006-2007
1. Redaktur Opini pada http://www.hminews.com

2. Fasilitator tetap pada Korp Pengader Himpunan Mahasiswa Islam (KP HMI) Cabang Makassar

PENGALAMAN PELATIHAN

Tahun 1997
1.
Peserta pada Prosesi Perubahan Pola Pikir (Latihan Kader 1) yang dilaksanakan oleh Ikatan Mahasiswa Manajemen (IMMAJ), Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin di Makassar.

Tahun 1998
1. Peserta pada Latihan Kader 1 (Basic Training) yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin (Unhas) di Makassar.

Tahun 1999
1. Peserta pada Latihan Kader 2 (Intermediate Training) yang dilaksanakan oleh Kordinator Komisariat (Korkom) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Universitas Hasanuddin (Unhas) di Makassar.
2. Peserta pada Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa (Latihan Kader 2) yang dilaksanakan oleh Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin (Unhas) di Makassar.

Tahun 2001
1. Peserta pada Kursus Pengader (Senior Course) yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar di Makassar.

Tahun 2002
1. Peserta pada Training Hukum dan Hak Azasi Manusia yang dilaksanakan oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ujungpandang di Makassar.
2. Peserta pada Latihan Kader-3 (Advanced Training) yang dilaksanakan oleh Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) di Yogyakarta

Tahun 2004
1.
Peserta pada Training Politik Mahasiswa yang dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan Pusat Kesatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia (DPP KEPMI) Bone di Makassar.

Tahun 2006
1. Peserta pada 7 Habits Training For Youth Organization yang dilaksanakan oleh Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia bekerjasama dengan Yayasan Dunamis Jakarta di Bogor
2. Peserta pada Latihan Keterampilan Kepemimpinan Pemuda Tahun 2006 yang dilaksanakan oleh Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia di Jakarta

PENGALAMAN ORGANISASI

Tahun 1999-2000
1.
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar
2. Kepala Divisi Agitasi, Propaganda dan Advokasi Forum Kilo Empat (FK4) Makassar

Tahun 2000-2001
1.
Koordinator Unit Religi Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar
2. Ketua Umum Koordinator (Korkom) Komisariat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar

Tahun 2001-2002
1.
Kabid Pengembangan Wacana Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar
2. Koordinator Networking for Education and Transformation (NET) Studi Club

Tahun 2002-2003
1. Koordinator Networking for Education and Transformation (NET) Studi Club
2. Kabid Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar
3. Ketua Umum Korp Pengader Himpunan Mahasiswa Islam (KP HMI) Cabang Makassar

Tahun 2003-2004
1. Ketua Umum Korp Pengader Himpunan Mahasiswa Islam (KP HMI) Cabang Makassar

Tahun 2004-2005
1.
Sekretaris Umum Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Indonesia Bagian Timur

Tahun 2005-2006
1.
Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI)

Tahun 2006-2007
1.
Manajer Program dan Penerbitan Institut Pembaruan Indonesia (Inspirasi), Jakarta
2. Manajer Program Perhimpunan Masyarakat Transformasi (Permata) Nusantara, Yogyakarta
3. Direktur Eksekutif Networking for Education and Transformation (NET) Institute, Makassar
4. Ketua Umum Koordinator Nasional (Kornas) Korp Pengader Himpunan Mahasiswa Islam (KP HMI)

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

Tahun 1985-1991
Sekolah Dasar Negeri No. 226 Pakkasalo, Kec. SibuluE, Kab. Bone, Sulawesi Selatan

Tahun 1991-1994
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pattiro Bajo, Kec. SibuluE, Kab. Bone, Sulawesi Selatan

Tahun 1995-1997
Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan

Tahun 1997-2004
Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan.

DATA PRIMER

NAMA LENGKAP
Muhammad Kasman

NAMA LAIN
Tenri Angka

NAMA PANGGILAN
Kasman, Tenri

TEMPAT LAHIR
Pajjia, Desa Pakkasalo, Kecamatan SibuluE, Kabupaten Bone, Propinsi Sulawesi Selatan

HARI LAHIR
Selasa Kliwon

TANGGAL LAHIR
21 Muharram 1400 H bertepatan dengan 11 Desember 1979 M

JENIS KELAMIN
Laki-laki

HOBBY
Ngupil, Tidur Pagi

PEKERJAAN
Mencari Pekerjaan

ALAMAT MAKASSAR
Kompleks Perumahan BTN Tirasa Pratama Indah blok A/19 No. 5, Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan

ALAMAT JAKARTA
Jl. Masjid Baru No.18 Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12510

PHONE/FAX
(021) 7992750

MOBILE
0852 7040 4000

EMAIL
kasmanpost@yahoo.co.id
angka_05@plasa.com

WEBLOG
http://kerajaansunyi.blogspot.com