Monday, October 10, 2005

Aku mUdiK lEwaT laGu

aku rindu kampung halaman. untuk mengobatinya, kucoba dendangkan lagu. semua lagu bugis yang kutahu kunyanyikan. meski dengan nada dan suara yang sumbang, aku tidak peduli. yang penting rinduku terobati.

aku membayangkan, kalau semua lagu itu kau yang menyanyikan, tentu akan menjadi kedengaran lucu. karena kau tak tahu bahasa bugis. benar kan? tapi belum tentu juga kau mau menyanyi untukku. aku pikir lagu adalah bahasa jiwa. dia mampu membangun pertautan rasa, rinduku sedikit terobati,
aku menjadi begitu melankoli. sebenarnya aku tidak hanya rindu kampung halaman, ada semacam kekhawatiran melandaku..... aku takut lesung pipimu bukan untukku.

dengan jauhnya jarak antara kita, aku tak bisa menjagamu dengan baik, aku tak mampu memberimu perhatian setiap saat. aku dirundung kekhawatiran,
apa setiap harap selalu diintai oleh kecewa? apa setiap rasa harus diukir lewat kata? semoga saja tidak! sebab kecewa adalah racun bagi jiwa, sebab merangkai kata hanyalah keahlian para pujangga. aku tak siap untuk kecewa, aku bukan seorang pujangga. semoga kau bisa mengerti bahasa jiwa yang tidak sekedar kata.

No comments: