Thursday, October 13, 2005

seharuSnyA aKu meMbeRimu haRapaN-keYakiNan

aku kadang bertanya dalam jiwa, benarkah bahwa hanya perempuan, yang selalu bernama penantian-ragu? aku kadang bertanya dalam jiwa, betulkah bahwa hanya lelaki, yang senantiasa bergelar kepastian-yakin?

kalau memang perempuan bernama penantian, kenapa kulihat bintang di manik matanya? bukankah bintang menuntun kepastian arah perjalanan? kalau memang lelaki bernama kepastian, kenapa aku merasa sangsi atas segala? bukankah kesangsian merupakan tanda percabangan arah perjalanan?

harap-cemasku melebur dalam rasa, aku tidak bisa menentukan sikap, dan tak mampu mengambil keputusan. aku menjadi begitu peragu. padahal aku seorang lelaki!

aku sudah kehilangan ketegasan barangkali. atau bintang dimanik matamu terlalu silau, membuat aku tak mampu menatap arah. aku sudah kehabisan kearifan barangkali. atau kesangsian itu terlalu menerpa, membuat aku memilih langkah.

sepertinya, aku gagal menjadi lelaki, kalau aku harus punya sekantong kepastian. sepertinya, aku gagal menjadi lelaki, kalau aku harus memberimu sebongkah keyakinan.

maaf..... aku hanya minta pengertian darimu, dan aku akan mencarikanmu sepenggal janji. tapi cuma sepenggal janji, bukan sekantong kepastian, bukan pula sebongkah keyakinan. aku rasa pertukaran itu cukup impas,
sebab aku betulbetul bukan kepastian-yakin!

No comments: