Friday, June 30, 2006

tEroR 081383845387

seharian aku jadi paranoid, begitu ketakutan, tersiksa, terganggu oleh hal-hal yang tidak beralasan. emosiku labil dan curiga pada semua orang yang ada disekitarku.

tak ada yang bisa kupercaya, semua ingin menghancurkanku. mereka mengepungku... aku tercekik olah emosi dan kejengkelanku sendiri.

pasalnya, sebuah nomor ponsel asing selalu menggangguku, bahkan menterorku. padahal aku sudah beberapa kali ganti nomor ponsel agar dia tak lagi mampu menghubungiku. tapi sepertinya dia mengejarku terus.

nomor ponselku yang terakhir hanya kuberitahukan kepada orang-orang dekatku. tapi ternyata, nomor asing itu juga tahu dan dia menghubungiku lagi. makanya aku curiga yang punya nomor asing itu adalah orang yang dekat denganku.

aku sudah caci maki dia, aku sudah mengata-ngatainya dengan keras, tapi dia seperti tak peduli. kepada siapapun yang tahu pemilik 081383845387, tolong sampaikan padanya “jangan hubungi aku lagi”.

Thursday, June 29, 2006

pRibAdi YanG maTanG

kematangan pribadi dapat ditunjukkan lewat ketenangan dalam mengekspresikan perasaan, baik kegembiraan maupun kesedihan.

mampukah kita menghadapi semuanya hanya dengan seulas senyum tulus? itu tergantung pada seberapa dewasa kita sebagai seorang pribadi.

Wednesday, June 28, 2006

teRluKa daN seDih

aku hanya bisa termenung sedih ketika saudaraku yang lain terjun kedaar kesedihan. mereka ke sinjai dan aku terbaring di rumah.

aku tak bisa hadir disana, aku hanya bisa melibatkan rasa. bahwa sedih yang mereka pupus dengan senyum optimisme adalah sedih dan senyum yang juga kumiliki. sedih dan senyum yang kunikmati diam-diam dari jauh dan di kesendirian.

memang sempat aku berfikir dan mempertanyakan, apakah bencana, luka dan derita dapat menafasi kehidupan? ternyata aku telah keliru melihat semua itu. sebab sedih dan kecewa adalah dua hal yang berbeda.

bencana, luka dan derita bila kau melihatnya dengan kecewa, maka itulah yang akan menghancurkanmu, bukan bencana itu. kau menikam dirimu sendiri dengan pesimisme.

bila kau memahami bencana, luka dan derita dalam kacamata sedih, itulah fondasi kehidupan. karena sedih akan memanggilmu untuk berbuat, bertindak dan menafasi kehidupan dan menghidupi kebahagiaan...

Tuesday, June 27, 2006

mAsa Demi MasA

aku mulai membaca sekuel “samurai: jembatan musim gugur” karya takashi matsuoka. buku itu sudah aku baca sebelumnya, tapi ketika aku membacanya untuk kali kedua, aku seperti baru ketemu dengan huruf dan halaman-halamannya.

waktu seakan berhenti berhenti dalam lembar-lembar halaman buku itu. bukan... bukan berhenti tapi memampat. masa lalu, masa kini dan masa depan diibaratkan hanyalah pilihan-pilahan channel teve yang siaran secara bersamaan dan anda hanyalah penonton abadi.

waktu hanyalah permainan petak umpet antara masa lalu, masa kini dan masa depan. mereka bertarung untuk menjadi nyata, tapi tentu saja pemenangnya adalah kita, penonton yang memegang remote control.

kondisi ini digambarkan dengan indah oleh matsuoka, lewat ungkapan singkat tokoh lord kiyori dalam novel tersebut, “...yang paling nyata adalah apa yang kita pilih untuk kita anggap nyata”.

kondisi ini menyebabkan kita bisa mengetahui masa lalu dan memahami masa depan. tapi apakah itu berguna? dalam perkamen aki-no-hashi dikatakan, “mengetahui masa depan dan mengetahui masa lalu adalah dua hal yang bermakna sama, apa bedanya mengetahui hal yang tak terelakkan dengan mengetahui apa yang telah terjadi?” nah loh...

Sunday, June 25, 2006

eGoiSme SeoRang SahAbaT

seorang sahabat hati melempar tanya padaku disuatu malam yang temaram dan sepi. untaian tanya itu, aku sedimentasikan menjadi serangkai kalimat yang indah,

“apa adil, kita menghapus jejak-jejak kenangan yang berpijak diingatan? apa bijak kita mengharap dan menuntut sesuatu yang lebih indah dari sekedar sebuah persahabatan?”.

sebelum tanya itu aku jawab, aku coba mencari beragam perspektif dari beberapa teman dekat. berikut beberapa jawaban itu:

“tidak adil bila kita menghapus sebuah kenangan, karena bila kita menghapusnya, berarti kita berbuat tidak adil pada jejak kehidupan yang sudah membina kita. kalau memiliki harapan, masih bijak. tapi jika mengandung tuntutan, ego diri yang berbicara”.

“ya nggak adil dan nggak bijak. bagiku, sahabat adalah satu jiwa dalam tubuh yang berbeda dan sahabat yang terdekat adalah keluarga, sehingga dalam persahabatan tak ada perhitungan”.

“sungguh sebuah pertanyaan yang sulit. kita tidak bisa membohongi diri sendiri bahwa apapun dia, jika sudah tertulis sebagai kenangan, entah itu indah atau buruk, pasti takkan lekang dari memori dan berusaha melupakannya merupakan wujud ketidakberanian menghadapi yang lebih dari itu. berharap adalah bahasa dari hati, tapi menuntut yang lebih, saya rasa kurang bijak, kecuali ada ikrar dimasa lampau”.

disamping jawaban tersebut, ada juga jawaban yang mengungkapkan kecurigaan bahwa itu merupakan pengalaman pribadiku. dia tidak percaya kalau itu merupakan tanya dari seorang sahabat hati. berikut jawabannya:

“puitis banget! pengalaman pribadi ya? kenapaki’ kak? ada masalah ya? tapi aku yakin, orang seperti kakak mampu mencari solusi terbaik, orang cerdas kok! kan pengurus pb? kak, jangan lupa tahajjud/shalat lail dan adukan segalanya kepadanya”.

“aku akan mengenang yang baik, kebersamaan yang kukenang dan mengubur yang jelek, memperbaikinya agar nggak terjadi lagi kesalahan pada selanjutnya. emang kakak sudah bicara serius dengan itu sahabat? sepertinya ini masalah serius”.

untuk lebih menguatkan perspektif, aku kembali bertanya pad mereka:

“bagaimana pendapat anda kalau ada sahabat yang meminta, bahkan memaksa anda untuk melupakan kenangan persahabatan dengannya karena anda menolak harapannya yang menuntut lebih dari sekedar sahabat?”

jawaban dari mereka beragam:

“saya akan berkata, saat kamu tidak cukup kuat untuk meraih harapanmu pada seseorang, maka yang terbaik adalah membantu orang yang kamu cintai memperoleh kebahagiaannya, bukan malah menjebak dia dalam pilihan”.

“menurutku, harus diperjelas pada sahabat yang menuntut kita itu karena mungkin bagi kita sudah nggak ada apa-apa dengannya, tapi menurut dia belum jelas karena bagi dia masih menggantung. kalaupun aku diminta untuk melupakannya, itu tergantung diri kita. bagiku, meskipun kecewa tapi sulit untuk melupakanya”.

“kalau saya sahabat anda, kemudian anda menolak harapan saya untuk jadi lebih dari sekedar sahabat, selain akan berusaha untuk ikhlas menerimanya, saya juga akan meminta kesediaan anda untuk berdoa, meminta da berharap untuk sahabat itu agar mendapatkan yang lebih baik menurut allah swt”.

setelah mendapat berbagai masukan, aku membuat sebuah kesimpulan yang kemudian aku berikan kepada sahabat hati yang bertanya kepadaku:

“setiap jejak kenangan (terlepas dari positif atau negatif), tidaklah adil bila kita melupaannya. karena disetiap jejak itu, ada begitu banyak pelajaran yang bisa dipetik. memaksa seseorang untuk menghapus kenangan persahabatannya dengan kita dari lapis-lapis ingatannya adalah sungguh tidak bijak, meskipun itu kita lakukan dengan alasan karena sahabat itu enggan untuk memenuhi harapan kita agar hubungan kita berdua tidak sekedar sahabat. permintaan itu justru menunjukkan kita begitu egois”.

tentu kita semua punya sahabat dan setidaknya ada kenangan yang mengendap di ingatan. bagaimana kalau anda yang menghadapi masalah ini?

Saturday, June 24, 2006

sAkiT jAm-jAmaN

aku semakin yakin bahwa problem psikologis akan berimplikasi secara biologis. saat aku berfikir keras dan aku tidak menemukan muara, aku menjadi demam dan meriang.

tapi anehnya, tidak sepanjang hari aku mengalaminya. sakit itu muncul hanya jika aku pusing, buntu dan stress barangkali. selama sejam atau dua jam saya akan deman, setelahnya aku akan kembali ceria.

malu juga rasanya, tidak ngapa-ngapain. istirahat diatas tempat tidur, hanya karena demm dan meriang jam-jaman yang kuderita.

semoga besok-besok aku bisa mengatasinya. soalnya, hari ini sakitku bukan lagi sejam atau dua jam, tapi seharian aku tergeletak. mungkin ini akumulasi dari kemarin, kepala rasanya mau pecah, tidak bisa ngapa-ngapain.

aku mencoba untuk tidak berpikir dan melepaskan segalanya... kosong... hampa... ommmm..........

Thursday, June 22, 2006

aiR maTa bUat SinjAi

kemarin pagi, banjir dan tanah longsor melumat sinjai. mereka berduka, saya berduka, kita berduka… bencana meluluhlantakkan yang ada, derita mendera kita semua.

aku bertanya pada diri sendiri, apakah roda kehidupan hanya akan berjalan lancar kalau dinafasi oleh duka, derita dan bencana? tak adakah hidup yang yang hanya menebarkan aroma damai, serasi dan harmoni?

ataukah airmata memang merupakan teman seiring sejalan dengan kehidupan ini? erang kesakitan, histeria ketakutan dan jerit tangis adalah musik yang menghidupi jagad raya?

seorang sahabat menasehatkan padaku, “kebahagiaan yang dinanti takkan muncul tanpa adanya airmata sebagai air suci penebusnya”.

nasihat itu membuatkku tenang sejenak, tapi tak membuatku mampu menjawab sanksiku yang mengkristal dikeabadian.

Wednesday, June 21, 2006

seLamAt uLanG taHun BuaT yuNi

menjadi dewasa berarti

hati makin syukur

jiwa kian sabar

hari ini tentu sangat berarti buatmu, hari dimana harusnya kau menyadari bahwa waktu terus bergulir mengantarmu kian dewasa.

belajarlah menjalani hidup dengan sederhana, hidup yang dihayati dan diperjuangkan.

belajarlah menjalani hidup dengan memberi dan berbagi, hidup yang menjadi dan bukan memiliki.

belajarlah menjalani hidup yang berarti, hidup yang membuat orang lain berbangga karena mengenalmu.

belajarlah menjalani hidup dengan penuh cinta, pandanglah ia dengan penuh harapan dan isilah dengan tindakan yang penuh makna.

selamat ulang tahun yuni!!!

Monday, June 19, 2006

pEnoNtoN keMatiAN

pagiku disambut dengan berita tentang kematian kakekku. aku cukup sedih mendengarnya. mendung dilangit juga bergayut diperdu hatiku. aku dipanggil pulang melayat. aku tak pulang L

tapi apa kematian memang selalu menyedihkan? aku rasa tidak, justru kelahiranlah yang patut untk disedihkan. sebuah kematian belum tentu ada pertumpahan darah, sementara kelahiran pasti menumpahkan darah.

kalian pernah mendengar orang mati menangisi kematiannya? tidak ada satupun. karena baginya, kematian tidaklah patut ditangisi, dia membebaskan. tapi coba lihat, setiap orang yang lahir tak ada satupun yang tak menangis.

aku mencoba melihat kehidupan dan kematian dalam perspektif subyek. ternyata semua berkebalikan dengan kita yang hanya menjadi saksi dari kedua kejadian tersebut.

pantaskah saksi mengadili dan menghakimi? pantasnya kita bersikap sesuai realitas yang ditunjukkan oleh pelaku.

Sunday, June 18, 2006

aKu jaDi rOboT

selama seminggu terakhir, aku disibukkan oleh rutinitas dengan makna yang gagal aku cerna… aku menjadi robot.

Tuesday, June 13, 2006

kOk maNyuN ajA

semalam aku gelisah, tidak bisa tidur, entah kemana larinya rasa kantuk. setumpuk masalah memenuhi rongga kepala, memampat di saraf-saraf otak. rasanya begitu sumpek dan penat.

aku baru tertidur pas menjelang dinihari. mata kelelahan untuk menangkap warna-warna, telinga bosan mendengar suara-suara, dan mulut capek mengucap, mengocehkan kata-kata.

subuh terlewat, hampir aku bangun kesiangan. untunglah seorang teman membangunkanku dengan sms pagi :

mathri akn terbit

itu artx hari tlah bganti

kesalahan yg tjd dhari kmarn pagi tdk dketahui oleh hari ini

mkx jgn bebani hari ini dgn kesuntukn qt

tersenyumlh krn sang hari past kesal kalau liat k kasman manyun aja.

pengirim:

+62852411xxxxx

dikirim:

12 juni 2006

05:16:57

Sunday, June 11, 2006

eSemEs mAaf BuaT iRma

Aq mmang mngkin tlah bbuat salah thadap qta, meskipn aq tdk mgerti itu. Tp tak mngapa, aq siap mminta maaf untk ssuatu yg blum aq mngerti.

Aq tahu, qta pux pulsa untk mjawab smsq, tp itu tdk qta lakukn. Tp tak mngapa, aq tak butuh smsq djawab, aq hax ingin agar qta mngerti bahwa aq bnar2 mnta maaf.

Tp kalaupn kata maafq tdk dtrima, baiklh aq tdk akn minta maaf lg krn kalau aq slalu mlafadzknx dlm stiap ksempatn, aq khawatir kata maaf itu akn khilangn ksakraln.

aq cuma bisa bdoa, smoga 4JJI mngatur dgn baik agar qta hax dpertemukn dlm ptemuan dmana qta hax mberi & bbagi, smoga jg qta tdk dpertemukn dlm ptemuan dmana qta qta hax akn saling mlukai & mnyakiti.

Mskipn aq sadar & myakini bahwa tdk ada satupn orang yg hidup hax dlm satu sisi dnia, tmasuk aq & qta. Qta smua pasti hdup dlm dunia yg pux sisi bijak & arif, nmun qta jg bkubang dlm dunia yg dhuni khilaf & alpa.

Saturday, June 10, 2006

mEmbeRi mAaf

dalam hidoep kita sebagai seorang manoesia, maka kondisi jang paling melegakan adalah ketika hoeboengan kita dengan orang lain terbangoen dengan harmonis dan penoeh perhatian. bila kondisi harmonis ini tidak tertjipta, kita kan merasa doenia ini begitoe sempit dan mendjepit.

namoenpoen demikian, tentoe kondisi harmonis ini tidak moengkin terbina seteroesnja dan selamanja, pastilah ada riak djang terdjadi. disharmonitas bisa moentjoel karena berbagai matjam sebab, moelai dari hal sepele sampai pada persoalan hidoep-mati seseorang.

sebenarnja kalaoe kita maoe djoedjoer, kondisi disharmonitas bisa dengan moedah diselesaikan dan mendjadi sederhana. hal ini bisa terdjadi bila setiap pihak jang terlibat dalam seboeah komoenitas memiliki niat baik oentoek mendjaga harmonitas jang terdjalin.

hambatan jang paling besar oentoek terdjalinnja hoeboengan baik, biasanja hanjalah hal-hal sepele belaka. tapi hal itoe akan mendjadi hambatan jang berarti bila itoe soedah dikait-kaitkan dengan eksistensi dan harga diri seorang manoesia. bila kondisi ini terwoedjoed, maka biasanja ego setiap individoe mengoeat dan saling menafikan.

dalam kondisi ini, seseorang akan tjenderoeng mempersalahkan orang lain dan menganggap bahwa orang lainlah jang salah. ja, moengkin memang kitalah jang benar, namoen bila kita semoea tetap bertahan pada pendirian masing-masing, tentoenja semoea pihak akan diroegikan, tidak pedoeli dia pihak jang salah ataoekah benar.

olehnja itoe, seorang konsoeltan bisnis di aoestralia, paoel hanna mengoengkapkan bahwa, “orang jang memiliki harga diri jang tinggi adalah jang lebih dahoeloe meminta maaf”. djadi menoeroetnja, harga diri tidak ditentoekan dengan sedjaoehmana keberhasilan kita mempertahankan ego diri dan keangkoehan, djoestroe sebaliknja, harga diri terletak pada sebesar apa rasa rendah diri anda memaafkan orang lain terlebih dahoeloe.

Friday, June 09, 2006

menGhaRgaI diRi senDirI

dalam keseharian, tentu kita pernah merasa kurang dihargai, kurang diperhitungkan dan bahkan tidak diperhitungkan sama sekali. Padahal mungkin segala daya dan uapay telah kita keluarkan untuk menunjukkan bahwa amanah yang kita pikul dapat kita penuhi dengan sungguh-sungguh.

Kondisi seperti ini akan berdampak pada perasaan kita, sering kita akan merasa dilecehkan bahkan dipandang sebelah mata. Bila sudah seperti itu, rasanya dunia ini mau kiamat saja. Kemana-mana semua terasa menyudutkan, sungguh duna menjadi selebar daun kelor. Uh… betapa sempit dan mencekik.

Kekecewaan seperti ini menurut Paul Hanna, tidak perlu dicarikan kambing hitam diluar sana. Menurutnya cobalan anda tilik kedalam diri anda, mengapa demikian? Karena menurutnya, “tak seorangpun mampu mengecewakan anda, kecuali anda sendiri mengizinkannya”, artinya bahwa sebelum orang lain mengecewakan kita, sebenarnya bangunan psikologi kita memang sebuah bangunan psikologi kekecewaan.

Kita merasa inferior dan tidak mampu menghargai diri sendiri. Psikologi orang kecewa ini hanya bisa dihindarkan bila –meminjam bahasa Paul Hanna-- “anda harus mencintai diri sendiri sebelum orang lain mencintai anda, siapa peduli atas pendapat orang lain tentang diri anda? Yang paling penting adalah pendapat anda sendiri tentang diri anda sendiri. Anda dapat menipu banyak orang kapanpun anda inginkan, tetapi anda tidak dapat menipu diri sendiri”.

Ini berarti bahwa bila anda tidak ingin dipandang rendah dan tidak dihargai oleh orang lain, maka andalah yang terlebih dahulu menghargai dan menghormati diri anda. Karena pandangan anda sendirilah sebagai pandangan paling obyektif tentang seperti anda sebenarnya., orang lain hanya ikut pada seperti apa anda memandang dan menghargai diri anda.

Untuk mengakhiri uraian singkat ini, ada baiknya kita renungkan bersama kata-kata Robert Schuller, “kesuksesan tidak terjadi diluar dugaan anda, kesuksesan terjadi melalui cara berpikir anda”. Nah Loh…

Thursday, June 08, 2006

rEnoeGkaNlaH

hidoep seperti pohon boeah yang berboeah lebat; toemboeh di tepi djalan dan ketika dilempari orang dengan batoe; dibalas dengan boeah
aboe bakar asy-syibli

have a dream, i shall tjontinoee to work for that dream. as long as life it self, if netjessary i shall even die for that dream
dr. martin loether king, djr.

tjinta itoe api, apapoen yang dilaloeinya akan terbakar. tjinta itoe tjahaya, apapoen yang dikenainya akan bersinar. tjinta itoe langit, apapoen yang dibawahnya akan ditoetoepinya. tjinta itoe angin, apapoen yang ditioepnya akan digerakkannja. tjinta itoe seperti air, dengannja hidoep segalanja. seperti boemi, tjinta bisa menoemboehkan semoeanja.
ali bin abi thalib

kebahagiaan adalah seekor koepoe-koepoe, kedjarlah maka dia akan lari darimoe. doedoeklah dengan tenang, maka dia akan hinggap dipoendakmoe.
anthonj de mello

Wednesday, June 07, 2006

fAtmA, sElamAt uLanG tAhuN buAtmU

dulu, 23 tahun yang lalu, kau terlahir kedunia dengan begitu polos. jangankan polesan make up, selembar benang yang menutupi tubuhmupun tidak ada. bagimu, itu bukan masalah, kau tak mengenal budaya dan aturan syariah.

dalam kehidupanmu kemudian kau dipoles dalam beragam tata aturan dan norma, baik dari tuturan orang tua, paparan tetangga dan tuntutan para tetua. belum lagi ditambah dengan embel-embel yang dilekatkan dari agama dengan syariahnya. jadilah kau seorang remaja yang penuh dengan identitas dan tanda pengenal.

sekarang 06 juni 2006, kau menapaki usiamu yang ke 23. usia yang sudah begitu matang bagi seorang manusia. tapi diusiamu yang demikian dewasa, apakah kau masih sepolos dulu semasa bayi? tentu kau akan berkata tidak! kau sudah mengenal rasa malu dan vonis dosa.

memang setiap manusia bertumbuh dan berkembang, begitupun denganmu. akan kemana kau melangkah mengisi harimu kedepan? yang pasti bukan untuk menjadi bayi lagi kan? mungkin kau akan menuju keadaan yang tidak lagi aku kenal sebagaimana pengenalanku sekarang.

tapi akan seperti apa kita akhirnya, semua tergantung pilihan kita sekarang. begitupun denganmu saat ini, sisa usiamu akan kau habiskan untuk apa, bersama siapa dan dimana? aku tak begitu peduli dengan semua itu, karena bagiku saat ini, kau salah satu orang terbaik yang pernah kukenal dan hadir di sisiku.

selamat ulang tahun buatmu. maaf aku belum bisa memberimu lebih dari ini... aku cuma bisa berandai andai. andai setiap harap adalah do’a, semoga semua ini adalah harap.

Tuesday, June 06, 2006

paGi yAng sEdiH

Pagi ini aku sedang sedih... baru saja aku terima sms dari seorang teman bahwa teman yang menemani malam mingguku dengan smsnya ternyata kecelakaan kemarin sore. Dia memang suka sekali naik motor, menurut info sih motornya kesambar pete’-pete’. Tapi untung nggak parah2 amat. Syukur deh.

Sepertinya kehati2an di jalan raya menjadi hal yang begitu urgen demi keselamatan bersama bagi kita semua... sepakat?

Monday, June 05, 2006

m@lAm minGguaN denGan Hape

mgapa manusia bgt mudah mmaafkn ksalahn manusia lain? Apakh mmafkn bgt indah?
Demikian bunyi smsku kepada seorang teman... tidak begitu lama, balasan darinya masuk...
memaafx mmg ax mjd indah ketika qt menyadari betapa singkatx hidup, so buat apa mmendam amarah? Toh kenyataanx mc pnuh dgn sgala kekurangan n kelebihan. So.. yang penting sikap

Af1 aq lg BT bgt nih... sampai dsudiang, rumah tkunci, adikq kluar bawa kunci, HPx g akif lg. Uh... sebel L afwan...
Begitu bunyi smsku berikutnya pada teman itu, lalu dia membalas...
Afwan aq g bs mbantu coz kayakx msh ada y lbh parah dari qt, tugas btumpuk, tuntutan pekerjaan, bisnis n kuliah smakin mbuatq lelah @#fisik@. Tp q sdri

Lalu aku membalas smsnya itu
af1 kalo smsq td tlh mnyela kesibukanta. Hidup adlh plhan n stiap plhan pasti ada efek. Lakukn itu jika itu mbuat qta bhagia. 4JJI bsama orng2 yg bsyukur

Dia balas lagi smsku itu, begini bunyi balasannya
af1 ga ax kuterusx keluhanq ckp aq aja yg nikmati. Aq ga ax mbuat qt b+ BT. Anggap aja angin. So ga usah dikomentari. I.4JJI tdk sampai mlampaui ambang.. Afwan

Demikian aku melalui malam mingguku di teras rumah yang gelap...

Friday, June 02, 2006

kAu mEmbUnuhKu

kosong, hampa, tanpa isi. apa kau pernah merasakan itu? aku pikir aku telah mengalami nothingness, masuk dan terperosok kedalam jurang ketiadaan eksistensial sartre.

banyak warna, semua berpendar, membuatku linglung, limbung, terjatuh! dadaku rasanya sesak, nafas memburu. terengah, kugapai ujung eksistensiku. lepas, tanganku lunglai, tenagaku lenyap.

seperti tergencet, aku penyok, lebam. melayang, kesadaran menipis, aku siapa? ada dimana? aku... aku... akhhhhhhhhhhhggg......

tidak! kau tak boleh membunuhku! lepas kau dari genggamanku, pisau keparat!!! menjauh dari leherku, jangan gorok aku!!

lihat! kau melukai kulitku! darahku mulai menetes.... lihat!!! apa kau benar-benar mau membunuhku? tapi kenapa harus pakai tanganku sendiri?

kau... kau... mau membunuhku... kau... nggrookhhh.... nggrookhhh....

Thursday, June 01, 2006

iNtegRitAs dAn peRsaHabAtaN

dalam sebuah kesempatan, seorang teman mengingatkan aku dengan hikmah dari samuel johnson, “tidak mungkin ada persahabatan tanpa kepercayaan, dan tidak ada kepercayaan tanpa integritas”. aku sepenuhnya tersindir dengan pertanyaan ini, apa temanku itu sudah menganggap aku tak lagi memiliki integritas sehingga tak layak lagi dipercaya?

memang, integritas merupakan hal yang begitu sulit, bila kita memahami integritas itu berarti tanpa pernah berbuat salah alias perpect dan sempurna. bagiku, integritas itu lebih pada kematangan pribadi kita untuk mengakui kalau kita berbuat salah, meminta maaf pada pihak yang dirugikan dan terakhir berusaha memperbaiki kesalahan.

tapi memang kedua defenisi integritas ini sama-sama sulit. tak ada manusia yang sempurna, tapi juga tak jarang manusia begitu sulit untuk meminta maaf dan mengakui kesalahan. hampir semua manusia lebih memilih untuk dianggap sempurna dan tanpa salah, meski harus berpura-pura dan sering menutupi kesalahan agar mereka di klaim memiliki integritas.

padahal bagiku, apasih susahnya mengakui kesalahan? padahal kita semua sudah tahu bahwa pada dasarnya tidak ada manusia yang sempurna. buat apa berpura-pura sempurna dan menutup-nutupi kesalahan, menghabiskan energi saja. kalaupun ada orang yang kemudian menolak bersahabat denganku karena aku tidak sempurna, itu bukan masalah buatku.

seperti kata pepatah “sahabat sejati bukanlah mereka yang selalu membenarkan kata-katamu saja, melainkan mereka yang juga mampu menunjukkan kesalahan-kesalahanmu pula”. aku lebih memilih sahabat yang siap memaafkan dan memberiku kesempatan belajar dan memperbaiki kesalahan.

anda sepakat denganku? kalau begitu, anda termasuk salahsatu sahabatku.... selamat datang