Monday, July 31, 2006

beRteruS tEranG

dalam menjalani hidup ini, kita selaku manusia serigkali merasakan duka, derita, nestapa dan mengharubirunya hati. namun semua itu bukannya membuat kita jera dan menyerah untuk mengarungi hidup ini, malahan kita makin tabah, sabar dan tangguh dalam menghadapi cobaan hidup yang bahkan mungkin lebih garang dari yang selama ini kita hadapi.

manusia sebagai mahluk sejarah, dalam mengarungi bahtera hidupnya tidak mampu melepaskan diri dari lingkungannya. bahkan semakin dia mencoba untuk itu, maka semakin ia akan merasa tersiksa.

karenanya, untuk mempermudah kounikasi untuk mereka, manusia kemudian mencipta kata dan merangkai kalimat untuk menyampaikan maksud, tujuan, ide, pikiran dan gagasannya kepada orang lain tentang kehidupan yang lebih baik dan manusiawi.

namun terkadang juga, dalam hidup ini kita menyiksa diri dengan mencoba menutupi apa yang selayaknya diketahui oleh orang lain. dengan berbagai macam pertimbangan, apologi dan argumentasi, kita bangun hanya untuk menutupi ketidakterusterangan kita kepada sesama.

padahal mungkin saja dengan tidak berterusterang kita akan merasakan derita batin yang sangat menyiksa dan memaksa, kenapa sih kita selalu berusaha untuk merahasiakan sesuatu yang cenderung akan menyiksa batin kita bila tidak disampaikan?

apakah memang tabiat manusia bahwa ditengah kejujuran ada kalanya mereka dipaksa oleh situasi untuk tidak mengatakan yang sebenarnya. begitu susahkah untuk berterusterang sehingga kita harus rela sakit hati karenanya?