Tuesday, May 29, 2007

Kudapat Juga Buku Itu

setelah mencari beberapa hari dengan rasa penasaran yang menggumpal, akhirnya terpuaskan juga pencarian panjang itu.

Eureka, aku menemukannya... Ya, telah kutemukan. Sebuah buku yag tidak terlalu tebal dengan cover putih dan tulisan judul bertinta emas “Malaikat Menulis Dengan Jujur”. Buku yang di tulis oleh Ida Azuz telah berhari-hari merongrong hasrat pencarianku akan bacaan yang bermutu.

Begitu kudapatkan buku itu, langsung saja helai demi helai halamannya kulahap dengan nikmat.
Penggal demi penggal kalimatnya kunikmati perlahan, kucerna makna yang dititp dalam jejeran aksara latin yang terpatri.

Pada bagian awal, aku serasa ketemu langsung dan mendengar sang penulis bertutur. Namun perlahan, makin dalam kubaca, makin larut rasaku. Aku masuk dan tenggelam dalam lautan kenyataan yang terpapar secara detail.


Aku ikut merasakan panggilan adzan di Mesjid Al Mukhlishin Batu Gantung Waringin. Suara panggilan ilahi yang mendayu-dayu ini seperti menggamit kalbu, mengajakku ruku’, tersungkur berlutut, bersujud dan tenggelam dalam doa yang syahdu.


Aku merasa hidup, tumbuh dan membangun diriku disana, di dalam kawasan Batu Gantung Waringin Ambon yang dilipat dalam helai-helai lembaran “Malaikat Menulis Dengan Jujur” yang diukir oleh seorang pemahat kata-kata, Faidah Azuz. Aku kagum padamu kanda.

Tuesday, May 22, 2007

penyerahan piagam yang gagal

pagi ini rencananya aku akan menghadiri upaya harkitnas tingkat provonsi Sulawesi selatan.
ini juga terkait dengan terpilihku menjadi juara dua lomba menulis.

setelah komunikasi dengan ibu tuty razak sebagai penanggungjawab,
kuputuskan untuk menghadiri acara tersebut.

dengan berangkat sendiri, aku melangkah mantap menuju tempat upacara.
seklitar 15 menit sebelum pukul delapan pagi (jadwal uapcara yang telah ditentukan)
aku tiba di kantor gubernur sulawesi selatan.

tiba-tiba tak lama berselang, tit..tit..tit..
"dimana sekarang? anda ditunggu di tempat upacara"
sebuah esemes dari ibu tuty razak.
aku menjadi pangling, loh..aku sudah di lokasi nih.
"upacaranya diadakan di rumah jabatan gubernur"

tuing..tuing..tuing...
ternyata aku salah lokasi, jadi tengsin abis bro...
dengan langkah yang dipercepat + segala ikhtiar
aku memburu kelokasi yang tepat.
dan tepat benar, aku tiba tepat ketika upacara berakhir...

item acara penyerahan piagam kepada para pemenang lomba dihilangkan.
yang hadir menghadiri upacara haya ibu Faidah azuz sang juara satu
tiba-tiba ibu tuty razak nyeletuk bercanda, tapi nyinggung juga sih
"gimana nih kasman? kamu sih pinter nulis, tapi kok telat"
aku hanya bisa memohon maaf berkali-kali...

kasman...kasman....
kebiasaan buruk kok dipiara?
jadi malu sendiri nih................................. :)

Monday, May 21, 2007

Aku dapat Juara?

sore hari sekitar jam empat sore.
tit..tit..tit... hapeku berbunyi, sebuah esemes bertamu.
isinya singkat saja
"Selamat anda juara 2, baca pedoman rakyat hari ini halaman 17"

esemes tersebut berasal dari ibu tuty razak
penanggung jawab lomba karya tulis
dalam rangka hari harkitnas 2007
yang diselenggarakan oleh Infokom & PDE Provinsi Sulsel
kerjasama dengan Harian Umum Pedoman Rakyat.

bergegas aku pergi mencari harian umum pedoman rakyat yang dimaksud.
ternyata benar, namaku tercantum disitu sebagai juara 2.
tertulis diantara nama Faidah azuz, dosen Fak. Pertanian Univ 45 Makassar (sebagai juara I)
dan Dahlan Abubakar, dosen Fak Sastra Unhas (sebagai juara II)

yang membuatku merasa geli adalah dalam pengumuman tersebut, pekerjaanku adalah penulis.
aku tertawa sendiri, ternyata aku bukan pengangguran... hik..hik..hik..
menurut pengakuan ibu tuty razak, beliau kesulitan menuliskan apa di kolom pekerjaanku.
makanya beliau menuliskan "penulis" aja...
ternyata profesi kepenulisanku diakui juga meki karena keadaan yang memaksa.
aku merasa lucu aja, ternyata tanpa pekerjaan tetap susah juga ya...

tapi yang jelas aku bisa menulis dan bisa membuktikan bahwa
aku tidak hanya bisa menulis di diary doang...

Wednesday, May 09, 2007

Aku Sakit Lagi

Setelah nginap semalam di Palopo, aku langsung balik ke Makassar. Akibat aku kehujanan ketika pelaksanaan pelatihan menulis dalam sehari. Badanku menjadi panas, aku demam. Tapi aku merasa demamku kali ini bukan demam biasa, aku merasa puas dengan pelaksanaan pelatihan kemarin. Rasa capek dalam perjalanan selama 8 jam dan meriang yang kualami bisa terimpaskan dengan kembali membayangkan pelaksanaan pelatihan. Betapa besar ekspektasi mereka terhadap dunia kepenulisan.

Aku memilih menikmati sakit ini dalam kediaman yang senyap. Sungguh sakit ini menjadi demikian sublim, menukik pada rasa haru... aku menikmatinya selama dua hari.

Sunday, May 06, 2007

Puas Banget

Seharian aku di Aula Kampus Universitas Cokroaminoto Palopo. Aku hadir sebagai fasilitator tunggal dalam pelatihan menulis dalam sehari. Acara yang diikuti oleh sekitar 30an peserta dari berbagai SMA, SMK, MA dan sederajat se kota Palopo ini berlansung di bawah kucuran hujan yang sangat deras.

Yang membuat kami semua bertahan dalam pelatihan ini adalah semangat dari para peserta yang begitu besar terhadap dunia kepenulisan. Aku saja yang kecapean karena baru tiba dari Majene pada pagi harinya menjadi begitu gembira melihat animo mereka.

Aku juga menjadi demikian merasa surprise ketika ada seorang peserta yang mengaku telah “melahap” Supernova dari Dewi Lestari baik sekuel pertama maupun yang kedua. Yang membuat aku kaget adalah karena di daerah yang masih belum terlalu ramai ini adalah hal yang luar biasa bila ada seorang siswa yang sudah melahap buku sekaliber itu.

Sepulang dari pelatihan aku menyempatkan diri untuk menamatkan pembacaan atas novel “Ketika Cinta Bertasbih” dari Habiburrahman. Aku begitu terobsesi oleh kisah cinta Fadhil dengan Tiara yang harus berakhir demikian pelik. Ternyata romantisme cinta para aktivis dakwah tidak kalah platonisnya dari aktivis biasa.