Tuesday, March 03, 2009

masih tentang apel pagi

ternyata keresahan tentang apel pagi bukan hanya keresahan saya secara pribadi. hal ini terungkap kemarin siang, pas selesai shalat dhuhur di mushalla kantor. sambil merebahkan punggung yang tegang, kami bertukar cerita ringan selepas sholat.

dari bisik-bisik menanti berakhirnya waktu istirahat siang, terungkap kalau ternyata pelaksanaan apel pagi menimbulkan keresahan yang massif. dengan sedikit memancing, saya melempar tanya “apa korelasi positif antara apel pagi dengan produktivitas?”

respon pegawai yang ada di musholla, baik pegawai senior maupun yang junior bersepakat mengatakan “tidak ada”. nah loh?

“sepanjang saya jadi pns, belum ada yang dapat sanksi hanya karena tidak hadir apel pagi”, demikian celetuk pak mh, yang disambut dengan ketawa terkekeh dari yang lain.

saya kemudian menyampaikan harapanku tentang apel pagi yang menarik. setelah itu pak mi mengomentari bahwa dia juga merasa tidak signifikannya pelaksanaan apel akhir-akhir ini dengan produktivitas, menurutnya “apel pagi kan untuk mengukur sejauhmana kekuatan personil kantor kita pada hari itu”.

tapi tiba-tiba, pak mh nyeletuk lagi, “jangankan apel pagi, menunggak memasukkan lhp saja, tidak membuat seseorang tidak ditugaskan memeriksa.” wah..wah..wah.. makin seru nih…

saya menimpali, “sebenarnya lhp lebih signifikan untuk dijadikan sebagai ukuran produktivitas, bukannya absensi apel pagi kan?”

“itu ibaratnya memperjuangkan sesuatu yang sebenarnya tidak penting!” kembali pak mh berbicara yang disambut dengan derai tawa yang lain.

cerita ngalor-ngidul masih terus mengalir sampai waktu istirahat berakhir. sebagian pegawai bergegas kembali masuk ruangan, sebagian lagi beranjak mencari makan siang di kantin, sedangkan saya sendiri masih terbaring malas-malasan di mushalla.